Sex
Q&A : Perlukah Pasangan Tahu Soal Orgasme Palsu?
Q : Saya dan suami sudah menikah selama 2 tahun. Kami juga sudah dikaruniai seorang bayi perempuan yang cantik. Sebenarnya, kehidupan seks kami hingga saat ini tidak ada masalah. Hanya saja jika sedang agak kurang fit dan suami mengajak bercinta, saya suka melakukan orgasme palsu agar saya bisa segera tidur. Apakah hal ini salah?
Santi, 33 tahun, mama dari Andini, 10 bulan
A : Smart Mama paham, bahwa apa yang Anda lakukan ini juga dilakukan oleh wanita lain. Salah satu alasannya selain sedang kurang sehat, adalah faktor kelelahan yang membuat para istri ingin ‘menyudahi permainan cinta’. Menurut pakar sex and relationship, Dr. Trina Read, penulis buku Till Sex Do Us Part dan pemilik website www.trinaread.com, dalam sebuah penelitian, sebanyak 55 % wanita mengaku sering pura-pura orgasme dan 75 % mengaku pernah orgasme palsu setidaknya sekali dalam hidup mereka.
Selain karena faktor fisik tadi, ternyata orgasme palsu dilakukan karena ada sebagian wanita yang terlalu ingin tampil ‘super memuaskan’ di ranjang. Akibatnya ketika pasangan merasa ‘servis’ Anda kurang maksimal, Anda jadi buru-buru ingin menyelesaikan hubungan seks berdua sehingga akhirnya pura-pura orgasme. Namun, apapun alasannya Dr. Trina mengatakan agar Anda tetap mengungkapkan yang sejujurnya pada suami Anda, sekalipun ia akan kecewa pada Anda.
Biar bagaimanapun, suami akan merasa malu lantaran ‘gagal’ membawa Anda ke puncak kenikmatan. Padahal kenyataannya kan tak selalu begitu, Mamas. Jadi, seandainya Anda memang sedang tidak nafsu untuk berhubungan seks, lebih baik bilang pada suami Anda. Katakan terus terang bahwa Anda sedang tidak mood bercinta. Daripada Anda memaksakan ‘kehendak’ suami, tapi akhirnya malah membuat ia kesal, lebih baik tunda hasrat bercinta suami hingga Anda benar-benar menginginkannya. (Lenny Delima/Photo: Istockphoto.com)