Parenting

Potty Training Anak Laki-Laki Vs Anak Perempuan

By  | 

Banyak mamas bertanya, termasuk saya, kapan ya waktu terbaik melatih Si Kecil untuk buang air di toilet? Dan ternyata tidak ada jawaban yang pasti, meskipun biasanya ini dilakukan saat  rentang usianya 18-30 bulan.  Namun, berapapun usia balita Anda, sebenarnya potty training bisa dilakukan bila ia sudah menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:

  • Merasa tidak betah lagi menggunakan diapers, umumnya ditandai dengan penolakan menggunakan popok atau kerap merasa gatal.
  • Anda kerap menemukan popoknya dalam keadaan kering yang menandakan Si Kecil sudah enggan buang air di situ.
  • Secara fisik sudah dapat duduk tegak di toilet dan dapat berjalan sendiri menuju kamar mandi.
  • Sudah mulai mandiri, misalnya menggunakan baju sendiri, dan sudah dapat mengikuti instruksi.

Nah, jika ciri-ciri tersebut sudah ada, artinya Si Kecil sudah siap melakukan potty training. Pertanyaan selanjutnya, bagaimana caranya dan adakah perbedaan antara laki-laki dan perempuan? Tentu berbeda, Mams, baik dari segi tools maupun cara melatihnya.Yuk simak.

Anak Laki-laki

Tools: Step stool, potty chair, atau toilet adapter.

Posisi: Saat buang air kecil, posisi anak laki-laki berdiri, oleh karena itu step stool dibutuhkan untuk membantu ia menjadi lebih tinggi dan dapat buang air kecil di toilet. Sementara itu, toilet adapter digunakan untuk ia buang air besar jika menggunakan toilet orang dewasa atau Anda juga dapat menggunakan potty chair.

Trik: Minta pasangan memberi contoh buang air kecil pada anak laki-laki Anda dan memberitahu cara membersihkan kemaluannya. Saat buang air besar, dudukkan ia di potty chair atau toilet adapter, lalu berikan buku atau mainan kesukaannya agar ia betah duduk lama.

Anak Perempuan

Tools: Potty chair atau toilet adapter.

Posisi: Baik buang air kecil mapun buang air besar dalam posisi duduk dan posisi lutut terbuka guna membuat otot pelvisnya lebih relaks.

Trik: Setelah ia buang air kecil, ajari Si Kecil membersihkan alat genitalnya dari arah depan menuju belakang. Biasakan ia menjaga kebersihan kemaluannya sejak dini. Saat BAB, Anda bisa memutar musik agar ia lebih santai, karena pada umumnya anak perempuan lebih mudah panik saat beradaptasi atau mencoba sesuatu yang baru. (Karmenita Ridwan/LD/Photo: istockphoto.com)

Shares