Career

Rekan Kerja Penjilat? Ini Cara Hadapinya!

By  | 

Mamas, dunia kerja memang sangat dinamis, di sini Anda akan menemukan beragam karakter orang. Ada yang helpful, ramah, tidak pedulian, suka gosip, dan yang cukup berbahaya adalah Si Penjilat. Biasanya, rekan kerja tipe ini tidak segan menjatuhkan Anda di hadapan atasan. Maklum saja, pada umumnya Si Penjilat merasa dirinya kurang smart dan powerful sehingga mencari jalan lain untuk mendapat perhatian serta mempertahankan posisinya. Tapi kabar baiknya adalah orang tipe ini sangat mudah ditebak, sikapnya akan berbeda ketika ada Sang Atasan. Tiba-tiba ia akan terlihat super sibuk dan berusaha tampak pintar. Lalu, bagaimana menghadapi rekan kerja seperti ini? Smart Mama punya triknya!

Bersikap Positif

Selama ia belum menganggu proses kerja Anda, tak ada salahnya untuk tetap berteman dengannya, namun tentu saja Anda harus berhati-hati dan menjaga jarak. Hindari berkeluh kesah padanya seputar pekerjaan, juga hal pribadi. Sebaiknya ciptakan obrolan umum di luar pekerjaan, dan jangan sampai Anda terpancing membicarakan rekan kerja lain, Mams. Soalnya Si Penjilat pasti menyampaikan pembicaraan Anda dengan orang yang bersangkutan.

Bekerja Profesional

Sikap penjilat yang menyebalkan tidak perlu memengaruhi kinerja Anda, tetaplah bekerja secara profesional tanpa terpengaruh. Toh Anda bisa bekerja dengan baik tanpa harus menjadi seorang penjilat dan menjatuhkan orang lain.

Hadapi Langsung

Jika ia merugikan proses kerja Anda, langsung saja hadapi dengan tenang, tanyakan maksudnya, dan mengapa ia melakukan hal tersebut. Bila perlu, beri peringatan sedikit kepadanya untuk tidak mengganggu pekerjaan Anda.

Bicarakan pada Atasan

Apabila Sang Penjilat menjatuhkan Anda di hadapan atasan, sebaiknya Anda langsung bertindak dengan membicarkan permasalahan yang Anda alami dengan atasan, minta advis darinya. Nah, di sini Anda juga dapat menilai atasan Anda, jika ia bisa “dijilat” dan tetap membela Sang Penjilat meskipun Anda memiliki bukti bahwa Anda bekerja dengan benar, sebaiknya mulai berpikir untuk mencari tempat di departemen lain atau browsing lowongan kerja di kantor lain. Atasan seperti ini sangat tidak profesional, dan tidak memiliki prinsip, tentunya kurang baik untuk kemajuan diri Anda sendiri dan perusahaan kan Mams?

Pengalaman Smart Mama:

“Saya pernah mengalami bekerja dengan seorang penjilat di kantor lama dulu, memang sangat menyebalkan sih karena ia sering mengadu macam-macam pada atasan untuk menjatuhkan saya. Akhirnya, karena sudah sangat kesal, saya pun menegurnya keras. Sejak saat itu, ia agak berhati-hati terhadap saya, dan setahun kemudian saya resign dari kantor tersebut. Kabarnya kini ia dapat atasan yang super galak dan anti dijilat. Haha karma does exist ya..”

Marcella, 32 tahun, mama dari Jana, 2 tahun

“Dua tahun lalu, saya memiliki rekan kerja super penjilat, begitu Si Bos datang, ia langsung pasang aksi sibuk, padahal biasanya ia nonton YouTube di meja kerja. Yang lucu, atasan saya yang juga pemilik perusahaan sangat suka padanya, semua yang ia lakukan selalu benar di mata atasan. Setelah enam bulan, saya pun mengundurkan diri, karena ternyata atasan yang bisa “dijilat” berbanding lurus dengan manajemen perusahaan yang kacau.”

Alia, 30 tahun, mama dari Si Kembar, Ayanna dan Allysa (1,5 tahun)

“Berbicara tentang rekan kerja penjilat memang tidak ada habisnya ya..Tahun lalu, saya baru saja kembali bekerja setelah cuti melahirkan. Sang Penjilat yang memang sudah terkenal senang cari muka mempermasalahkan saya yang sering tidak ada di ruangan untuk memompa ASI. Akhirnya, saya berbicara dengan atasan, untungnya beliau sangat bijak, dan mengizinkan saya untuk memompa ASI dengan tenang. Ia pun tidak berkutik lagi.”

Anti, 35 tahun, mama dari Raffa, 6 tahun, dan Ruby, 1 tahun (Karmenita Ridwan/LD/Photo: istockphoto.com)

Shares