
Sejak dinyatakan positif mengandung, Anda dan pasangan pasti mulai menerima banyak sekali tambahan informasi mengenai kehamilan ya, Mams. Mulai dari cara menjaga kesehatan dan tumbuh kembang janin, konsumsi multivitamin yang disarankan, hingga hal – hal yang harus dilakukan untuk mengasuh & membesarkan anak setelah melahirkan nanti. Alih – alih dapat mencernanya dengan baik, ‘banjir’ informasi tersebut justru dapat menyebabkan pikiran Anda menjadi penuh serta tidak fokus.
Faktanya, 10 – 15% wanita sering merasakan depresi saat mengandung bayinya karena berbagai alasan. Mulai dari alasan ekonomi, kesehatan hingga rasa cemas yang berlebihan.
Yuk, lakukan 5 langkah berikut ini untuk mempersiapkan kondisi mental sebelum ‘resmi’ menyandang status baru sebagai seorang mama:
1. Seleksi informasi. Double check berbagai informasi yang Anda terima terkait dengan kehamilan dan ilmu kesehatan anak. Hindari rasa cemas yang berlebihan dengan berkomunikasi langsung dengan tenaga ahli yang dibutuhkan.
2. Tidak ada role model yang pasti dalam parenting. Ingatlah bahwa Anda memiliki hak penuh atas proses pengasuhan anak, sehingga penyelesaian problem parenting tidak akan sama dengan mama yang lain. It’s normal.
3. Fokus pada saat ini. Persiapan ini penting untuk menjadi latihan persiapan awal saat akan menjadi seorang mama. Fokus akan membuat Anda memiliki ruang dalam diri untuk memikirkan diri sendiri dan anggota keluarga yang lain. (Nathalie Indry/KR/Photo: Istock photo.com)
Mengajak Si Kecil bepergian jauh tentunya membutuhkan banyak persiapan, apalagi bila Si Kecil kerap mengalami mabuk perjalanan. Mabuk...
Sebelumnya dikenal sebagai Algorithmics, Algonova kini menghadirkan pengalaman belajar yang lebih luas, tidak hanya berfokus pada coding, tetapi...
Mams, vitamin C adalah salah satu bahan aktif terbaik dalam perawatan wajah karena memiliki kandungan antioksidan yang tinggi....
Ramadan adalah momen spesial untuk mempererat hubungan dalam keluarga, di mana kebiasaan sahur menjadi salah satu waktu berharga...
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) tercatat sebagai penyebab 4,6% kematian global pada tahun 2017, angka ini diprediksi akan terus...