Parenting
Mengenal Perkembangan Emosi Anak Usia 2 Tahun Hingga 12 Tahun
Layaknya orang dewasa, Si Kecil juga memiliki beragam perasaan. Setiap anak juga memiliki karakteristik yang khas dan khusus, yang dapat membedakan mereka dengan teman seusianya. Yuk, kita gali lebih dalam tentang perkembangan emosi Si Kecil!
Cara Mengekspresikan Perasaan
Perlu Mamas pahami, kemampuan Si Kecil untuk bereaksi secara emosional sebenarnya sudah dimulai sejak lahir. Menangis, tersenyum, dan frustasi merupakan bagian dari reaksi emosionalnya. Bahkan beberapa peneliti meyakini bahwa beberapa minggu setelah lahir, bayi dapat memperlihatkan bermacam-macam ekspresi dari semua emosi dasar, termasuk kebahagiaan, perhatian, keheranan, ketakutan, kemarahan, kesedihan, dan kebosanan sesuai dengan situasinya (Campos et al.,1983 dalam Desmita., 2006:19).
Si Kecil yang belum memiliki ‘vocabulary’ untuk mengemukakan perasaan mereka, mengomunikasikan perasaan mereka dengan cara yang berbeda-beda. Bahkan terkadang mereka mengekspresikannya dengan perilaku yang tidak tepat dan menimbulkan masalah.
Pada semua usia, kuatnya emosi positif merupakan dasar bagi Si Kecil untuk penyesuaian yang baik nantinya. “Bayi yang mengalami lebih banyak emosi senang, nantinya akan memiliki dasar-dasar yang kuat untuk penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial yang baik, juga untuk pola-pola perilaku yang akan menimbulkan kebahagiaan,” ujar dr. Anggia Hapsari, Sp.KJ (K), Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Konsultan Psikiatri Anak & Remaja, RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.
1.Anak usia 2- 6 tahun
Setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira-kira usia 2-6 tahun, Si Kecil yang telah memasuki usia pra-sekolah ini sudah dapat merasakan cinta dan mempunyai kemampuan untuk menjadi anak yang penuh kasih sayang, dapat merasakan anak lain yang sedang sedih, dan mulai merasa bersimpati, serta ingin menolong. “Kendati begitu, anak pra-sekolah baru dapat mengekspresikan satu emosi pada satu waktu, dan belum dapat memadukan emosi atau perasaan dari hal-hal yang membingungkan,” lanjutnya.
2.Anak usia 6 – 12 tahun
Saat Si Kecil memasuki usia sekolah (6-12 tahun), kemampuan kognitif mereka mulai berkembang sehingga kemampuan untuk dapat mengekspresikan emosinya lebih bervariasi dan terkadang dapat mengekspresikan dua bentuk emosi yang berbeda secara bersamaan, bahkan bertolak belakang. Mereka mulai mengetahui kapan harus mengontrol ekspresi emosi sebagaimana juga mereka menguasai keterampilan regulasi perilaku yang memungkinkan mereka menyembunyikan emosinya dengan cara yang sesuai dengan aturan sosial.
3. Anak usia 12 tahun ke atas
Ketika anak berusia 12 tahun ke atas, mereka sudah mampu menganalisis dan mengevaluasi cara mereka merasakan atau memikirkan sesuatu. Begitu juga terhadap orang lain, anak yang hampir memasuki masa remaja ini, sudah dapat merasakan bentuk empati yang lebih dalam.
Perbedaan dalam perkembangan emosi membutuhkan perhatian khusus agar anak memiliki kemampuan meregulasi emosi mereka dengan tepat. Oleh karena itu, dukungan kita sebagai orangtua sangatlah dibutuhkan dalam mendampingi Si Kecil dalam proses ini ya, Mamas. (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. Freepik)