Parenting
Tips Mempersiapkan Si Kecil Berbagi Kamar dengan Sang Adik
Berbagi kamar dengan saudara kandung ternyata tak semudah yang terlihat. Butuh penyesuaian agar berbagi kamar menjadi hal yang menyenangkan bagi keduanya.
Faktanya, berbagi kamar terkadang bahkan membantu saudara kandung lebih mudah tertidur, memperdalam bonding, sekaligus belajar tentang berbagi, berkomunikasi, dan memecahkan masalah.
Tantangan Berbagi Kamar
Meski mereka terlihat sudah akrab, namun berbagi kamar pasti ada tantangannya, terutama ketika salah satu anak yang berbagi kamar masih bayi. Karena itu Anda harus:
•Dapat mengenali temperamen kedua kakak beradik ini.
•Atur dua waktu tidur yang berbeda antara sang kakak dan adiknya.
•Cari cara kreatif untuk memberi Si Balita ruang yang dia butuhkan.
•Jaga agar bayi Anda aman dari potensi bahaya tersedak mainan sang kakak.
•Latih balita Anda untuk mempraktikkan perilaku ‘teman’ sekamar yang dapat diterima, seperti tidak berisik saat bayi sedang tidur
Terlepas dari tantangan yang ada, akan lebih banyak manfaat baik yang akan didapat dua saudara kandung yang berbagi kamar ini.
Kapan dan Bagaimana Sebaiknya Mereka Mulai Berbagi Kamar?
Sebelum Mamas mengatur agar anak-anak berbagi kamar, luangkan waktu untuk memudahkan transisi Si Balita dari anak tunggal menjadi kakak beradik. Pertimbangkan untuk menyimpan boks bayi Anda di kamar Anda selama bulan-bulan awal kelahiran Si Adik. Berbagi kamar dengan bayi baru setidaknya selama enam bulan pertama, sebenarnya direkomendasikan oleh American Academy of Pediatrics untuk membantu mencegah SIDS. Selain itu, hal ini dapat membantu proses menyusui di tengah malam menjadi lebih cepat dan mudah bagi Anda, sekaligus memberi waktu bagi Si Balita untuk terbiasa berbagi kehidupan dengan bayi baru di rumah. (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. Freepik)