Health
Manfaat Jus Seledri Bagi Kesehatan Tubuh
Seledri saat ini mulai mendapat perhatian dan disebut sebagai ‘makanan super’ karena diklaim dapat membantu memerangi berbagai penyakit. Sudah pernah mencobanya, Mamas?
Seledri sebenarnya termasuk dalam anggota keluarga wortel. Tanaman dan bijinya menyediakan sumber vitamin, mineral, dan antioksidan yang melimpah. Tetapi apakah benar jus seledri merupakan ‘makanan super’ dan manfaat kesehatan apa yang dimilikinya?
Nilai gizi
Seledri merupakan sumber vitamin, mineral, dan antioksidan yang baik. Seledri mengandung vitamin K tingkat tinggi dan vitamin A, vitamin B-2 dan B-6, dan vitamin C.
Seledri juga merupakan sumber nutrisi seperti folat, kalium, mangan, asam pantotenat, dan serat makanan.
Tanaman seledri dan bijinya juga mengandung bahan kimia yang disebut ahli gizi sebagai fitonutrien. Bahan kimia ini memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat.
Seledri juga rendah kalori dan gula, menjadikannya pilihan populer untuk camilan cepat dan sehat.
Manfaat Seledri Bagi Kesehatan
Seledri mengandung dua antioksidan yaitu apigenin dan luteolin. Penelitian menunjukkan bahwa apigenin dan luteolin dapat membantu meredakan kondisi berikut:
1.Peradangan dan alergi. Seledri mengandung luteolin, yang dapat membantu mengurangi peradangan pada penderita asma alergi. Asma dan rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang menyerang saluran napas bagian atas dan bawah.
2.Radang sendi. Berdasarkan beberapa penelitian, para peneliti menyimpulkan bahwa apigenin bekerja dengan cara menekan sistem kekebalan. Ini dilakukan dengan ‘mengganggu’ transportasi dan kemampuan pensinyalan sel yang memicu peradangan.
3.Penyakit neurodegeneratif. Para peneliti menemukan bahwa apigenin membatasi kerusakan pada otak, sehingga menunda dan memperlambat perkembangan Alzheimer.
4.Kanker. Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2016 silam, luteolin disebutkan dapat menghentikan pertumbuhan beberapa jenis sel kanker. Luteolin juga dapat mencegah sel kanker menyerang area lain di tubuh, atau ‘bermetastasis’. Para ilmuwan berpikir bahwa hal itu mungkin dilakukan dengan mencegah pembuluh darah baru tumbuh di sekitar tumor yang ada. Tak hanya itu, luteolin dapat meningkatkan potensi obat kemoterapi yang bekerja pada sel kanker sekaligus mengurangi efek toksik obat ini pada tubuh.
5.Kolesterol tinggi. Sebuah studi pada tahun 2014 menunjukkan bahwa efek dari mengonsumsi ekstrak daun seledri menunjukkan adanya penurunan yang signifikan dalam low-density lipoprotein (LDL), atau kolesterol ‘jahat’. Ditengarai, antioksidan dalam seledri yang bertanggung jawab menurunkan kadar kolesterol dengan mencegah penyimpanan kolesterol rusak dan masuk ke dalam darah.
6.Tekanan darah tinggi. Beberapa makanan mengandung bahan kimia yang dikenal sebagai anti hipertensi, yang membantu menurunkan tekanan darah. Sebuah studi tahun 2013 menyelidiki apakah bahan kimia 3-n-butylphthalide (3nB) dalam ekstrak biji seledri memiliki sifat anti hipertensi. Menurut para peneliti, 3nB dapat menurunkan tekanan darah dengan mengurangi penumpukan timbunan lemak di dalam arteri dan meningkatkan elastisitas dinding arteri.
7.Kesehatan jantung. Menurut para ilmuwan, sifat antioksidan luteolin pada seledri dapat menonaktifkan radikal bebas dan membatasi kerusakan jantung.
8.Kesuburan. Penelitian juga menyimpulkan bahwa seledri bisa memiliki efek perlindungan terhadap zat yang dapat merusak produksi sperma pada pria. Namun, seledri mengandung bahan kimia, seperti apigenin, yang dapat menurunkan kesuburan jika dikonsumsi dalam dosis tinggi. (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. iStockphoto.com, Freepik)