Health
7 Alasan Bayi Bangun Menangis dengan Histeris
Bayi terbangun dari tidurnya sambil menangis mungkin bukanlah sesuatu yang buruk. Namun mengetahui apa penyebabnya, akan dapat membantu Mamas untuk menenangkan bayi Anda.
Tidak ada patokan usia tertentu kapan bayi akan berhenti menangis saat ia bangun. Bayi yang lebih besar cenderung tidur lama tanpa gangguan. Namun, jika mereka diganggu oleh apa pun selama tidur, ia tetap akan terbangun sambil menangis.
Kebutuhan tidur bayi Mamas dapat bervariasi tergantung pada usianya. Bayi baru lahir cenderung tidur beberapa kali dengan durasi yang lebih pendek. Durasi tidur meningkat secara bertahap, sedangkan frekuensi tidur menurun seiring bertambahnya usia.
Bayi yang lebih tua cenderung tidur lebih lama pada malam hari. Itu berarti bayi yang berusia sembilan bulan mungkin memiliki waktu tidur malam yang lebih lama daripada bayi yang berusia tiga bulan. Kebanyakan bayi mungkin tidur selama enam jam berturut-turut dan menangis karena lapar saat bangun. Bayi biasanya tidak tidur sepanjang malam sebelum berusia empat sampai enam bulan.
Mengapa Bayi Menangis Saat Bangun Tidur?
Wajar jika bayi Anda menangis saat bangun dari tidurnya sekali atau dua kali di malam hari. Mereka cenderung mengayunkan kakinya dan berteriak sampai Anda menyentuh atau menyusuinya untuk menenangkan. Alasan bayi terbangun sambil menangis bisa dikarenakan oleh sesuatu yang normal seperti percepatan pertumbuhan atau rasa lapar hingga masalah kesehatan. Selalu cari penyebabnya dan temukan solusinya.
Sebagian besar bayi mungkin terbangun menangis setelah tidur siang atau malam karena alasan berikut:
1.Siklus tidur
Siklus tidur yang berubah selama tidur dari tidur nyenyak menjadi tidur ‘ringan’ adalah hal yang normal. Bayi kesulitan untuk tidur kembali dengan sendirinya jika mereka terbangun dari tidur nyenyaknya. Sehingga ia jadi sering menangis untuk meminta bantuan orang tua atau pengasuh agar bisa tertidur kembali.
2.Merasa tidak nyaman secara fisik
Penyakit atau kondisi fisik dapat membuat bayi sulit tidur karena rasa sakit atau ketidaknyamanan. Rasa nyeri akibat tumbuh gigi, infeksi, atau penyakit lain bisa membuat bayi menangis dan bangun dari tidurnya.
3.Merasa cemas
Rasa takut berada jauh dari orangtua atau pengasuh atau kecemasan akan perpisahan juga dapat membuatnya menangis. Meskipun ini adalah salah satu milestone pada perkembangan bayi, beberapa bayi bisa jadi sangat manja dan mengalami masalah tidur selama fase ini. Kecemasan akan perpisahan bisa menyebabkan bayi menangis saat bangun dari tidurnya. Jika bayi Anda perlu tidur bersama, menyusu, atau digendong agar terlelap, maka ia belum siap untuk tidur sendiri.
4.Milestone baru
Bayi Mama mungkin sangat bersemangat ketika mereka mempelajari keterampilan baru seperti merangkak, menoleh, berjalan, duduk, dan lain sebagainya. Mereka cenderung mencoba keterampilan baru mereka di tempat tidur pada malam hari dan sering kali akhirnya menangis karena mereka mungkin merasa sulit untuk tidur lagi.
5.Lapar
Bayi yang tidak diberi makan dengan cukup di siang hari bisa terbangun sambil menangis di tengah malam karena lapar. Anda mungkin sering memperhatikan perilaku ini saat mereka sedang tumbuh dan membutuhkan lebih banyak asupan makanan dari sebelumnya.
6.Popok kotor
Ia mungkin menangis ketika popoknya kotor. Selain membuatnya tak nyaman, popok yang tak segera diganti juga dapat mengiritasi kulitnya.
7.Mengantuk
Bayi yang bangun dari tidur mungkin menangis jika mereka lelah dan mengantuk, tetapi tidak dapat menenangkan diri mereka sendiri dan mencoba untuk tertidur lagi.
Bayi juga dapat terbangun dan menangis karena gangguan tidur yang umum, seperti perubahan suhu dalam ruangan, gigitan nyamuk, suara bising, dll.
Kapan Perlu Menghubungi Dokter Anak?
Anda dapat menghubungi dokter anak jika bayi Anda sulit tidur setelah bangun dan menangis selama beberapa jam. Perawatan medis mungkin diperlukan jika bayi mengalami gejala gangguan kesehatan. (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. iStockphoto.com)