Mind
Viral: 13 Tipe Mama di Sekolah, Which Type Are You?
Beberapa hari ini kami para tim Smart Mama mendapatkan postingan viral seputar tipe mama di sekolahan. Meski tidak tahu sumbernya dari mana, namun postingan ini cukup menghibur dan membantu kami, sebagai bagian dari mama-mama sekolahan untuk mengenali diri sendiri dan lingkungan sekitar. Tanpa disadari, postingan yang mungkin sekadar iseng ini bisa mengingatkan kita untuk tetap bergaul secara “sehat” di sekolah anak. Apa saja tipenya? Yuk simak
1.Tipe Humas.Mamas yang masuk ke dalam tipe ini adalah mereka yang ramah dan hangat. Baik kepada sesama mama maupun kepada para guru. Tak heran, mama jenis ini begitu famous. Tiap ke sekolah, ada saja yang “dadah-dadah” padanya. Cipika-cipiki, ngajak ngobrol, basa basi hingga curhat sampai jam sekolah berhenti.
Barangkali zaman sekolah dulu mereka adalah kembang di sekolahnya masing-masing. Atau mantan anggota OSIS yang sudah terlatih untuk menangani penggemar.
2.Tipe Food Hunter. Sesuai namanya, mereka adalah pemburu jajanan sekolah. Kalau pagi, begitu anaknya masuk kelas maka mereka sekalian sarapan bubur di gang depan sekolahan. Kalau siang, mereka sengaja menjemput lebih awal. Ngapain? Ya jajan! Ada siomay, cilok, bakso, batagor. Kadang kalau anaknya sudah pulang dan mama masih di tempat jajanan, anaknya pesan satu porsi sekalian.
Demikianlah, menyekolahkan anak rupanya bukan cuma urusan bayar SPP bulanan. Tapi juga biaya jajan mamanya.
3. Tipe Supir. Setiap hari selalu antar jemput anak. Tapi jarang turun dari kendaraan dan menginjakkan kaki di ubin sekolah. Kalau nganter, ya cukup sampai depan gerbang. Kalau jemput, juga di depan gerbang, tapi duduk manis di atas kendaraan. Saat anak sudah naik ke atas kendaraan segera melesat pulang.
Demikianlah, efisiensi menjadi kunci bagi mama yang masuk ke dalam tipe ini.
4. Tipe Substansial. Tidak terlalu famous, tapi juga bukan antisosial. Gabung di whatsapp group tapi cuma sesekali join obrolan, banyakan diamnya.
Apa saja keputusan kelas Ia manut. Acara-acara sekolah diikuti, tapi acara arisan biasanya dihindari. Bukan sombong bukan tinggi hati, tapi mama tipe ini memang kurang suka dengan basa basi dan pergi pakai seragam kesana kemari.
Demikianlah, jalur tengah dan jalur aman selalu menjadi pilihan.
5.Tipe Inces Style. Sepagi apa pun, sesiang apa pun, entah panas entah hujan lebat, ibu satu ini selalu datang ke sekolah dengan tampilan paripurna. Bulu mata lebat menghitam, cream blush warna merah, lipstick warna menyolok, dan padu padan baju yang anti norak.
6.Tipe Panikan. Ada mamas yang selalu absen di Whatsapp group. Bertanya apa saja seputar sekolah. Meski sebenarnya anaknya bisa menjawab, tapi entah mengapa masih bertanya juga. Lama-lama, pertanyaan ini jadi melebar kemana-mana.
“Bu guru Yth, maaf, apakah benar besok anak-anak diminta membawa cangkang bekicot?”
“Malam Mams, maaf mengganggu, besok PR halaman 86 ini dikerjakan atau cukup didiamkan saja ya?”
“Mam, anak-anak kalau malam sikat gigi atau sikat gusi? Please sharingnya ya, Mam..”
Demikianlah, pepatah malu bertanya sesat di jalan telah membimbing mereka menemukan solusi dalam setiap masalah kehidupan.
7.Tipe Kunci Jawaban. Di mana ada tipe panikan, di sanalah tipe kunci jawaban muncul sebagai juru keselamatan.
Ya, ada tipe ibu yang selalu berperan sebagai ahli dalam setiap Whatsapp grup. Apa pun pertanyaan dari para mamas, akan dijawabnya dengan sangat sigap, cepat, dan tepat.
“Mam, besok arisan pakai dresscode apa ya?”
Jawab: “Pakai baju biru telor asin, jilbabnya kuning kembang ceplok mam. Jangan lupa pesan dari mamanya Tasya, sandal jangan ketinggian jinjitnya. Kurang baik untuk kesehatan kaki kita. Salam.”
“Mam, SPP kita naik ya? Saya kok nggakngeh ya.”
Jawab: “Sudah sejak lima tahun sebelum sekolah ini berdiri sudah dijadwalkan naik, Mam??”
“Mam PR anak-anak dikumpulkan hari apa ya?
Jawab: “Hari Rabu mam saat bulan purnama sedang bulat-bulatnya. Jangan lupa perbanyak sedekah untuk kebaikan kita bersama.”
Demikianlah mams, bersyukurlah jika di setiap Whatsapp grup sekolah yang kita ikuti ada tipe mama penjawab ini.
8. Tipe Tukang Talang. Mama tipe ini senang sekali menjadi relawan ketika ada kegiatan yang sifatnya kebersamaan. Ia yang membelikan, dan Ia yang membayari terlebih dulu atau nalangin uang.
“Mam, besok anak-anak disuruh bawa bonsai nih. Saya mau cus ke tukang kembang. Ada yang mau titip? Tenang, nanti saya bayarin dulu..” (lalu para mamas akan absen dengan teratur kepada si tukang talang)
Tipe mama ini juga sungguh sangat membantu. Terutama untuk mamas yang jarang datang ke sekolah karena kesibukan pribadi, jarang gaul, dan jarang update. Oh demikianlah maha adilnya Allah dalam kehidupan persekolahan ini.
9.Tipe Hasil Akhir. Ada mama yang sama sekali tidak pernah menginjak bumi. Eh, maksudnya menginjak sekolah. Semua urusan antar jemput anak dan makan siang diwakilkan kepada pihak lain. Dia hanya akan datang setiap satu semester sekali, yakni pas acara terima rapor.
Jarang nongol di sekolah, tapi sekalinya nongol dan menghadap guru, lamanya persis kaya konsultasi kehamilan.
Apa saja ditanyakan. Lamaaa dan rinciii.. sampai wali murid yang duduk di belakangnya berdehem, melirik jam, dan tak terasa antrian sudah mengular sampai ke pintu masuk. OMG!
Demikianlah, kedatangan per semester sekali ini berarti merapel semua konsultasi dan tanya jawab selama enam bulan itu. Jika mamas masuk ke dalam kategori ini, ada baiknya kita taubat bersama.
10.Tipe Huru Hara. Ternyata tidak semua mamas berhati jelita berparas alam sutera, kawan.
Ada jenis mamas yang selalu saja cari masalah pada sesama mama. Ada mama yang antar jemput anak pakai pajero, dia sengit. “Alah, paling masih kredit. Gue kan tahu banget lakinya udah mau di-PHK!”
Ada mama yang anaknya selalu jadi juara kelas, Ia meradang. “Alaah.. nyontek itu, nyontek! Potong leherku kalau nggak percaya.”
Ada mama yang segera langsing habis lahiran, dia sirik. “Pssst… dia diet mati-matian tuh. Biar lakinya nggak kawin lagi. Udah beranak lima bok. Kerasa dong longgarnya?”
Demikianlah kehidupan. Betapa lurusnya hidup kita tanpa ada nyinyirwati yang dengan sukarela membaktikan diri. Untuk itulah mereka ada. Memberikan lika-liku dalam kehidupan kita. Yang tabah ya Mams.
11. Tipe Vokalis. OMG! Ialah mama yang selalu terdepan memprotes kebijakan sekolah yang tidak sesuai dengan wali murid. Ia pula yang selalu dan selalu, again and again ditunjuk lagi dan lagi menjadi ketua komite karena kevokalannya.
Tidak perlu dijelaskan panjang lebar. Langsung saja, mari kita beri tepuk tangan yang meriah pada mama vokalis ini.
12.Tipe Jumpa Sahabat. Di sekolah akan selalu kita jumpai mama-mama yang membentuk gank. Dan uniknya, anak-anak mereka juga biasanya teman main bahkan berteman dekat.
Kalau lagi antar sekolah, mama A (dari ABCD squad) biasanya akan duduk di bawah pohon nan rindang, menunggu squadnya datang. Demikian pula jika mama B,C, atau D yang lebih dulu datang. Mereka akan tunggu menunggu, nanti menanti sampai seluruh sahabat berkumpul untuk memulai hari.
Demikianlah jadinya jika persahabatan telah mengikat hati. Sungguh mengharukan sekali.
13.Tipe Penyambung Lidah Rakyat. Dari sekian banyak tipe mama, ada mereka yang sangat pemalu, penuh rasa sungkan saat harus menyuarakan gagasan, terutama ketika rapat kecil-kecilan di Whatsapp grup.
Untuk itulah kehadiran tipe ini sangat diperlukan. Ialah orang yang akan menyuarakan isi hati dari mama pemalu ini.
Di Whatsapp grup, inilah dialog yang akan terjadi:
“Maaf mam, ini ada masukan dari tiga mama ke saya. Minta tolong disampaikan ke ketua komite, dana untuk bikin jaket angkatan bisa nggak dipangkas aja? Kan bulan kemarin sudah bikin tuxedo, bulan kemarinnya lagi juga sudah pesen singlet bareng. Saya hanya menyampaikan lho Mams..”
2 menit kemudian
“Mam ini ada satu lagi mama japri ke saya. Setuju untuk meniadakan jaket angkatan. Suruh pake jaket sendiri-sendiri aja. Thanks.
5 menit kemudian
“Maaf Mams ada tambahan dua lagi nih yang japri. Katanya pesen jaket di mang dudung ujung lampu merah itu harganya murah. Mungkin bisa di-follow up? Trims.”
Mohon maaf, kalau begitu keberadaan Whatsapp grup ini untuk apa ya? Ini tipe penyambung lidah atau tipe monolog sebenarnya? ?
Demikianlah kaum mama, suka mempersulit apa yang mudah. Memperbesar apa yang sebenarnya kecil.
Setelah membaca ini, kami satu tim ikutan “introspeksi”, kita tipe yang mana ya? Dan hasilnya pun beda-beda, bahkan bisa lebih dari satu. Contohnya saya, kalau saya merasa saya mama no 2, 4 dan 12. Bagaimana dengan Anda, Mams? Tipe nomor berapakah Anda dan teman-teman? Atau ternyata ada tipe-tipe yang belum terdeteksi oleh si penulis? Yuk, share with us, just for fun! Karena apapun tipe Mamas, sejatinya setiap manusia memang diciptakan berbeda-beda untuk saling melengkapi. (Karmenita Ridwan/Photo: Istockphoto.com)