Education
Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini
“If done right, early childhood education can help in developing a lifelong love of learning in children.”
Ungkapan ini benar adanya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan kembali, apakah di usianya saat ini, kita sudah memberikan stimulasi maksimal untuk pertumbuhan otaknya?
Pendidikan usia dini sejatinya adalah upaya pembinaan yang dilakukan kepada anak dalam rentang usia 0 hingga 6 tahun.
Di masa golden period (0 – 3 tahun), mamas bisa mengajak Si Kecil untuk melakukan beberapa aktivitas seperti mengajak bayi berlatih berjalan diatas rumput, mengajaknya berkomunikasi, playdate bersama teman – teman baru, berikan mainan seperti teether atau latih untuk menggenggam tangannya agar merangsang motorik halus, motorik kasar, serta perkembangan stimulasi otak.
Psikolog Ratih Larasati, M.Psi & dr. Anjar Setiani, Sp.A saat ditemui dalam event Sharing Moment with Highscope Indonesia sepakat mengungkapkan bahwa pendidikan anak usia dini bukan hanya tugas sekolah, melainkan menjadi tanggung jawab bersama orangtua, keluarga besar & tenaga pengajar di sekolah terkait. “Stimulasi untuk merangsang perkembangan anak harus dilakukan sejak anak berusia sangat dini, starts from home! Dan stimulasi juga bersifat sangat personal, orangtua harus paham betul sudah sampai mana fase tumbuh kembang anaknya,” ujar dr. Anjar.
Sementara itu, founder sekolah Highscope Indonesia, Antarina SF Amir memberikan advice kepada para mama untuk memilih sekolah sesuai dengan kebutuhan utama Si Kecil, yaitu mengembangkan fungsi otaknya, “Penting juga untuk diperhatikan tentang program pembelajaran yang disampaikan sekolah usia dini yang bersangkutan. Cara belajar yang diktator sudah terbukti akan mematikan kreativitas anak.”. Nah, apa saja pertimbangan Mamas saat memilih sekolah usia dini bagi Si Kecil? Share melalui kolom komentar, ya! (Nathalie Indry/KR/Photo, video: dok. smartmama)