Mind

Smart Mama Story: Diana Rikasari

By  | 

Mengawali tahun 2019, Smart Mama berbincang dengan entrepreneur & author yang kini berdomisili di Jakarta & Switzerland bersama keluarga kecilnya, Diana Rikasari. Wanita berusia 34 tahun yang baru – baru ini mendapat penghargaan “Perempuan Bintang Awards 2018” oleh Media Bintang Indonesia Group sekaligus mama dari 2 orang anak tersebut mengungkapkan perjalanan sebagai seorang mama adalah proses yang mendewasakan diri.

Hi Diana, apa kabar? Bagaimana sejauh ini menjalani kehidupan baru bersama keluarga di Switzerland, apa saja tantangan membesarkan anak jauh dari keluarga besar?

Kabar baik hehe. Jujur yaa capek, sering merasa kewalahan, kangen sama keluarga besar, tapi aku merasa ini waktu yang Allah kasih ke aku untuk benar-benar spend quality time just the four of us, dimana kita dipaksa untuk benar-benar mandiri dan kompak sebagai keluarga. Segala pekerjaan rumah tangga dan urusan anak dibagi dua antara aku dan suami, dan honestly proses ini sangat mendewasakan kami berdua.

Diana Rikasari & family.

Diana Rikasari & family.

Bagaimana kerjasama dengan suami dalam mengurus anak – anak dan rumah tangga?

Semua hal dibagi dua, kami berdua harus turun tangan mau mandiin anak, masak, membersihkan rumah, cuci pakaian, belanja makanan, dan bermain bersama mereka. Kita sadar bahwa kita harus berfungsi sebagai satu tim yang saling mendukung satu sama lain, saling mendengarkan dan membantu.

Pernah mengalami momen titik terlelah menjalani peran ganda sebagai mama dan womanpreneur, how to deal with?

Pastinya pernah, sering malah. Aku pernah sampai benar-benar sakit dan cuma bisa nangis 2 malam karena migren nggak hilang-hilang, demam karena terlalu lelah juggling segala hal. Tapi aku selalu dan selalu ingat pesan papa aku ketika aku sempet “ngeluh” hidup di Switzerland, bahwa “Hidup itu harus semangat”. Kata papa, Hidup nggak akan asik kalau kamu enggak enjoy menjalaninya”. Pesan itu nempel banget di kepala aku. Jadinya aku sekarang kalau bangun pagi pun sudah semangat banget hehehe. Seems like, “let’s do this!!

Salah satu produk I Wear Up, bisnis clothing line Diana Rikasari.

Salah satu produk I Wear Up, bisnis clothing line Diana Rikasari.

Managing Work from a Distance

Selain berprofesi sebagai fashion blogger sejak tahun 2007, Diana Rikasari adalah founder clothing brand Schmileymo, Schmileymo Kids & I Wear Up. Sekalipun kini Ia tengah tinggal di Switzerland, bisnisnya di Indonesia tetap berjalan. Bagaimana biasanya work flow saat harus bekerja jarak jauh dengan tim & cara untuk berkompromi dengan distraksi saat bekerja dari rumah?

Karena Indonesia dan Switzerland beda 6 jam, mau tidak mau aku harus bangun pagi sekali untuk bisa menyamakan jam kerja dengan tim. Ketika mereka mulai kerja jam 8 pagi, artinya jam 2 pagi di sini (Switzerland). Jadi biasanya aku bangun antara jam 3 atau jam 4 pagi untuk menjawab email atau percakapan via WhatsApp. Kalau sudah selesai, aku tidur lagi dan bangun jam 6:30 untuk menyiapin anak-anak ke sekolah / daycare. Malam harinya juga aku biasa kerja mulai jam 9 sampai 11 malam. So I usually sleep from 11pm – 4pm. During the day, waktu aku ya benar-benar untuk mengurus rumah dan anak-anak saja. Dan  jalan-jalan hehe.

Di Akhir tahun 2018, mama dari Shahmeer (5 tahun) & Daria (1,5 tahun) merilis buku seri anak – anak berjudul “My Rainbow Days”. Di seri pertama ini, Mamas dapat membacakan Si Kecil 3 cerita sekaligus, “Be Kind”, “Its OK To Cry”, & “Beauty is All Around Us”. Dengan ilustrasi menarik karya Wastana Haikal, anak – anak dapat memahami nilai – nilai penting dalam hidup yang dicontohkan melalui perbuatan baik dalam keseharian, mulai dari pentingnya berbuat baik, mengajarkan bahwa menangis adalah hal yang normal, serta serunya melihat indah dunia saat bermain di luar ruang. 

Diana Rikasari & her latest children book, "My Rainbow Days".

Diana Rikasari & her latest children book, “My Rainbow Days”.

Ada momen khusus yang membuat Diana akhirnya memutuskan untuk menulis buku anak – anak & alasan menuliskannya dalam bahasa Inggris?

Yes! Semua cerita di buku itu memang berdasarkan kehidupan sehari-hari bersama anak-anak ketika bermain di luar, baik bus dan kereta. Aku takjub dengan hal-hal yang mereka sukai, seperti naik bus saja mereka senang banget! Melihat burung juga girang. Dan disitu aku sadar bahwa cara untuk membuat anak – anak bahagia, they dont need fancy toys, atau indoor playground mewah dengan perosotan besar – besar. But most importantly, aku juga memang sangat passionate about the topic of “mindfulness”, dan aku masih merasa buku untuk anak yang mengangkat topik itu masih jarang. Jadinya aku pikir, kenapa tidak aku bikin buku cerita yang bisa mengajarkan good values about life for kids? Karena dalam keseharian kami berkomunikasi dengan bahasa Inggris, sehingga buku ini pun tertulis dalam bahasa Inggris.

Bagaimana pengalaman Diana mengajarkan topik – topik dalam buku: Its ok to cry, berbuat baik & menikmati permainan luar ruang pada anak – anak?

It’s an ongoing process yaa, we all keep learning. I try as much as I can to be consistent in teaching them these values, walaupun mungkin mereka juga belum betul – betul paham-paham. Yang penting dari orangtuanya harus konsisten. Mudah – mudahan di tahun 2019 nanti akan terbit seri berikutnya dari buku “My Rainbow Days”, yaitu Vol. 4, 5, dan 6. Doakan, ya! (Nathalie Indry/KR/Photo: Dok. Diana Rikasari) 

Shares