Mind
Smart Mama Story: Dr. dr. Nita Dewanti, Sp.A
Hi Mams! Sebagai mama baru, tidak ada salahnya kita belajar dari pengalaman Dr. dr. Nita Dewanti, Sp.A, mama dari 4 orang anak yang kini tengah beranjak dewasa: Sacha (24), Odit (22), Chica (21), dan Amanda (16). Ketiga anaknya memutuskan untuk mendalami ilmu kedokteran. dr. Nita terlihat sangat menikmati & santai menjalankan perannya sebagai seorang mama. Berikut sharing lengkapnya.
Sharing dulu dong, dok, tentang keputusan memilih profesi dokter spesialis anak?
Sebetulnya keinginan awal datang dari papi saya, Ia ingin salah satu anaknya menjadi dokter. Karena kebetulan beliau juga pernah mengenyam pendidikan singkat di Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta tetapi harus berhenti kuliah karena keterbatasan biaya.
Lalu saat kami anak – anaknya bertumbuh dewasa, ternyata saya yang berkeinginan meneruskan impian papi. Dan soal spesialis anak, karena saya suka dunia anak sejak remaja. Hingga saat ini, saya sudah 16 tahun menjalani profesi sebagai seorang dokter.
Jadwal dokter kan sibuk, lalu bagaimana pengaruhnya terhadap pengasuhan anak – anak, terutama saat mereka masih kecil?
Suami saya sangat membantu, dan keluarga besar tentunya.. Kita ini sebetulnya beruntung, karena kebudayaan timur memungkinkan banyak pihak terutama keluarga yang membantu merawat anak – anak. Saya ingat ketika saya masih menjalani pendidikan spesialis anak, ada kalanya saya jarang bertemu mereka.
Pernah suatu malam, saking kangennya, saya ingin tidur bersama mereka. Tapi ketika saya peluk, anak – anak malah menolak karena lebih dekat dengan eyangnya. Sedih lho, rasanya… tapi ya memang begitu realitanya. Akhirnya saya berusaha mendekatkan diri kembali secara personal dengan masing – masing anak.
Sejauh mana suami membantu dalam keseharian?
Ia membantu saya dalam berbagai hal, misalnya urusan rumah tangga & sekolah: Driver & ekstra kulikuler anak – anak papanya yang membantu mengaturnya. Proses ini berjalan natural saja, segera suami mengetahui kesibukan saya, Ia bersedia untuk membantu.
Saya kira itu juga salah satu kunci sukses kita dalam berumah tangga, ya.. Perempuan kini tidak hanya harus berada di rumah untuk masak dan mengurus anak, tetapi juga mencari sumber pendapatan & bersosialisasi. Bangunlah komunikasi yang baik dengan pasangan untuk saling membantu melancarkan proses pengasuhan anak.
Problem yang dihadapi ketika anak – anak sudah mulai menginjak usia dewasa?
Rasanya saat ini mereka sudah mulai menginginkan privasi, ya. Sudah punya dunianya sendiri, jadi lumayan sulit mencari waktu bersama untuk makan malam atau liburan. Akhirnya kami jembatani dengan membentuk WA Group, tidak memberlakukan peraturan yang ketat untuk kebebasannya, dan yang terpenting menjaga komunikasi agar tetap baik.
Setuju nggak, dok, Mamas di era kini lebih sering panik dibandingkan jaman dokter dulu?
Iya juga, ya..Saya rasa karena derasnya arus informasi menjadikan orang tua tidak memilah berita yang benar. Malas memeriksa sumber berita juga jadi masalah. Misalnya saja dari sisi kesehatan, pasti kita sering mendengar kalau anak sedang demam sebaiknya tidak dimandikan. Padahal info itu kan sudah kadaluarsa.
Yang perlu dilakukan orang tua adalah memeriksa kebenarannya. Anak derma boleh dimandikan dengan air hangat, karena kita juga perlu menjaganya agar tetap bersih & bebas dari kuman.
Ternyata jadi seorang mama itu…
“Saya rasakan merupakan tugas yang sangat berat, tidak bisa dianggap enteng. Tetapi dalam menjalaninya, boleh dibawa santai, tapi tidak terlalu santai. Orang tua harus punya program ke depan akan membentuk anak – anak menjadi pribadi yang seperti apa. Diskusikan hal ini dengan pasangan.
Kami misalnya, ingin anak – anak tumbuh menjadi pribadi yang berguna bagi dirinya sendiri, lingkungan sekitar, dan negara. Sehingga hal ini akan tersalurkan melalui nilai – nilai moral yang kami ajarkan dalam keseharian, serta membantu memberikan semangat pada mereka tentang manfaat dan mulianya profesi sebagai seorang dokter,” ungkap dokter yang kini berpraktek di RS Premiere Bintaro & Klinik Arka Medika Bintaro tersebut. (Nathalie Indry/KR/Photo: dok. Smart Mama, dok. Pribadi)