Health

Trik Nagita Slavina Saat Rafatar Pilah-pilih Makanan

By  | 

Usia prasekolah merupakan fase dimana anak membutuhkan asupan gizi seimbang untuk menunjang tumbuh kembang anak, baik fisik, kecerdasan, dan emosionalnya. Tak hanya Anda saja, selebriti mama Nagita Slavina juga selalu berupaya untuk memberikan asupan gizi yang seimbang bagi sang anak, Rafatar.

Perlu mama pahami, meskipun Si Kecil mengonsumsi makanan bergizi, namun hendaknya makanan tersebut juga harus seimbang gizinya. Jangan sampai Si Kecil hanya makan sayur, namun kebutuhan gizi lainnya, seperti protein hewani misalnya, terlewatkan. Gizi yang tak seimbang ini bisa mengakibatkan tumbuh kembang anak terganggu.

Picky Eating pada Anak

Menurut Jurnal Gizi Indonesia pada tahun 2018, picky eating merupakan salah satu risiko anak dapat mengalami kurang gizi, karena picky eater (anak yang mengalami picky eating) cenderung memiliki asupan energi, protein, karbohidrat, vitamin dan mineral lebih rendah dibandingkan non-picky eater.

Picky eating adalah fase perkembangan normal. Namun, hasil penelitian menyebutkan tiga perempat anak picky eater mulai menolak makanan pada tahun pertama kehidupan sampai usia dua tahun. Puncaknya, pada usia 2-6 tahun dan selanjutnya sesuai pertumbuhan individual, sehingga bila terus berlanjut akan diikuti berat badan yang kurang. Anak picky eater lebih berisiko memiliki berat badan kurang, kenaikan berat badan yang tidak normal, dan kekurangan zat gizi. Anak yang kurang gizi juga berisiko mengalami stunting (gagal tumbuh) lho, mams!

Untitled

Saat Rafatar Pilah-pilih Makanan

Nagita pun mengaku bahwa dirinya  juga sempat kewalahan ketika anak laki-laki pertamanya, Rafatar, mengalami gejala picky eater. Rafatar saat itu suka pilih-pilih makanan, sehingga menyebabkan dirinya mudah lelah.

“Terkadang ada masanya, Aa (panggilan Nagita kepada Rafatar) pilih-pilih makanan. Ya namanya juga anak-anak, kadang dia juga suka enggak mau makan sayur,” ujar istri dari Rafi Ahmad ini.

Karena itu, Nagita pun kemudian melakukan berbagai trik untuk menyiasati kondisi ini, seperti misalnya dengan:

1. Memperkenalkan makanan dengan cara yang menarik.

Salah satu caranya adalah dengan memperkenalkan beragam jenis makanan dari buku cerita. “Biasanya saya mengenalkan makanan lewat buku cerita, lalu mengajak Aa cobain langsung rasanya. Paling senang kalau Rafathar mau coba makanan baru,” urai Nagita.

2. Ajak anak ikut memasak.

Setelah tertarik dengan makanan yang ada di buku cerita tadi, Nagita pun m mengajak Rafathar untuk memasak bersama makanan pilihannya.

3. Makan bersama.

Setelah memasak makanan bersama, ia pun kemudian mengajak Rafatar makan bersama-sama makanan yang sebelumnya telah dimasak.

4. Tetap sabar.

Menurut Nagita, saat anak pilah pilih makanan, sabar adalah kunci utamanya. “Sebagai mama kita harus jadi banyak baca, jangan memaksa dan pintar-pintar cari alternatif lain. Karena yang seperti ini tidak bisa kita atasi dalam sehari dua hari saja, bisa berbulan-bulan,” tutup Nagita.

Membujuk Rafatar pun tak selalu mudah baginya. Sehingga kadang kala susu akhirnya menjadi solusi yang ia pilih saat sang anak sedang picky.

“Biasanya, pas lagi picky banget, susu terkadang jadi andalan saya karena lebih dipilih sama Aa. Sebagai mama tentunya ya tetap ada rasa khawatir. Karena, kalau Aa lebih suka susu daripada makan, maka akhirnya Aa makannya jadi lebih sedikit akibat sudah keburu kenyang, setelah minum susu terus,” cerita Nagita.

Hal inilah yang kemudian membuat Nagita kemudian memilih susu yang dapat mengimbangi picky eater Rafatar. Nagita menyiasati kondisi ini dengan memberikan Susu Curcuma Plus.

IMG_3314
Susu Curcuma Plus

Menurut Nagita, Susu Curcuma Plus terbukti mampu merangsang nafsu makan Rafatar. Ia jadi kembali bersemangat untuk makan sehingga memudahkan Nagita untuk mengeksplorasi makanan bergizi yang disukai Rafatar.

“Aa sudah coba susu Curcuma Plus untu Rafatar. Dan, aku tuh percaya banget karena susu Curcuma Plus terbuat dari susu yang berasal dari New Zealand. Terus natural banget, karena ada kandungan temulawak organik. Apalagi zaman sekarang kan, kita para mama lebih yakin yang alami dan organik itu bagus banget buat anak,” tuturnya

Nagita mengaku bahwa dirinya merasa nyaman memberikan Susu Curcuma Plus karena terbuat dari bahan yang organik dan mengandung nutrisi yang lengkap. Susu Curcuma Plus lebih rendah gula, mengandung minyak ikan, vitamin, mineral, kalsium, dan prebiotik yang baik untuk kesehatan. Selain meningkatkan nafsu makan Rafatar, Curcuma Plus terbukti mampu membantu menjaga daya tahan tubuh.

“Aku tahu temulawak sejak dulu sudah digunakan untuk membantu anak makan lahap. Selain itu, temulawak kan asli Indonesia, ya. Kita harus dong, percaya dan menggunakan produk berbahan herbal asli Indonesia. Dan yang paling penting juga, kandungan nutrisi Susu Curcuma Plus ada Curcunutri-nya lengkap. Ada minyak ikan, vitamin, mineral, tinggi kalsium, dan ada prebiotiknya juga buat kesehatan pencernaan,” tutup Nagita.

Susu Curcuma Plus hadir bukan sebagai pengganti makanan, namun membantu agar anak tetap makan lahap dengan ragam makanan yang bergizi. Diharapkan ketika anak makan lahap bergizi seimbang, kebutuhan gizi hariannya akan terpenuhi dan dapat mendukung maksimalnya pertumbuhan dan perkembangan anak. (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. Curcuma Plus, Nagita Slavina)

Shares