Mind
Smart Mama Story: Inov Pelawi
Tinggal jauh dari keluarga besar bukanlah hal mudah. Inov Pelawi, stay at home mama yang kini berdomisili di Nagoya, Jepang, berbagi pengalaman menjalani masa transisi pertambahan anak, as mama of two, Amadeo Kenziel Peranginangin (Ken, 5) & Amabelle Kannaya Peranginangin (Kanna, 1). Kami yakin, selain membahagiakan, momen ini juga menantang ya, Mams.
Hi Inov! Gimana nih, pengalaman menjalani peran sebagai mama dengan 2 anak, apa yang berbeda baik secara fisik maupun psikis?
Punya 2 anak kesayangan sudah pasti lebih menguras tenaga juga fikiran. Dan ini berdampak pada keadaan fisik sekaligus psikis aku. Lebih banyak hal yang harus disiapkan, dibersihkan, dirapikan, dimasak dan dikerjakan (apalagi semua dilakukan sendiri tanpa bantuan ART, suster, bahkan keluarga) seringkali membuat cepat lelah. Nah, kalau sudah seperti ini biasanya keadaan psikis pun jadi kurang stabil (lebih cepat marah, ngomel, dan kesal) . Tapi sungguh, kelelahan yang aku rasakan tidak sebanding dengan kebahagiaan yang dibawa oleh 2 anak manis ini hehe…
Banyak orang bilang, menjadi stay at home mama itu “sama beratnya” seperti working mama?
Karena sebelum menikah aku adalah pekerja kantor, jadi menurut pengalaman sendiri stay at home mama dan working mama itu punya beban masing – masing yang tidak bisa disamakan 🙂 Untuk stay at home mama seperti aku (tanpa ART/nanny), “jam kerja” nya bisa dibilang dari bangun tidur hingga tidur lagi hehe… Tapi selama itu juga bisa meluangkan waktu untuk selalu bersama anak – anak. Sedangkan untuk working mama, dengan jam kerja seperti pada umumnya terkadang membuat waktu kebersamaan dengan anak – anak menjadi minim.
Apa saja hal – hal yang Inov lakukan supaya tetap bisa menikmati kesibukan menjalankan peran sebagai mama 2 anak dan menjaga kewarasan?
1. Baking! Selain karena aku sangat suka makan cake, cookies dan sejenisnya, baking jadi satu kegiatan yg bikin senang. Sejak Ken berusia 1 tahun, aku selalu mengajaknya untuk ikut baking bersama, dan sekarang Kanna pun seringkali bantu mamanya baking. Jadi seru dan mcenyenangkan!
2. Melakukan pekerjaan rumah sambil mendengarkan lagu yg disukai, baik lagu rohani maupun current songs. Sering kali kami bertiga bernyanyi, menari atau sekedar tepuk tangan sambil menamani aku menyapu/ mengepel. Its fun time!
3. Foto hasil baking/cooking untuk di upload dan share resepnya di Instagram. Dengan membaca komen2 positif di gallery Instagram dan bisa memberikan ide atau sedikit ilmu untuk mama – mama yang lain, membuat aku jadi lebih semangat berbagi dan “lebih hidup”.
Sejak kapan Inov suka memasak, dan apa menu favorit anak – anak?
Aku sudah mulai coba memasak dan baking sejak SMP, tapi hanya membantu mama atau tante – tante aku saja, dan baru mencoba baking sendiri ketika awal SMA. Setelah itu jadi kegiatan favorit karena aku memang suka dan hasilnya bisa dinikmati seluruh anggota keluarga! Menu favorit Ken adalah curry rice, spaghetti bolognise, kiiro gohan (nasi kuning),donat, roti, dan brownies. Kalau Kanna, kayaknya dia suka semua menu hehe, karena usianya masih 1 tahun, belum terlihat yang paling favorit kecuali tomat!
Parenting Style
Ken & Kanna lahir di Jepang. Nah, apa saja kebudayaan, atau nilai – nilai hidup disana yang menarik & diajarkan kepada mereka selama ini?
Banyak sekali nilai – nilai hidup yg menarik disini, namun yang utama kami ajarkan adalah:
1. Tahu waktu: Untuk setiap hal ada waktunya, saatnya makan ya makan, belajar, bermain, atau membereskan mainannya kembali.
2. “Tidak mengganggu orang lain”. Misalnya, saat berada di rumah sebaiknya tidak lompat – lompat supaya penghuni lantai bawah tidak terganggu, ketika di transportasi umum tidak berbicara keras, atau saat berada di tempat umum seperti restoran, rumah sakit, supermarket tidak berlari atau mengganggu sekitar.
Apa saja tantangan & kesulitan membesarkan anak di Jepang, jauh dari rumah & keluarga besar?
Tantangan yg paling dirasakan disini adalah mengatur waktu. Setiap hal harus dikerjakan sendiri mulai dari pekerjaan dan urusan rumah tangga, merawat anak – anak, hingga bermain bersama mereka. Belajar, mendidik, sekaligus merawat mereka membuat waktu yang ada terasa sangat terbatas sehingga dalam satu waktu, beberapa pekerjaan harus dilakukan secara bersamaan. Benar – benar menguras renaga, tapi juga seru hihi. Secara pribadi aku merasa bisa melakukan banyak hal dengan keadaan ini.
Destinasi wisata yang direkomendasikan Inov untuk keluarga saat berkunjung ke Jepang & aktivitas apa saja yang bisa dilakukan disana?
Untuk keluarga dan anak – anak tempat ini sangat menyenangkan karena banyak arena bermain : Disneyland Tokyo, Universal Studio Osaka, Lego Land Nagoya. Selain itu Gozaisho (bermain salju, naik cable car), Nagashima Spa Land (Ampaman land, outlet belanja terbesar di Jepang, kolam renang besar saat musim panas), Railway Museum Nagoya, Kayukan Aquarium Osaka, Meiji Mura ( Reka ulang bangunan dan suasa Jepang pada zaman Meiji) juga menarik untuk dikunjungi. (Nathalie Indry/KR/Photo:dok. Inov Pelawi)