Education
4 Cara Kenalkan Filosofi Pada Anak
Kematian, rasa takut, atau semangat & keyakinan adalah gambaran filosofi bagi anak – anak yang sulit dimengerti. Bagi orang tua, hal ini terkadang sulit digambarkan. Anja Van Kampen, seorang kreator asal Jerman, sekaligus sutradara dan penulis buku anak yang menciptakan karakter Knietzsche sejak tahun 2012 akan membantu kita mengenalkan hal ini pada mereka.
Knietzsche adalah karakter anak laki – laki yang memiliki banyak pertanyaan, mulai dari hal – hal yang filosofis seperti apa itu kematian, bagaimana rasanya bahagia, hingga mengapa seseorang terkadang bisa berbuat sangat jahat? Melalui tayangan animasi, aplikasi, buku anak, dan novel untuk anak, program Knietzsche telah dapat dinikmati tidak hanya dalam bahasa Jerman, tetapi juga dalam bahasa Inggris dan ditayangkan di Ch. Da Vinci Kids.
Melalui acara Litbeat Festival, festival pelaku perbukuan yang digagas dan diorganisir oleh Komite Buku Nasional & Kementrian Pendidikan & Kebudayaan Republik Indonesia, kami berkesempatan bertemu dengan Anja Von Kampen secara langsung. Festival literasi yang berlangsung pada tanggal 10 – 11 September 2018 serta melibatkan 59 narasumber dari berbagai negara, bertempat di Perpustakaan Nasional, Jakarta ini sekaligus sebagai langkah empowering bagi pelaku perbukuan di Indonesia. Selama dua hari berturut – turut, pihak panitia menghadirkan sesi diskusi, seminar, dan workshop bagi para insan kreatif yang bergerak di industri buku.
Anja Von Kampen mengungkapkan 4 hal yang dapat dilakukan untuk mengenalkan filosofi pada Si Kecil:
1. Make it cool! Konsep kematian dan hal lain tampak sangat menakutkan sebelum dibicarakan ya, Mams. Tapi, ada baiknya Anda membuatnya seperti sedang membicarakan masalah ringan seperti saat sedang menanykan kegiatannya di sekolah setiap hari. Mulailah dengan percakapan ringan tentang kesehariannya.
2. Give them animals. Anak – anak menyukai binatang. Agar menarik, tidak ada salahnya mencoba menggambarkan karakter melalui binatang – binatang yang lucu agar Si Kecil lebih tertarik untuk mendengarkan penjelasan Anda.
3. Take away the word philosophy. Kata ini akan terdengar membingungkan bagi anak – anak. Jadi, ada baiknya memperkenalkan rasa takut, misalnya, dengan menggambarkan apa saja yang akan dirasakan oleh Si Kecil: Jantung akan berdetak lebih cepat, serta pikiran akan dipenuhi oleh gambaran monster dan kegelapan. Dan hal yang mereka rasakan ini adalah hal yang wajar.
4. Adventure! Petualangan yang menarik akan mengajak Si Kecil tartarik mempelajari banyak hal. Disinilah peran kita untuk memberikan pesan – pesan positif dan konsep filosofi pada mereka. “No one can have everything, or.. you can tell that life and death is something real,” ungkap Anja.
Yuk manfaatkan property digital untuk mendampingi anak – anak mengenal hal dan konsep baru melalui bonding moment yang berkualitas! (Nathalie Indry/KR/Photo, video: dok. smartmama, various, YouTube)