Parenting
Smart Mama Story: Tana Suwardhono
Memiliki putri kembar Keandra & Raisa (8) dengan kesibukan sebagai mamapreneur yang mengelola bisnis katering sehat 3 Skinny Minnies dan Mam Jakarta, Tana Suwardhono berbagi pengalaman membesarkan anak – anak sekaligus menjawab tantangan berbisnis di Indonesia.
“Keluarga, terutama suami memberikan support luar biasa untuk saya bisa menjalankan bisnis bersama rekan – rekan di 3 Skinny Minnies. Nggak setiap saat saya selalu bisa on time lho, mengantarkan anak – anak ke sekolah.. Terkadang, Ibu dan keluarga terdekat turut membantu,” ungkapnya saat ditemui oleh Tim Smart Mama di resto Mam Jakarta baru – baru ini.
Ngomong – ngomong, apa saja sih, tantangan membangun bisnis kuliner di Indonesia?
Sekarang, setelah memasuki tahun ke 6 kami berbisnis, ada pergeseran topik masalah yang dialami. Dulu saat memulainya, kami kesulitan menemukan bahan- bahan makanan sehat dengan kualitas baik, sehingga mau tidak mau harus membeli bahan import dengan harga mahal.
Tapi sekarang, problem yang jadi perhatian adalah persaingan bisnis lokal dan franchise brand kuliner internasional yang ketat. Kami perlu memperluas edukasi bagi masyarakat sekitar bahwa produk lokal juga nggak kalah bersaing, bahkan dalam hal kuliner bisa lebih unggul karena bahan – bahan makanannya lebih fresh & berkualitas.
Supaya bisnis dan kehidupan sebagai mama tetap seimbang, support seperti apa sih, yang Tana butuhkan dari keluarga?
Bagi mamapreneur seperti saya, komunikasi positif serta bantuan dari keluarga besar adalah hal utama. Suami saya membantu memperluas space di rumah untuk usaha katering sehat yang kami mulai 6 tahun lalu, sementara Ibu saya kerap membantu mengantar anak – anak ke sekolah jika saya masih harus berkutat dengan pekerjaan rumah & pesanan.
Ditambah lagi, menemukan partner dengan visi & keseharian yang sama itu membantu, lho! Partner founder di Mam & 3 Skinny Minnies adalah para mama.. Hal ini memungkinkan kami untuk saling memberi dukungan dan mengisi kekosongan.
Ditengah kesibukan itu, bagaimana Tana tetap bisa mengatur bonding time bersama anak – anak?
Berkarir di jalur wirausaha memungkinkan saya mengatur waktu agar setiap hari, saat makan malam saya sudah berada di rumah. Terutama untuk memasak dan makan bersama, ya.. Suami saya juga melakukannya. Kami memang sengaja menyusun jadwal agar tetap memiliki waktu berkualitas.
Bagaimana dengan parenting style yang diterapkan selama ini?
Saya ini mama yang galak! Hahaha… Terutama saat usia mereka di rentang 4 – 5 tahun, saya merasa harus sering mengingatkan mereka mana yang baik dan tidak, yang boleh dan tidak seharusnya dilakukan. Saya rendering strict ke peraturan dan menerapkan disiplin untuk Si Kembar.
Bagi – bagi peran juga dengan suami, dia lebih concern ke hal – hal yang sifatnya playful, misalnya mengajak mereka bermain golf, basket, atau sekedar bermain bersama.
Nilai – nilai penting dalam keluarga Suwardhono yang selama ini diterapkan kepada Keandra & Raisa?
Sopan santun (mengucapkan tolong, terima kasih, bicara dengan nada yang sopan), kualitas hubungan dengan teman – teman seumuran harus positif, membatasi diri bermain gadget (hanya dieprbolehkan selama weekend, maksimal 3 jam), dan mengupayakan prestasi sebelum meminta sesuatu kepada kami, orang tuanya.
Bagaimana Tana menjelaskan kepada anak- anak tentang pembatasan waktu berinteraksi dengan gadget, sekaligus sebagai inpirasi bagi mamas yang lain?
Saya alihkan ke aktivitas pengganti. Anak – anak, dengan kemauannya sendiri memiliki jadwal les setiap hari, senin – minggu! Mulai dari les Math, mandarin, golf, basket, dance, cooking, mengaji, sampai konsultasi mingguan dengan psikolog tentang tumbuh kembang mereka. Yang terakhir atas permintaan saya untuk memberikan pengaruh positif agar masing – masing tidak saling dominan dalam keseharian. Ini salah satu tantangan juga sih, membesarkan anak kembar, hehehe...
Nah, bagaimana dengan Anda, Mams? Jika Anda punya pengalaman mengasuh & membesarkan anak kembar, share pengalaman melalui kolom momentar di bawah ini, ya! (Nathalie Indry/KR/Photo: dok.Tana Suwardhono)