Education
Tip Memilih Sekolah Dasar Dari Kak Seto
Tahun ajaran baru sekolah memang baru akan dimulai di tahun 2018 mendatang. Tetapi, pihak sekolah sudah membuka peluang pendaftaran sejak akhir tahun 2017. Untuk Mamas yang sedang mendampingi Si Kecil memasuki jenjang Sekolah Dasar, psikolog sekaligus pemerhati anak Indonesia, Kak Seto memberikan tip memilih sekolah yang ramah anak.
Ditemui dalam acara Sun Life Edufair 2017, pameran edukatif tahunan yang digelar oleh PT Sun Life Financial Indonesia di Kota Kasablanka (20 – 22 Oktober 2017) ia mengingatkan kembali orangtua untuk menerapkan konsep “mendidik dengan cinta” dalam proses mengasuh & belajar Si Kecil. “Semua anak itu pada dasarnya cerdas. Mari terapkan pola belajar yang menarik & menyenangkan sehingga proses belajar tidak lagi menjadi aktivitas yang membosankan dan ditakuti anak; misalnya belajar berhitung sambil bernyanyi dan mengakhirinya dengan pertanyaan serta sapaan lembut. Aspek – aspek “ramah anak’ inilah yang juga harus menjadi perhatian orangtua saat memilih sekolah,” ungkapnya.
Berikut tip memilih SD dari Kak Seto untuk Mamas:
1. Observasi. Pelajari filosofi sekolah, termasuk program, fasilitas, sarana & prasarana, durasi belajar, kewajiban siswa, hingga profil guru – guru pengajarnya. Sebaiknya tidak terpengaruh pada nama besar & iklan yang digembar – gemborkan mengenai sekolah yang bersangkutan. Dari observasi yang mendalam, orangtua akan mempunyai gambaran apakah sekolah yang dipilih cocok dengan kepribadian Si Kecil.
2. Anak yang memilih. Bukan orangtua yang menentukan keputusan ya, Mams. Sekolah – sekolah usia dini memang disarankan menyediakan sesi percobaan/trial yang dapat dimanfaatkan untuk anak – anak ikut dalam sesi belajar. Sehingga ia dapat mengetahui apakah tertarik/cocok dengan cara belajar yang diterapkan.
3. Ramah anak. Artinya, pihak sekolah mengedepankan proses fun & creative learning dalam sesi belajarnya. Belajar selalu bisa dilakukan bersama – sama dan dimana saja secara menyenangkan.
Kak Seto menambahkan, “Kalau anak – anak mulai bosan dengan aktivitas belajar di sekolah, jangan salahkan mereka. Guru dan pengajarnya harus diingatkan kembali untuk lebih kreatif merangsang kemampuan belajar mereka. Perlu diingat bahwa kunci sukses menghadapi anak adalah kreativitas. Asah kemampuan mereka untuk memiliki konsep berpikir yang beragam sehingga ide – ide baru akan selalu muncul.”
Pro & Kontra Tes Calistung (Baca, Tulis, Hitung) untuk Sekolah Dasar
“Tes calistung untuk masuk ke jenjang Sekolah Dasar itu dilarang. Karena kompetensi tersebut adalah materi yang akan diajarkan kepada anak – anak saat sudah duduk di bangku SD; kompetensinya lebih ke usia, apakah sudah cukup atau belum, ” adalah pendapat Kak Seto tentang kontroversi tes calistung yang kerap meresahkan orangtua.
Pendapat tersebut didukung oleh Peraturan Menteri Pendidikan & Kebudayaan RI No. 17 Th. 2017 yang menyebutkan dalam pasal 5 & 11:
1. Persyaratan calon peserta didik baru kelas 1 SD atau bentuk lain yang sederajat: Berusia 7 tahun wajib diterima sebagai peserta didik; Calon peserta didik berusia palng rendah 6 tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan (Usia paling rendah 6 tahun diperuntukkan bagi calon siswa yang memiliki bakat/kecerdasan istimewa/kesiapan belajar dibuktikan dengan rekomendasi tertulis dari psikolog profesional.
2. Seleksi calon peserta didik kelas 1 SD mempertimbangkan kriteria dengan urutan prioritas sesuai dengan daya tampung berdasarkan ketentuan rombongan belajar: Sesuai usia yang disarankan dan jarak tempat tinggal ke sekolah sesuai dengan ketentuan zonasi.
3. Dalam seleksi calon peserta didik baru kelas 1 SD tidak dilakukan tes membaca, menulis, dan berhitung.
Nah, apalagi menurut mamas pertimbangan yang wajib dipikirkan saat memilih sekolah dasar untuk Si Kecil? Share di kolom komentar, ya! (Nathalie Indry/KR/Photo: Istockphoto.com, dok. Smart Mama)