Education

“Teach Like Finland”, Why?

By  | 

Untuk mamas yang seringkali kehabisan akal mengajak Si Kecil belajar di rumah, you’re not alone. Beberapa cara berikut dapat membantu menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan. 

Setelah membaca buku “Teach Like Finland” karya Timothy D. Walker (Penerbit buku Grasindo), saya segera ingin berbagi insightnya dengan Anda. Karena relevan untuk ditanamkan pada pola pengasuhan belajar saat bersama Si Kecil di rumah agar lebih fokus dan happy.

teach

Finlandia dinyatakan masuk ke dalam kategori negara dengan penduduk paling bahagia di dunia. Berbagai aturan ditetapkan oleh Pemerintahan dan warganya untuk menciptakan suasana yang kondusif sehingga berdampak positif, terutama bagi anak – anak.

Dalam soal pendidikan di sekolah, kebahagiaan menjadi faktor yang diutamakan. Berbagai cara dilakukan stake holders setiap sekolah, berlomba – lomba menciptakan efek ‘bahagia’ pada siswa/siswinya, semata agar mereka lebih mudah memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru.

Timothy D. Walker, pria berkebangsaan Amerika yang menjadi pengajar siswa kelas 5 di Helsinki, Finlandia.

Timothy D. Walker, pria berkebangsaan Amerika yang menjadi pengajar siswa kelas 5 di Helsinki, Finlandia.

Berikut adalah 5 strategi utama “Teach like Finland” yang bisa mamas jalankan selama proses belajar bersama Si Kecil di rumah:

1. Jadwal istirahat otak. Sekolah – sekolah di Finlandia memberikan waktu istirahat selama 15 menit di setiap momen pergantian mata pelajaran. Kebiasaan ini membuat anak – anak lebih fokus menyimak materi pelajaran berikutnya.

2. Koneksi dengan alam. Udara segar dan cahaya matahari memberi asupan oksigen ke dalam otak, sehingga memaksimalkan performa anak – anak selama proses belajar berlangsung. Para siswa di Finlandia diberikan waktu belajar di luar kelas lebih sering dan mendesain ruangan belajar dengan jendela – jendela besar sehingga udara dan sinar matahari dapat masuk ke dalam kelas.

Little hikers observing little beetle on forest path

3. Belajar sambil bergerak. Si Kecil dapat lebih ‘dekat’ mengenal materi pembelajaran yang disampaikan dengan konsep menyenangkan selain menghafal. Mulai dengan hal kecil seperti bermain kata dengan memanfaatkan sticky notes yang ditempel di beberapa sudut rumah.

4. Kemandirian. Memberi kebebasan bagi anak – anak untuk mengerjakan sebuah project atau menyelesaikan tugas terbukti mengajarkan mereka arti tanggung jawab bertanggung jawab sekaligus membuatnya aktif belajar, juga bertanya.

5. Unsur musik. Sekolah – sekolah di Finlandia memasukkan unsur musik ke dalam sistem belajarnya, mulai dari menyanyi bersama hingga memutar video musik untuk memperkuat argumentasi terhadap sebuah diskusi. Riset menunjukkan, latihan musik dapat memengaruhi sistem syaraf & membantu memperbaiki ketrampilan membaca dan bahasa anak – anak – Asosiasi Psikologis Amerika, 2014. 

Intinya, kebahagiaan adalah konsep utama yang ditanamkan kepada para pelajar di Finlandia untuk menstimulasi kreativitas dan fokus anak – anak dalam menerima pelajaran. Sudah siap untuk menerapkannya di rumah, Mamas? (Nathalie Indry/KR/Photo: Istockphoto, Various)

 

Shares