Parenting

Smart Mama Story: Cara Mudah Membangun Karakter Baik pada Anak

By  | 

Menjalani peran sebagai seorang mama bagi dua orang putri, Rachel (14) & Claire (7) menginspirasi Monique Arianto untuk menulis sebuah buku yang berfokus pada pembangunan karakter anak. Sekalipun bersama keluarga menetap di Perth, Australia, keinginannya untuk membangun karakter anak di tanah kelahirannya, Indonesia, sangatlah besar.

Berikut obrolan kami tentang pola asuh, buku terbaru “Kamu Anak Hebat!”, hingga sharing pengalamannya menghadapi anak usia remaja.

Monique & kedua putrinya

Monique & kedua putrinya

Hi Monique! 14 tahun menjalani peran sebagai mama selama tinggal di Australia – tanpa nanny (underlined), apa saja suka dukanya? 

Yes, im a driver, helper, koki di rumah, semuanya merangkap jadi satu! hehee.. aktivitas saya sehari – hari adalah stay at home mama dengan bisnis kuliner bersama beberapa teman di Perth. Lelah sih sudah pasti, ya.. apalagi saat Rachel sudah memasuki usia remaja. Tetapi karena relationship saya, suami & anak – anak terbilang cukup baik, kami terbantu membesarkan mereka hingga saat ini, sekalipun tanpa bantuan keluarga besar karena tinggal di negara yang berbeda.

Urusan rumah tangga biasanya porsi tugasnya lebih banyak di saya. Tetapi untuk kunjungan anak – anak ke beberapa tempat wisata edukasi bersama sekolah, saya percayakan kepada suami. Dengan jadwal yang sudah tersusun rapi, papinya hands on menemani mereka selama tour sekalipun harus cuti dari kantor. Ini salah satu trik kami untuk tetap menjaga porsi ‘kehadiran’ di mata anak – anak.

Sharing dong pengalaman menghadapi putri remaja yang tengah beranjak dewasa?

Saya mulai melihat perubahan pada diri Rachel sejak memasuki usia 12 tahun. Saat itu ia sudah mulai selalu ingin menyendiri, mengalami perubahan hormon, dan kami mulai saling membantah. Tapi fase itu hanya berjalan selama 1 tahun saja, kok. Di usia 13 tahun, Rachel sudah mulai paham atas perubahan dirinya karena saya terus menjaga komunikasi supaya tetap baik.

Kalau sedang marah, kami berikan waktu untuk kita sama – sama cooling down. Membicarakan masalah setelah beberapa jam berlalu dan mengakhirinya dengan pelukan hangat dan ungkapan kasih sayang adalah cara ampuh menghadapi anak di usia remaja. Dalam fase ini, kita, orang tua sebaiknya lebih banyak mendengar & ‘hadir’ untuk mereka. Dengan begitu, mereka akan menganggap kita sebagai sahabat untuk berbagi cerita.

Monique & Gisela Anastasia saat peluncuran buku "Kamu Anak Hebat!"

Monique & Gisela Anastasia saat peluncuran buku “Kamu Anak Hebat!”

Apakah pengalaman ini yang membuat Monique ingin menjadi penulis buku anak?

Sepertinya begitu. Sejak dulu saya selalu memberikan perhatian lebih kepada pembangunan karakter anak – anak saya. Hal yang sama ingin saya lakukan untuk anak – anak Indonesia. Memahami bahwa mereka sangat mudah menerima konsep kebaikan melalui sebuah cerita yang sederhana, saya rasa inilah media terbaik untuk melakukan pendekatan tersebut. Kita semua tentu menginginkan hal yang sama: anak – anak Indonesia kembali terbiasa membaca dan menikmati buku.

Buku ini ditujukan bagi anak usia berapa & apa saja ceritanya?

Berisi 4 cerita tentang hewan & manusia yang berteman, melakukan kesalahan, namun berani untuk mengakui dan memperbaiki diri. Saya bekerjasama dengan ilustrator untuk menampilkan gambar – gambar lucu yang menarik perhatian bagi anak usia 4 – 10 tahun dan dilengkapi dengan bahasa inggris agar mereka dapat belajar memahami nilai- nilai keberanian, jujur, sabar, menghargai orang lain, serta menumbuhkan empati kepada sesama.

Konsep besarnya, sih, saya ingin menanamkan kepada orang tua & anak bahwa mereka bukanlah makhluk yang sempurna. Jadi anak hebat, bukan sempurna, yang juga melakukan kesalahan namun berani mengakuinya.

IMG-20170829-WA0006

IMG-20170829-WA0016

Bergandengan tangan dengan pemerintah pusat, saya masih bermimpi dapat menyebarkan buku dan movement #Akuanakhebat ke seluruh pelosok negeri. Saat soft launching buku ini di Perth, saya menggalang donasi untuk memberikan buku ke sekolah – sekolah pra sejahtera di wilayah Jakarta & sekitarnya. Semoga ke depannya, kami dapat mengakomodasi kehadiran buku ini di Indonesia bagian timur sehingga bisa dijadikan bacaan wajib bagi mereka, para siswa.

Harapan Monique untuk orangtua setelah membaca buku ini?

Bahwa sugesti positif yang kita ungkapkan kepada anak – anak secara berulang kali itu penting sekali. Hal positif itulah yang akan tertanam dalam pikiran bawah sadar mereka, sehingga ia kemudian tumbuh menjadi anak yang berkarakter & berbudi pekerti.

kamu hebat 4

Ada trik khusus nggak, untuk memperkenalkan reading habit kepada anak – anak?

Saya termasuk beruntung, karena di Australia, pihak sekolah selalu memberikan waktu untuk membaca sejak usia pra sekolah sehingga anak- anak tumbuh menjadi pecinta buku. Saya lanjutkan kebiasaan ini di rumah, dengan menyediakan waktu untuk membaca bersama setelah makan malam selesai. Saat itu, kami bisa berdiksusi tentang buku bacaan apapun.

So yes, motherhood changes you. Selalu ada hal positif yang ingin kita tularkan kepada sesama semenjak kita belajar dari anak – anak tentang arti kasih sayang. Monique menutup obrolan kami sore itu dengan ungkapan pembelajaran, “Tidak hanya anak – anak yang tidak sempurna. Kita sebagai orang tua juga tidak sempurna, yang bisa saja melakukan kesalahan saat menjadi seorang mama. Tetapi kita harus terus belajar untuk menjadi yang terbaik bagi mereka.” (Nathalie Indry/KR/Photo: dok. Smartmama, dok. Monique)

Shares