Parenting

Mengapa Si Balita Suka Berteriak?

By  | 

Beberapa anak balita suka sekali berteriak untuk menarik perhatian Anda. Apa yang ia lakukan merupakan cara untuk mengatakan ‘Hey, lihat aku Ma’. Sedangkan teriakan lainnya ia lakukan saat ia tak bisa mendapatkan sesuatu yang ia inginkan.

Namun tak hanya karena alasan itu saja, seringkali mereka juga berteriak untuk mengungkapkan kegembiraannya. Balita suka mengeksplorasi kekuatan suaranya dan bereksperimen dengan berteriak.

Yang Bisa Anda Lakukan

Ikut berteriak pada Si Balita untuk menurunkan volume suaranya tidak akan membantu. Hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah menghindari situasi yang menggoda anak Anda untuk meninggikan suaranya dan mengalihkan perhatiannya saat ia mulai menjerit.

 

Mother and son conflict

 

Berikut tips lain yang bisa Mamas lakukan:

1. Saat mengajak ke restoran.

Bila Anda hendak mengajak Si Balita makan di restoran, hindari tempat yang sepi, intim, atau formal untuk bersantap. Sebagai gantinya, pergilah ke restoran keluarga dimana disana juga banyak anak-anak. Dengan begitu ketika Si Balita berteriak di restoran, maka Anda tak perlu panik memintanya untuk diam.

2. Saat ia berteriak kegirangan.

Ketika ia berteriak-teriak sebagai ungkapan ekspresi bahagia akan sesuatu, cobalah untuk tidak berkomentar atau mengkritik. Tapi bila benar-benar sudah mengganggu, maka Anda bisa memintanya untuk menurunkan volume suaranya.

3. Ajak ia bermain permainan yang dapat menyalurkan hobinya berteriak.

Ajak ia berteriak bersama-sama. Kemudian, tantang ia untuk melakukan sebaliknya dengan mengatakan, “Sekarang saatnya untuk melihat siapa yang bisa berbisik paling baik.” Lalu lanjutkan dengan permainan lain yang merangsangnya untuk tetap aktif.

4. Pahami perasaannya.

Jika teriakan Si Balita karena ia menginginkan perhatian Anda, tanyakan pada diri Anda apakah memang sebenarnya ia kurang mendapatkan perhatian dari Anda atau merasa tidak nyaman berada dalam suatu kondisi?

Misalnya, Anda mengajaknya berbelanja di supermarket yang penuh dengan banyak orang. Jika Anda pikir ia merasa bosan dan kemudian rewel, dengan tenang katakan, “Mama tahu kamu ingin pulang ke rumah, tapi masih ada sedikit lagi barang yang belum kita beli. Bantu mama mencarinya ya, agar bisa cepat selesai.”

Mendengar kata-kata Anda, tidak hanya akan terhibur karena Anda memahami bagaimana perasaannya, namun ini juga akan membantunya belajar bagaimana mengungkapkan perasaannya ke dalam kata-kata. Apalagi kemudian Anda turut melibatkan dirinya untuk membantu Anda berbelanja. Dengan memiliki kesibukan, rasa bosannya akan teralihkan.

Namun bila ia rewel dan berteriak-teriak karena menginginkan biskuit misalnya, katakan padanya kalau ia bisa mendapatkan biskuit tersebut setelah kalian selesai berbelanja dan membayar biskuit tersebut di kasir. Dengan begitu ia juga akan memahami alur berbelanja. Dimana ia bisa menikmati apa yang ia belanjakan setelah barang tersebut dibayar. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares