Finance

Alokasi Dana Selama Perjalanan Mudik

By  | 

Q: Hi Smart Mama, lebaran kali ini saya berencana untuk mudik ke kampung halaman. Maklum saja, sudah cukup lama saya tidak berkunjung ke tanah kelahiran. Nah, untuk alokasi dana perjalanan mudik, apa saja ya yang harus dipersiapkan? Ini tahun pertama saya mudik dengan membawa balita dan nanny. Thank you – Chintya Irawan, mama dari Keyzia (4 th).

A: Dalam perjalanan mudik, tentu saja sangat penting sekali kita mempersiapkan dana yang dibutuhkan selama perjalanan. Walaupun transportasi yang kita gunakan berbeda beda, akan tetapi secara umum, ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan:

1. Biaya Transportasi

Dalam perjalanan mudik, setiap keluarga pasti  menggunakan cara yang berbeda. Ada yang menggunakan pesawat terbang, kereta api, kapal laut, bis, maupun mobil pribadi. Tentu saja hitungannya jadi berbeda, tiket pesawat terbang, kereta api, kapal laut, bis dan transportasi umum lainnya sudah bisa dipesan jauh jauh hari dan umumnya sudah kita bayarkan untuk pulang pergi. Sehingga tidak perlu menyimpan lagi untuk biaya transportasi. Hanya saja kita tentunya perlu ongkos untuk ke bandara ataupun ke terminal. Sementara untuk yang membawa kendaraan sendiri, tentunya kita harus menyiapkan biaya bensin dan biaya cadangan lainnya seperti untuk ganti ban kalau ban kempes, atau kebutuhan kendaraan lainnya. Jangan lupa masukkan uang tol dan parkir selama di perjalanan.

2. Biaya Konsumsi Selama Perjalanan

Biaya konsumsi seperti makan dan minum harus diperhitungkan sesuai dengan lamanya perjalanan, untuk seluruh keluarga yang berangkat pulang dan pergi. Tambahkan spare dana, jangan terlalu ketat, karena biasanya dalam perjalanan kita suka membeli makanan kecil atau makanan lainnya seperti air minum dan lainnya.

Happy family sitting in the car

3. Dana Darurat

Kenapa selalu perlu menyiapkan dana darurat? arena kita tidak tahu apa yang akan terjadi dalam perjalanan. Perkirakan secukupnya, jangan terlalu banyak, tapi juga jangan terlalu sedikit. 10% dari seluruh uang yang kita bawa sebagai tambahan spare, sudah cukup untuk kebutuhan dana darurat. Atau seberapapun uang yang membuat kita lebih nyaman dan tidak khawatir.

4. Kebutuhan Selama di Kampung Halaman

Nah, terkadang kebutuhan selama di kampung halaman ini cukup besar dibandingkan biaya perjalanannya.

  • Penginapan. Jika kita tidak ingin merepotkan keluarga di kampung, tentunya kita bisa tinggal di penginapan. Tapi, pada umumnya kita pasti akan tinggal di rumah keluarga. kalau kita tinggal di penginapan, sebaiknya pesan jauh jauh hari seperti memesan tiket perjalanan, agar kita tidak perlu menyisihkan uang lagi.
  • THR orang tua dan keluarga, juga oleh-oleh. Kalau sudah sering pulang kampung, tentunya kita bisa memperkirakan berapa THR yang kita rencanakan untuk diberikan pada orangtua dan sanak saudara lainnya seperti keponakan dan kerabat. Selalu berikan sesuai kemampuan kita, jangan berpatokan pada siapapun. Kalau tahun ini kondisi keuangan kita sedang tidak baik, katakan saja pada keluarga bahwa kita mampu seperti yang diberikan saat ini. Memaksakan diri untuk memberikan dalam jumlah besar, akan membuat kondisi keuangan kita jadi tidak baik.
  • Konsumsi dan rekreasi. Apakah kita selalu makan di rumah keluarga? Belum tentu,  terkadang kita tergoda wisata kuliner saat berada di kampung halaman. Jadi selalu siapkan anggaran makan di luar dan juga anggaran pergi ketempat tempat rekreasi yang ingin kita kunjungi bersama keluarga.

Apakah kita perlu membawa semuanya dalam cash? Tentu saja cukup berbahaya membawa cash dalam jumlah banyak. Bawalah seperlunya yang memang diperlukan dalam perjalanan. Selama masih ada ATM yang bisa kita temukan sepanjang jalan atau selama di kampung, lebih baik uangnya kita siapkan di rekening dan diambil dengan menggunakan ATM.

Sekali lagi, selalu sesuaikan pengeluaran dengan kondisi keuangan kita saat ini. Gunakan transportasi yang paling nyaman buat diri kita dan keuangan kita. begitu juga dengan pengeluaran lainnya, jangan memaksakan untuk terlihat hebat di mata keluarga, tapi ternyata kita banyak hutang. Lebih baik, pulang kampung apa adanya, agar keuangan kita tidak bermasalah nantinya saat kembali dari kampung halaman. (Tejasari Asaad/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares