Mind
Love & Hate Relationship with Yourself
Pernahkah Anda mengalaminya, Mams?
Sebelum melahirkan, gambaran menjadi seorang mama yang (hampir) sempurna bagi Si Kecil sudah di depan mata. Namun berbeda dengan kenyataan, yang terjadi justru sebaliknya. Menjalani multiperan tidak semudah yang kita bayangkan. Begitu juga dengan perjalanan merawat dan membesarkan anak – anak.
Membenci diri sendiri karena merasa tidak mampu membangun keluarga yang utuh dan bahagia, tetapi terkadang merasa bahagia seolah kehadiran mereka di samping Anda sudah cukup. Hal ini ternyata juga dialami oleh para mama. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
“Saat anak saya sudah berusia 5 tahun dan ia sedang sangat aktif ingin mengetahui banyak hal, di saat yang sama saya disibukkan dengan pekerjaan kantor. Plus saya tidak punya baby sitter, Dania saya titipkan pada mertua yang rumahnya terletak tidak jauh dari rumah. Alhasil, setiap pulang kantor saya merasa sangat lelah, batin dan fisik; merasa yang saya butuhkan adalah istirahat dan break dari semua aktivitas dan peran saya, termasuk menjadi mama dan istri. Saya menangis hampir setiap malam, hingga akhirnya saya merasa harus bicara serius pada suami.. “ – Natasha Tanjung, mama dari Dania (6,5 th).
Seorang psikolog klinis asal Amerika Dr. Robert Firestone dalam bukunya “Conquer Your Critical Inner Voice” mengungkapkan bahwa setiap manusia memiliki “real self” & “anti self”, dua sisi berkebalikan yang menjelaskan tentang kondisi penerimaan sekaligus kebencian pada diri sendiri. Dan hal ini merupakan hal yang normal karena perasaan setiap manusia pada dasarnya terbagi – bagi. Namun perlu diperhatikan bila efek “anti self” yang dialami mama sudah dalam tahap negatif atau menghancurkan diri sendiri.
“Membenci diri sendiri membuat seseorang tidak dapat menerima keadaan dirinya dan mulai menjadi orang lain sehingga lama kelamaan sulit menemukan diri sendiri. Perasaan negatif ini muncul akibat pengalaman negatif pada kehidupan seseorang.” – Dr. Robert Firestone
Sebelum hal itu terjadi, ada baiknya mamas mulai melakukan hal berikut untuk mengatasi efek love & hate pada diri sendiri:
1. Ikhlas – Dengan rela melepaskan hal yang sudah terjadi akan memberikan efek tenang pada diri sendiri.
2. Ampuni diri sendiri yang pernah melakukan kesalahan, baik dalam pekerjaan maupun rumah tangga.
3. Komunikasikan permasalahan yang Anda rasakan kepada orang – orang terdekat, rencanakan waktu rutin untuk saling berbagi dan mengungkapkan keluhan dan keinginan.
4. Mengurangi ekspektasi – Terkadang, jalan terbaik adalah dengan tidak menargetkan apapun dalam setiap hal yang kita lakukan ya, Mams. Susun rencana dan laksanakan dengan sebaik – baiknya, let God do the rest.
5. Sehatkan diri – Ingat pada ungkapan “Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat”. Selain menyediakan waktu untuk berolahraga secara rutin (take the kids with you!), luangkan waktu untuk menikmati me time (Baca:3 Ide Me Time untuk Mama yang Sibuk). (Nathalie Indry/KR/Photo: Istockphoto.com)