Mind
Memaknai Arti Kehilangan Melalui Film Critical Eleven
Hi Mams! Sudah menyaksikan film hasil adaptasi buku best seller dengan judul yang sama karangan penulis Ika Natassa ini? Dalam kamus motherhood, rasanya film besutan sutradara Monty Tiwa berikut masuk dalam daftar wajib tonton. Mengapa?
Kisah kehidupan Ale (Reza Rahadian) dan Anya (Adinia Wirasti) mencerminkan perjalanan hidup pasangan pada umumnya, yang tidak hanya diwarnai cinta dan passion, namun juga problem yang menyangkut masa depan perjalanan cinta keduanya. Apalagi, saat mereka dinyatakan akan memiliki seorang bayi dan harus kehilangan janin yang dikandung Anya akibat sebuah momen kecelakaan..
Sinopsis
Dalam dunia penerbangan dikenal istilah critical eleven, yaitu sebelas menit paling kritis di pesawat. Momen critical eleven adalah tiga menit setelah lepas landas, dan delapan menit sebelum mendarat. Secara statistika, 80% kecelakaan pesawat terjadi dalam rentang sebelas menit tersebut. Begitu juga dengan gambaran proses jatuh cinta yang dituliskan Ika Natassa melalui bukunya.
Pertemuan Ale dan Anya yang terjadi di pesawat terbang saat keduanya sedang melakukan perjalanan menuju ke Sydney, Australia, berlanjut ke hubungan yang lebih serius setelah melewati momen “Critical Eleven”. Paska menikah, Anya mengikuti jejak Ale yang bermukim di New York, AS untuk membangun kehidupan baru.
Melalui film ini, Mamas akan diajak bernostalgia dan mengingat kembali momen romantis bersama pasangan melalui akting keduanya dengan chemistry yang tidak terbantahkan. Spring, New York City, and the lights, tergambar apik dalam suguhan paket tayangan yang memanjakan mata.
Lalu tiba saat konflik antara Ale dan Anya terjadi. Kondisi mental dan hubungan keduanya diuji melalui sebuah momen kehilangan Aidan, nama yang telah disiapkan untuk sang calon bayi yang dikandung Anya. Aktris Adinia Wirasti menggambarkan betapa dirinya begitu kehilangan, merasa gagal melindungi buah hatinya, dan terpuruk karena hubungan dengan pasangannya, Ale menemui hambatan di luar kendali diri.
Sekalipun digambarkan cukup tangguh melalui akting castnya, karakter Anya tetaplah memiliki sisi keibuan yang lemah saat harus berdamai dengan keadaan yang menimpanya. Melalui momen ini, kita akan diyakinkan bahwa siapapun pernah mengalami proses kehilangan, namun akan tetap berusaha untuk melanjutkan hidup dan memaknai kehilangan sebagai sebuah proses untuk mendewasakan diri. Kira – kira, bagaimana ya akhir hubungan Ale dan Anya paska momen kehilangan calon bayi mereka? Mamas yang sudah menonton filmnya, bagaimana pendapat Anda tentang alur cerita dan makna yang terkandung di dalam film ini? (Nathalie Indry/KR/Photo: Various)