Health

List Medical Check Up bagi Para Mama

By  | 

Medical Check Up diperlukan untuk mendeteksi berbagai penyakit sejak dini. Semakin dini sebuah penyakit terdeteksi, semakin cepat pula pertolongan yang dapat diberikan sebagai langkah pengobatan.

Terutama bagi mamas yang memiliki aktivitas padat dan berusia di atas 35 tahun, disarankan untuk rutin melakukan medical check up setahun sekali karena seiring dengan pertambahan usia, metabolisme tubuh akan menurun sehingga berisiko mengalami berbagai macam penyakit seperti kolesterol, obesitas, dan tekanan darah tinggi.

Woman trying to close jeans button with difficult from fat

Berikut adalah 9 aspek pemeriksaan rutin dalam medical check up:
1. Indeks masa tubuh/BMI
Body Mass Index adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengukur normalnya berat badan seseorang berdasarkan ketinggian tubuhnya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan seseorang menderita diabetes, stroke, penyakit jantung, hingga kanker. Sedangkan kekurangan berat badan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan berisiko menderita anemia. Kategori BMI normal untuk wanita adalah 18 – 25 dari hasil perhitungan:
BMI = Berat Badan / (Tinggi badan) x (Tinggi badan)

2. Kolesterol
Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah. Total kolesterol normal sebaiknya di bawah angka 200 mg/dL. Kelebihan kolesterol jahat dapat memicu penyakit jantung/stroke.

Blood test preparing

3. Tekanan darah
Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 mengungkapkan bahwa penderita hipertensi yang berusia di atas 18 tahun mencapai 25,8% dari total penduduk Indonesia, dengan tingkat penderita perempuan lebih banyak 6% daripada pria. Konsumsi terlalu banyak garam dan kurang olahraga dikatakan dapat memicu risiko hipertensi/tekanan darah tinggi. Tekanan darah normal untuk usia di bawah 60 tahun adalah kurang dari 140/90 mm Hg.

4. Pemeriksaan jantung
Dilakukan dengan cara rekam jantung/elektrokardiogram, untuk mengatahui aktivitas listrik jantung, yang sekaligus dapat mendeteksi adanya kelainan jantung dalam tubuh manusia.

5. Pemeriksaan kulit
Risiko kanker kulit dapat diketahui dengan langkah pengambilan sampel/biopsi kulit. Pemeriksaannya meliputi adanya jaringan abnormal pada kulit yang berwarna kehitaman atau tumbuhnya sel di dalam kulit tubuh.

6. Pemeriksaan telinga
Dikenal dengan istilah audiometri (melihat respons pasien pada suara) untuk menentukan jenis dan tingkat gangguan pendengaran.

Woman look in ophthalmoscope

7. Pemeriksaan mata
Meliputi pemeriksaan retina, otot mata, ketajaman visual, hingga tekanan dalam mata. Pada wanita dewasa, pemeriksaan ini juga dapat sekaligus mendeteksi gangguan mata akibat penyakit diabetes atau katarak.

8. Pemeriksaan payudara
Mendeteksi adanya benjolan, bentuk, luka atau keluarnya cairan dari puting payudara dapat dilakukan dengan SADARI (Gerakan Periksa Payudara Sendiri) (Baca: Deteksi Kanker Payudara dengan SADARI) ataupun melalui mammografi, atau dalam bahasa sederhana merupakan langkah pemeriksaan rontgen untuk bagian dada.

9. Pemeriksaan serviks
Melalui pap smear, dokter akan memeriksa bagian luar Ms.V terlabih dahulu sebelum mengambi spesimen dalam Ms.V untuk dapat diperiksa dalam laboratorium. Smapel ini akan mendeteksi adanya sel – sel abnormal yang kemungkinan dapat berpotensi menimbulkan penyakit kanker serviks (Baca: Bahaya Kanker Serviks & Cara Pencegahannya) (Nathalie Indry/KR/Photo: Istockphoto.com)

 

Shares