Mind
Parenting Bukanlah Hal yang Mudah, Bahkan untuk Kate Middleton Sekalipun
Menjadi seorang mama bisa menjadi pengalaman yang menakutkan bagi banyak mama baru, siapapun ia, termasuk bagi seorang Duchess of Cambridge sekalipun. “Tak ada hal apapun yang benar-benar bisa mempersiapkan Anda untuk menjadi seorang mama,” terangnya.
“Bagi saya pribadi, menjadi seorang mama memberikan saya pengalaman yang sangat berharga dan sangat membahagiakan, namun sekaligus juga sangat menantang. Bahkan bagi saya sekalipun yang mendapatkan bantuan di rumah. Sedangkan tak semua ibu bisa seberuntung saya (dibantu oleh orang lain),” ujar Kate Middleton saat peluncuran film seri dokumenter Out of the Blue.
Menjadi orangtua juga memengaruhi tingkat emosi seseorang. Begitupun halnya dengan yang dirasakan Kate selama menjalani perannya sebagai mama dari George dan Charlotte. “Menjadi mama membuat Anda merasakan emosi yang kompleks, baik bahagia, lelah, cinta dan juga khawatir, semua bercampur menjadi satu, terang istri dari Prince William tersebut.
“Begitu Anda menjadi seorang mama, jati diri Anda dapat berubah hanya dalam semalam. Anda yang sebelumnya hanya memikirkan diri Anda sendiri, tiba-tiba berubah peran menjadi seorang mama yang harus selalu mengutamakan kepentingan anaknya,” lanjut putri berusia 35 tahun ini.
Kate juga menyadari, seperti halnya para mama yang lain, dibutuhkan perjuangan yang besar untuk menjalani peran ini, apapun kondisinya. Sehingga, saling mendukung antar sesama mama sangatlah penting dibandingkan saling menilai bagaimana mama lain menjalani perannya sebagai orangtua. “Sebagai mama, kita pasti akan melakukan yang terbaik yang kita bisa untuk mengurus keluarga kita. Dan banyak mama, termasuk saya, seringkali mengalami rasa kurang percaya diri dan kurangnya perhatian dari lingkungan sekitar. Yang juga menyedihkan, bagi sebagian mama, kondisi ini semakin berat baginya dan bahkan dapat memengaruhi kesehatan mentalnya,” lanjutnya.
Baik berjuang dengan postpartum depression atau beradaptasi dengan peran baruya sebagai mama, Kate menyarankan para mama agar mau jujur dan mencari pertolongan, daripada menyembunyikan bagaimana kondisinya. “Jangan melihat ini sebagai suatu kelemahan. Menjadi mama memiliki tanggung jawab yang besar atas keluarganya. Peran mama sangat penting dalam memberikan cinta tanpa syarat, perawatan dan dukungan di rumah, terutama di tahun-tahun awal perkembangan seorang anak. Oleh karena itu, kita harus melakukan apapun yang kita bisa untuk mendukung dan menghargai kerja keras mereka,” urai Kate.
Dalam pidatonya, Kate menyebutkan kalau 2 dari 10 wanita akan menderita masalah mental yang berhubungan dengan kehamilan, seperti postpartum depression. Kondisi inilah yang kemudian membuat Kate dan sang suami, Pangeran William, serta adik iparnya, Pangeran Harry, berinisiatif untuk melakukan kegiatan amal bagi para mama baru. Charity ini diharapakan dapat mengakhiri stigmatisasi masalah mental yang seringkali menyebabkan mama baru merasa terisolasi dan putus asa. “Jika kita mengalami demam selama kehamilan, kita akan meminta saran dan dukungan dari dokter. Begitupun halnya saat kita membutuhkan dukungan kesehatan mental. Anak-anak kita membutuhkan kita untuk menjaga diri kita sendiri dan mendapatkan dukungan yang kita butuhkan,” saran Kate.
Dalam pidatonya tersebut, Kate tak hanya sekedar berpidato berdasarkan data statistik, namun juga berdasarkan pengalamannya sebagai seorang mama. Dimana, bahkan seorang Duchess of Cambridge sekalipun, juga merasakan hal yang sama seperti Anda saat menjalani perannya sebagai seorang mama. (Tammy Febriani/KR/Photo: Various)