Apa Pendapat Ahli Gizi tentang Diet Paska Melahirkan?

Hi Mams, untuk Anda yang baru saja melahirkan seorang bayi, program diet dan penurunan berat badan mungkin tengah menjadi prioritas selain mengurus Si Kecil, ya. Dari aspek kesehatan, secara umum sebetulnya kita sudah bisa mulai mengurangi berat badan setelah minggu ke 6 dan 8 paska persalinan. Perlu diingat bahwa tujuan utama pengurangan berat tersebut adalah untuk menjaga kebugaran tubuh, bukan sekedar mempercantik penampilan; berat badan yang sehat akan mengurangi risiko berbagai penyakit termasuk diabetes tipe 2, jantung koroner, serta gejala kanker. Lalu, bagaimana pendapat medis dan ahli gizi mengenai cara terbaik untuk menurunkan berat badan paska melahirkan?

Leona & kedua anaknya

Dalam sebuah kesempatan, ahli gizi yang juga mama dari 2 orang anak Celine (5) & James (2), Leona Victoria mengungkapkan pandangannya terhadap ragam diet yang kini tengah populer di masyarakat dan kebutuhan nutrisi tubuh setelah melahirkan.

Hi Leona! Share dong pendapatnya tentang program diet yang populer saat ini serta do & dont’s penurunan berat badan paska melahirkan – dari sudut pandang medis?

Menurut saya setelah melahirkan jangan melakukan diet ekstrim seperti diet mayo, intermittent fasting maupun ketogenic diet karena kebutuhan nutrisi dan kalori para mama setelah melahirkan sangatlah tinggi. Juga ditambah dengan kelelahan, stres dan kekurangan istirahat yang biasanya kita alami, melakukan diet ekstrim tidak cocok untuk dilakukan di masa ini.

Menurut ilmu gizi yang saya pelajari, western medicine, hal yang paling dilarang paska melahirkan adalah mengonsumsi alkohol dan merokok karena akan masuk ke dalam ASI dan dikonsumsi bayi. Juga disarankan untuk memperbanyak konsumsi makanan yang fresh, sayur dan buah serta mengurangi konsumsi processed food (misalnya sosis dan ham) untuk mengurangi asupan bahan pengawet dan aditif lainnya. Nah, untuk Mamas yang baru melahirkan juga tidak dianjurkan menjalani weight loss diet, karena kebutuhan kalori meningkat dibanding saat sebelum hamil, kira-kira 500 kalori/hari yang dibutuhkan untuk memproduksi ASI.

Tentu saja ada, yaitu dengan makan makanan yang banyak mengandung nutrisi-nutrisi yang diperlukan tubuh seperti buah, sayur dan cairan sehingga tubuh tidak menunjukkan gejala-gejala “cravings” camilan terlalu banyak. Juga saya sarankan untuk mulai beraktivitas fisik ringan, seperti sering menggendong anak dan berjalan-jalan pagi/sore. Kalau pengalaman saya pribadi, dulu sewaktu anak saya tidur siang, setelah selesai berbenah rumah maka saya akan melakukan olahraga di rumah dengan panduan dari internet.

1. Perbanyak cairan, bisa dari konsumsi air mineral serta dari makanan berkuah yang bermanfaat untuk melancarkan pencernaan juga memastikan suplai ASI tetap terjaga.

3. Tidak mengonsumsi alkohol karena akan masuk ke dalam ASI dan dikonsumsi oleh baby.

Stay happy and healthy! (Nathalie Indry/KR/Photo: dok.Leona, Istock photo.com)