Parenting

3 Aturan Main Agar Anda Tidak Melulu ‘Perang’ dengan Si Kecil

By  | 

Ada Mamas yang memakai istilah ‘keras kepala’, ada juga yang lebih memilih kata ‘strong-willed’. Either way Mams inilah momen dimana Si Kecil bersikeras untuk memakai caranya sendiri. Menurut saya tidak ada yang salah dengan itu, justru menandakan kebutuhannya untuk mandiri. Hanya saja keinginannya ini kadang-kadang membuat dahi kita berkerut – for whatever reason, realistis atau tidak. Nah, kalau sudah begini, apakah yang bisa kita lakukan untuk menghindari perang dengan Si Kecil terus-terusan? Intinya sih choose your battle, Mams! Ternyata tidak semuanya harus dijadikan perkara kok. Ini aturan mainnya:

Pantang Mundur

Berpegang eratlah pada hal mendasar, yang sifatnya tidak bisa ditawar lagi. Contohnya keselamatan (pakai seatbelt-mu), keamanan (jangan bicara dengan orang tak dikenal), atau barangkali nilai-nilai anutan keluarga (memukul itu tidak baik).

Berikan argumen yang jelas kenapa kita tidak mengizinkannya. Konsisten, tegas tanpa perlu emosi berlebih, dengan cara yang age-appropriate supaya pesan kita sampai padanya.

Mother and daughters

Beri Ruang

Hal-hal yang mengganggu tapi tidak merusak (memakai pakaian tidak matching), atau pilihan yang tidak lazim (makan nasi dengan lauk dan apel), ajaib (menolak memakai gloves tapi ingin kaos kaki di tangan), adalah beberapa yang masuk kategori ‘relakan saja’.

Untuk mengenali hal-hal di kategori ini, tanyakan hal ini pada Anda sendiri:

  1. Apakah masuk dalam kategori pantang mundur?
  2. Is it worth fighting over?
  3. Apakah ia masih terlalu kecil untuk melakukannya?
  4. Apakah Anda keberatan karena hal itu akan mengganggunya dan bukan mengganggu Anda?

Kalau semua jawaban Anda adalah ‘tidak’ barangkali Anda perlu mempertimbangkan untuk memberinya ruang, dan merelakan dia mendapatkan keinginannya. Anggap lah ini sebagai latihan baginya untuk tumbuh dewasa… atau barangkali sekedar menikmati hidup. Bahkan manusia kecil Anda juga butuh ruang, bukan?

Jalan Tengah

Jika Anda masih belum bisa memberikan keinginan dia sepenuhnya, carilah jalan tengah yang akan memuaskan kedua belah pihak.

Contoh: Si Kecil ingin bermain dengan peralatan dapur ketika Anda tengah sibuk memasak. Maka jalan tengah dari Anda bisa berupa:

  1. Bagaimana kalau kamu main dengan lego sekarang, nah setelah mommy selesai masak baru deh main masak-masakan?
  2. Boleh mainan ini sekarang, tapi mainnya di ruang tamu saja, ya?
  3. Kamu boleh mainan ini, tapi janji setelahnya harus membereskan lagi semuanya, oke?
  4. Kamu bisa main sekarang, tapi mommy nggak bisa masak buat makan malam kita nanti. Atauuu, main besok sepuasnya karena besok kita makan pizza? (Nina Addison/KR/Photo: Istockphoto.com)

 

Shares