Health
Cara Tepat Menyimpan Obat Si Kecil
Daya tahan tubuh Si Balita yang masih rentan akan sakit, tentunya membutuhkan perhatian lebih dari kita ya, Mams. Walau begitu, kita tak akan pernah tahu kapan Si Kecil akan sakit atau terluka. Bisa saja, tiba-tiba ia mengalami demam, padahal beberapa saat lalu ia masih aktif bermain dengan teman-temannya, atau kakinya mengalami luka akibat terjatuh saat sedang bersepeda.
Karena itu, menyiapkan obat-obatan bagi Si Kecil di rumah juga sangat disarankan lho, Mams! Namun tentunya, Anda juga harus memerhatikan bagaimana cara penyimpanannya, agar obat tersebut dapat meredakan sakitnya dan tak menjadi racun bagi Si Kecil karena kesalahan dalam penyimpanan.
Berikut bagaimana cara tepat menyimpan obat-obatan:
- Simpan terpisah. Biasakan untuk menyimpan obat-obatan di tempat tersendiri. Anda bisa menyediakan kotak khusus untuk menyimpan obat-obatan Si Kecil. Kemudian letakkan di tempat yang tak terjangkau oleh anak.
- Simpan di tempat kering. Letakkan kotak tersebut di tempat kering, tidak lembap, dan tak terpapar sinar matahari langsung.
- Atur sesuai kategori. Ketika anak sakit, tentunya Anda akan merasa panik. Karena itu, biasakan untuk menyimpan obat-obatan sesuai kategorinya.Dengan begitu, saat Anda membutuhkan obat tersebut dengan cepat, Anda tak lagi kesulitan mencarinya. Beberapa obat seperti antiseptik, plester, kapas, atau minyak kayu putih, bisa Anda simpan dalam satu kelompok.
- Rutin mengecek tanggal kadaluarsa obat.Biasakan untuk mengecek masa kadaluarsa obat secara berkala ya, Mams! Buang obat yang masa kadaluarsanya sudah dekat agar terhindar dari bahaya mengonsumsi obat-obatan yang telah berubah fungsi menjadi zat berbahaya.
Menyimpan Obat Sirup
Untuk penyimpanan obat sirup, berbeda dengan obat tablet atau kapsul. Obat sirup yang belum digunakan dan masih tersegel, dapat disimpan dan digunakan hingga masa masa kadaluarsa yang tertera pada kemasan. Namun obat sirup yang sudah dibuka segelnya memiliki masa pakai yang berbeda-beda. Pada umumnya obat sirup yang sudah dibuka atau digunakan, bisa digunakan kembali maksimal 1 bulan setelah kemasan dibuka. Namun tetap dengan catatan, obat tersebut disimpan dengan baik dan benar, serta tidak mengalami perubahan warna, bau, ataupun tekstur. Namun untuk sirup antibiotik, masa pakai lebih pendek ya, Mams. Yaitu berkisar antara 1-2 minggu setelah dibuka.
Cara penyimpanan obat sirup yaitu:
- Biasakan untuk menulis tanggal saat obat dibuka atau digunakan pertama kali pada kardus ataupun botol obat.
- Simpan obat pada suhu ruangan (25-30 derajat celcius), beberapa obat sirup mungkin perlu disimpan di lemari pendingin.
- Jangan menyimpan obat sirup di dalam freezer.
- Tempatkan obat pada wadah khusus, terpisah dari isi lemari pendingin yang lain.
- Tutup botol obat sirup dengan rapat.
Untuk lebih jelasnya, Anda bisa melihat cara penyimpanan obat yang tertera pada kotak kemasan obat atau menanyakannya pada apoteker. (Tammy Febriani/KR/Photo:Istockphoto.com)