Parenting
9 Resolusi Mamas & Si Kecil di Tahun 2017
Memasuki bulan kedua tahun ini, Mams! Adakah new year resolutions Anda yang berkaitan dengan anak? Tentu tidak harus sesuatu yang besar, karena hal-hal kecil itu juga tak kalah pentingnya.
Berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi inspirasi untuk resolusi Anda dan Si Kecil, sebagaimana juga saya berencana mengerjakan (sebisa mungkin) dengan anak-anak (Jamie 6 tahun, Luca 2.5 tahun):
1. Ketuk Pintu Sebelum Masuk Kamarnya
Karena kita juga ingin mereka melakukan hal serupa, mengapa tidak berikan contoh padanya sejak awal?
2. Biarkan Ia Memilih
Atasan kotak-kotak, bawahan garis-garis? Baju lime green, celana kuning terang? Aduh! Tapi kalau memang itu pilihan pakaiannya, tutup mata saja, Mams! Selama sesuai musim (misalnya bukan celana pendek saat di luar turun salju) dan nyaman untuknya, saya usahakan sepenuh hati untuk menghargainya.
3. Hari Khusus Bermain
Sebagai Mamas yang aktif dan sibuk, kita semua punya today’s to-do-list dan biasanya kan Si Kecil mengikuti kesibukan Mamas. Nah, kenapa tidak coba mendedikasikan satu hari khusus untuk bermain dengannya? Tidak perlu harus target ambisius kok Mams kalau memang tidak bisa, tapi pastikan ada hari-hari dimana dia mendapatkan undivided attention dari Anda, karenanya…
4. Kurangi Gadget Mamas
… kurangi gadget Anda ya Mamas, terutama ketika tengah bermain dengan Si Kecil. Anda tentu juga tidak ingin anak berkomunikasi dengan Anda saat matanya terus-terusan memandang TV bukan?
5. Dengarkan Mereka
Mendengarkan cerita Si Kakak sering membutuhkan kesabaran luar biasa, lho bagi saya. Sometimes it doesn’t make sense, di waktu lain ceritanya terlalu panjang dan berputar-putar. Well, barangkali 2017 adalah tahun untuk menginvestasi kesabaran untuk topik yang satu ini, Mams. Selain kita memberikan contoh yang baik kepada mereka, anak-anak juga jadi belajar untuk menyampaikan ide dengan baik kepada orang lain.
6. Biarkan Ia Terlambat
I can’t stand being late, Mams! Ironisnya, anak-anak justru tidak peduli. Sehingga setiap pagi jam bersiap-siap sering diisi oleh saya memburu-buru mereka dengan segala macam perintah dengan segala tingkat oktaf. Kalau dipikir lagi, saya tidak suka terlambat karena saya pernah terlambat. Jadi kenapa tidak sesekali membiarkan mereka mencicipi rasanya terlambat and see if the like it? Tidak ada guru yang lebih baik selain pengalaman, bukan?
7. Messy House is a Happy House
Yes, ini salah satu resolusi saya: Membiarkan anak-anak sesekali bermain sepuasnya. Selama mereka tidak menghancurkan rumah. Setelahnya? Ajarkan juga bermain yang bertanggung jawab, yaitu ikut membantu membereskan hasil ‘kreativitas’ mereka.
8. Tutup Pintu Kamar Mandi Untuknya
Ini terutama untuk Si Kakak yang tinggi tubuhnya mulai menyusul saya. Ajarkan dia untuk menjaga privacy tubuhnya. Tutuplah pintu ketika mandi, dengan begitu ia juga akan belajar untuk menghargai privacy orang lain.
9. Tanyakan Pendapatnya
“Kak, lebih baik warna hijau atau kuning? Nasi gorengmu mau pakai telur? Menurut Kakak kenapa ia menangis?” Tanyakan pendapatnya untuk membangun rasa percaya diri, that what he/she thinks actually matter. Sederhana, namun seringkali saya terlupa bahwa bayi kecil yang dulu dependent ini telah tumbuh menjadi anak besar yang bisa membantu mamanya. (Nina Addison/KR/Photo: Istockphoto.com)