Career
Cara Menghadapi Rekan Kerja yang Pemalas
By Tammy Febriani |
Mams, bagaimana rasanya bila Anda yang tengah sibuk hilir mudik dengan pekerjaan, namun melihat rekan kerja yang duduk disamping Anda hanya duduk-duduk santai sambil bermain handphone? Tentu rasanya sangat menyebalkan. Lalu bagaimana sebaiknya menghadapi rekan kerja yang seperti ini agar tak berefek buruk bagi diri Anda? Simak triknya berikut ini!
- Cari tahu dampaknya bagi Anda. Apakah rekan kerja Anda merupakan rekan satu tim yang seharusnya ikut sibuk hilir mudik bersama Anda menyiapkan presentasi dan tugas lainnya? Atau ia hanya rekan kerja satu ruangan yang tak berhubungan langsung dengan Anda dalam pekerjaan? Bila memang tak memengaruhi kinerja Anda, maka tak usah ambil pusing dengan kelakuannya ini.
- Jangan terpengaruh. Anda tidak boleh terpengaruh dengan sikap santainya ini. Walau terlihat menggiurkan, tapi ini sangat buruk bagi karier Anda. Bila perlu, Anda bisa menjaga jarak dengannya hingga pekerjaan Anda selesai. Dan lagi, terlalu sering bergaul dengan tipe orang seperti itu dapat memengaruhi motivasi kerja Anda.
- Tetap fokus. Selama ia tak mengganggu Anda, maka tak usah ambil pusing. Tetaplah fokus pada pekerjaan yang ada. Bila ia mengganggu Anda, tanggapi sesaat dan kemudian jelaskan padanya bahwa Anda sedang sibuk mengerjakan sesuatu. Harusnya teguran itu membuatnya mengerti dan tak lagi mengganggu.
- Jangan mudah emosi. Kesal melihat kelakuannya? Wajar kok, Mams. Namun usahakan tetap tenang saat menghadapinya. Jika Anda sampai terpancing karena ulahnya, selain hubungan kerja jadi kurang harmonis, ini juga dapat memengaruhi kinerja Anda. Yang ada Anda sendiri yang rugi bukan, Mamas?
- Jangan segan mengingatkan. Setiap pekerjaan selalu ada sistem kerja dan deadline yang harus dipenuhi. Karena itu, jangan ragu mengingatkan rekan kerja Anda mengenai hal ini agar pekerjaan bisa selesai dengan benar pada waktunya dan tak menyulitkan Anda. Tak ada salahnya juga Anda mengingatkan tentang alur kerja sebuah proyek yang dikerjakan. Jadi, ketika pekerjaan tidak selesai sesuai dengan yang diharapkan, maka ia tak bisa mengelak lagi. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com)
← Previous Story Cara Mudah Stimulasi Otak Kanan Si Kecil
Next Story → Kehamilan: Ekspektasi Vs Kenyataan