Career
Tanda-Tanda Anda Harus Cuti
Pekerjaan memang tak ada habisnya. Apalagi saat menjelang deadline, jangankan istirahat sejenak, mau menyisihkan waktu untuk makan siang sebentar saja rasanya tak sempat.
Fokus bekerja memang baik, Mams, namun jangan sampai membuat Anda memforsir diri hingga lupa beristirahat. Ingat mams, Anda bukan robot, Anda manusia yang butuh istirahat. Bekerja terus menerus akan membuat Anda kelelahan, jenuh, tak semangat dalam bekerja, dan malah jadi tak produktif lagi.
Hal ini dibuktikan dari hasil survei yang dilakukan oleh ComPsych, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konsultan HRD. Hasil survei menyatakan bahwa 82% karyawan mengambil liburan untuk menambah semangat mereka dalam bekerja. Jadi, saat Anda telah mengalami beberapa kondisi di bawah ini, maka itu adalah pertanda kalau Anda harus mengambil cuti dan berlibur sejenak dari padatnya deadline di kantor.
- Pekerjaan seperti tak ada habisnya.Ketika Anda merasa kalau pekerjaan Anda tak ada habisnya, dan disaat pekerjaan yang satu selesai, kerjaan lain sudah antri lagi dibelakangnya, bisa jadi itu adalah pertanda kalau sistem kerja Anda sudah berantakan dan tak efisien lagi.
- Mudah marah. Pekerjaan yang menumpuk dan tak ada habisnya, suasana kantor yang tak nyaman, target yang belum tercapai hingga deadline di depan mata bisa membuat stres. Dan saat Anda stres, Anda jadi mudah marah-marah. Kasihan kan, kalau setiba di rumah, bukannya Anda bersenang-senang bermain dengan Si Kecil, Anda justru malah marah-marah terus dengannya.
- Mudah merasa lelah. Bila Anda mulai merasa terus menerus lelah, bisa jadi ada yang salah dengan tubuh Anda. Seperti layaknya gadget yang kehabisan baterai dan perlu di charge, tubuh Anda pun membutuhkan istirahat yang cukup.
- Jadi mudah sakit. Sering telat makan karena sibuk bekerja, dapat menurunkan kondisi kesehatan, mengganggu pencernaan, dan mudah terserang penyakit. Belum lagi ketika sakit kepala menyerang, itu merupakan salah satu tanda kalau Anda sedang stres.
- Tak ingat kapan terakhir kali Anda jauh dari pekerjaan.Yang ada di pikiran Anda hanya pekerjaan dan pekerjaan lagi. Anda tak ingat kapan terakhir Anda pergi berlibur, melakukan hobi, nonton ke bioskop, hang out dengan para sahabat atau bahkan berkencan dengan suami. Bahkan ketika suami atau para sahabat mengajak berpergian, hanya fisik Anda saja yang ada bersama mereka, namun pikiran tetap pada pekerjaan. Hati-hati Mams, terus seperti ini akan membuat Anda stres.
Ketika mengalami beberapa kondisi di atas, maka sudah waktunya Anda mengambil cuti untuk sekedar beristirahat, atau bahkan berlibur. Dan saat cuti, jangan pikirkan pekerjaan lagi ya, Mamas. Manfaatkan waktu cuti Anda untuk bersantai bersama keluarga, melakukan me time bersama sahabat, atau sekedar istirahat saja di rumah. Yang penting, istirahatkan pikiran Anda sejenak dari pekerjaan, dan ketika kembali bekerja, Anda akan lebih fresh, dan semangat bekerja. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com)