Relationship
Kenali 7 Tanda Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Tanda Perilaku Kekerasan dalam Rumah Tangga
1. Terburu-buru mengambil keputusan. Ketika seseorang yang baru Anda kenal langsung mengajak menikah, maka Anda perlu waspada. Orang dengan potensi berperilaku kasar membutuhkan pemenuhan kebutuhan untuk mengontrol pasangannya. Mengikat calon pasangan dalam pernikahan merupakan cara mudah untuk mendapatkan kontrol penuh.
2. Cemburu berlebihan. Cemburu merupakan tanda cinta, namun cemburu buta bisa memicu masalah. Apakah pasangan selalu ingin tahu Anda pergi dengan siapa?Apakah dia selalu menelpon untuk mengetahui keberadaan Anda? Segala perilaku tersebut pada awalnya mungkin nampak seperti sebentuk perhatian. Namun, jika dilakukan secara obsesif, kondisi ini bisa menjadi pertanda perilaku posesif dan dominasi.
3. Selalu ingin mengendalikan. Individu yang kasar dan cenderung pada kekerasan memiliki keinginan besar untuk mengontrol. Kontrol berlebihan jelas akan mengurangi kebebasan pasangan yang suka mengontrol juga cenderung menggunakan kekerasan untuk memastikan pasangan tetap berada dalam kontrolnya.
4. Keras terhadap orang lain. Orang yang melakukan KDRT juga cenderung melakukan kekerasan dan agresif terhadap orang lain, khusunya pada mereka yang lebih lemah. Individu dengan kecenderungan seperti ini bahkan tega memukul atau melakukan kekerasan terhadap anak-anak untuk alasan sepele.
5. Kekerasan fisik. Kebanyakan wanita yang mengalami KDRT juga mengalami kekerasan fisik yang dilakukan oleh pasangannya. Pelaku kekerasan nampak tidak pernah menyesal dan mengabaikan nasehat rasional.
6. Kekerasan emosional. Tanda-tanda KDRT juga meliputi kekerasan emosional kepada pasangan. Kekerasan emosiomal terjadi ketika seseorang mulai mengabaikan perasaan pasangannya. Kekerasan emosional mencakup hinaan atau cercaan yang tidak hanya dilakukan di dalam rumah tapi juga meluas hingga ke tempat umum.
7. Kekerasan verbal. Pelaku KDRT cenderung berkata kasar yang menyinggung serta berpotensi menurunkan rasa percaya diri pasangannya. Umpatan, hinaan, dan caci maki merupakan beberapa bentuk kekerasan verbal. (Yosi Avianti/Photo : Istockphoto.com)