Health
Kanker Payudara Juga Bisa Terdeteksi Pada Calon Mama
Di Indonesia, kanker payudara menempati urutan kedua setelah kanker serviks. Dan kanker payudara merupakan kanker yang sering ditemui pada wanita yang sedang hamil atau setelah melahirkan, yaitu sekitar 1 dari 3.000 kehamilan. Atau sekitar 3 persen dari seluruh kasus kanker payudara, didapat pada saat kehamilan. Kebanyakan pasien yang didiagnosis kanker payudara saat hamil berusia sekitar 32-38 tahun.
Padahal, secara medis sebenarnya kehamilan dan menyusui dikatakan dapat mengurangi risiko terjadinya kanker payudara. Lalu kenapa pada beberapa kasus, kanker payudara tetap dapat terdeteksi pada wanita yang sedang hamil atau baru saja melahirkan? Karena diketahui salah satu yang jadi pemicu kanker payudara adalah adanya perkembangan hormon estrogen yang berlebihan, sedangkan wanita yang sedang hamil atau menyusui, memiliki hormon prolaktin yang terus berkembang hingga dapat menekan pertumbuhan hormon estrogen.
Berdasarkan penjelasan tadi, maka kita dapat menarik kesimpulan kalau seorang calon mama didiagnosis terserang kanker payudara saat hamil, maka kemungkinan besar hal tersebut sudah terjadi sebelum masa kehamilan.
Mendeteksi Kanker Payudara
Seringkali seorang wanita didiagnosis mengalami kanker payudara dengan stadium yang sudah lanjut. Hal inilah yang menjadi alasan, kenapa penting sekali bagi para wanita untuk memeriksa payudara sendiri (sadari). Dengan melakukan ‘sadari’ secara berkala, maka Anda dapat meminimalkan risiko terkena kanker payudara dalam tahap lanjut.
Saat Anda tidak hamil, pemeriksaannya akan lebih mudah karena payudara lebih lunak sehingga memudahkan Anda meraba dan merasakan apabila ada benjolan. Waktu yang paling tepat melakukan hal itu adalah satu minggu setelah masa menstruasi selesai, mams to be. Dan ketika Anda sedang hamil, Anda bisa memeriksa payudara kapan saja. Periksalah dengan seksama ya Mams, karena saat Anda hamil bentuk payudara akan lebih kencang dan penuh, sehingga akan lebih sulit untuk merasakan benjolan.
Yang Harus Dilakukan Ketika Mendapati Benjolan di Payudara
Jika saat melakukan ‘sadari’ tadi Anda menemukan benjolan pada payudara yang tidak biasa, jangan menunda pemeriksaan ya, Mamas. Periksakan sedini mungkin untuk mengurangi risiko yang lebih besar. Sekecil apapun kanker payudara yang terdeteksi, tindakan medis harus dilakukan. Pilihan terbaik untuk mendeteksi benjolan tersebut saat hamil adalah dengan melakukan USG pada payudara. Sama halnya dengan USG untuk memeriksa kehamilan, USG payudara juga aman dilakukan dan tidak berbahaya bagi janin. Hindari melakukan mammografi saat hamil bila memang kondisi Anda tidak darurat dan dapat ditunda hingga Anda melahirkan.
Tindakan medis untuk pengobatan kanker biasanya terdiri dari salah satu atau kombinasi dari beberapa prosedur berikut:
- Pembedahan (operasi)
- Penyinaran (Radio-terapi)
- Pemakaian obat-obat pembunuh sel kanker (sitostatika/kemoterapi)
- Peningkatan daya tahan tubuh (imunoterapi)
- Pengobatan dengan hormon
- Transplantasi organ.
- Stem Cell
Walau begitu, saat Anda hamil, tindakan medis yang dilakukan tentunya juga mempertimbangkan kondisi Anda dan janin. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com)