Finance

Manajemen Keuangan Bagi Suami – Istri Bekerja

By  | 

Saat ini, suami – istri bekerja adalah hal yang lazim ditemui ya, Mams. Tujuan istri bekerja biasanya adalah untuk turut mendukung ekonomi keluarga, terutama bagi newlywed yang sedang menata keuangan rumah tangga barunya.

Mengingat keuangan merupakan hal yang sensitif, maka diperlukan manajemen keuangan yang jelas agar tak jadi perselisihan diantara Anda dan pasangan. Apalagi, menurut studi yang dilakukan oleh Forum for Family and Consumer Issues, 39% pasangan bertengkar karena masalah keuangan. Begitu pula menurut William Betcher, M.D, dan Robie Macauley, penulis buku The Seven Basic Quarrels of Marriage, mereka berpendapat bahwa masalah keuangan kerap mendominasi masalah dalam kehidupan rumah tangga.

Karena sumber keuangan rumah tangga berasal dari 2 sumber, maka sebaiknya manajemen keuangan di rumah tangga Anda dibicarakan sejak awal pernikahan. Seperti misalnya, siapa yang bertanggung jawab akan cicilan rumah, atau asuransi pendidikan Si Kecil nantinya. Berikut ini tip yang bisa Anda coba bersama pasangan untuk mengatur pengeluaran dari 2 sumber:

  • Membagi rata.Pertama-tama, hitung semua pengeluaran keluarga, termasuk keperluan bulanan, cicilan-cicilan, tabungan, investasi, biaya transportasi dan lainnya. Total dari pengeluaran tersebut dibagi dua. Hasilnya adalah jumlah yang harus Anda dan pasangan penuhi dari penghasilan masing-masing.
  • Membagi berdasarkan besarnya gaji. Hitung jumlah gaji Anda dan pasangan terlebih dahulu. Misalnya, jika gaji Anda Rp 5.000.000 dan gaji pasangan Rp 7.000.000, totalnya adalah Rp 12.000.000. Setelah itu, hitung persentase jatah Anda dan pasangan dengan cara membagi gaji masing-masing dengan total gaji gabungan, lalu dikali 100%. Maka persentase yang Anda dapat sebesar (Rp 5.000.000 : Rp 13.000.000) x 100% = 41%, sedangkan pasangan Anda sebesar 59%. Dari hitungan tersebut, maka dapat diketahui kalau Anda harus turut berkontribusi dalam pengeluaran sebesar 41% dari pengeluaran keluarga dan sisanya adalah tanggung jawab suami.
  • Kesepakatan bersama.Selain 2 cara diatas, cara lain yang bisa dilakukan adalah berdasarkan kesepakatan bersama. Misalnya, Anda yang bertanggung jawab untuk membayar cicilan rumah, listrik, dan air, sementara suami bertanggung jawab membayar cicilan kendaraan, premi asuransi, kebutuhan sehari-hari dan sebagainya. (Tammy Febriani/KR/Photo: stockphoto.com)

Shares