Parenting

New Parents Class Program, Pembekalan untuk Para Orangtua Baru

By  | 

1000 hari pertama kehidupan bayi merupakan periode emas atau masa yang paling berpengaruh pada pertumbuhan bayi. Dan pemberian ASI termasuk bagian penting dalam hal ini.

Kendati terlihat mudah, namun berbagai kendala seringkali dihadapi oleh para mama dalam memenuhi kebutuhan ASI bagi bayinya. Philips Avent, yang telah berpengalaman lebih dari 30 tahun dalam mengembangkan produk-produk untuk mendukung para mama dalam memberikan ASI, turut memahami kondisi ini sehingga tercetus acara “Philips Avent New Parents Class”. Diharapkan, parent class program ini dapat membantu para tenaga kesehatan dan para mama untuk menemukan solusi terwujudnya keberhasilan pemberian ASI di masa depan.

“Philips Avent New Parents Class” yang diadakan pada hari sabtu, 24 Sepetember lalu di  Rumah Sakit Bunda Jakarta, merupakan program edukasi yang didesain untuk membekali para orangtua baru dengan pengetahuan dan praktik lengkap mulai dari manajemen laktasi, perawatan bayi, hingga pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk menyambut kehadiran buah hati mereka.

Seri pelatihan dan praktik langsung ini melibatkan para ahli yang membekali para calon orangtua mengenai manajemen laktasi, perawatan bayi dan MPASI. Turut hadir sebagai narasumber ahli di bidang ini, yaitu dr. Melanie Yudiana Iskandar, SpA, dokter spesialis anak, Titien Indah Saputri, S.Gz, spesialis gizi dan Lisma Meliana AmKeb Konselor ASI, Sertifikasi Pijat Bayi.

Dalam acara ini dr. Melanie Yudiana Iskandar, SpA mengatakan, “Persiapan menjadi orangtua baru sebaiknya dimulai pada awal kehamilan. Dengan pengetahuan yang benar mengenai pemberian ASI maka tidak ada alasan bagi para orangtua baru untuk tidak berkomitmen memberikan ASI setidaknya enam bulan pertama atau hingga anak usia dua tahun. Disamping itu, bertanya kepada konselor ASI atau tenaga kesehatan profesional juga akan sangat membantu keberhasilan ibu untuk menyusui.”

Foto 01

Fakta seputar Menyusui

Menurut survei, hampir 60% mama menyusui berhenti menyusui lebih awal dari yang mereka inginkan. Ada berbagai hal yang jadi alasan, di antaranya: Kendala dengan perlekatan, yang menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman yang dialami mama saat menyusui, meyakini bahwa produksi susunya sedikit, dan sebagian ibu menyusui mengalami masalah kesehatan, atau ada ibu menyusui yang memutuskan untuk kembali bekerja lebih awal. Padahal, ada beberapa fakta yang sebenarnya harus dipahami oleh para mama guna keberhasilannya dalam menyusui, yaitu:

  • Volume dan aliran ASI.Volume dan aliran ASI berhubungan erat dengan kondisi kejiwaan dan tingkat stres mama. Sebuah studi yang dilakukan oleh Philips Avent menunjukkan, para mama dapat mengalirkan ASI jauh lebih banyak setelah melakukan latihan pernapasan atau mendengarkan musik selama 10-15 menit. Selain itu, menyusui atau memberikan makanan bagi bayi dalam keadaan relaks di tengah suasana yang homey dapat membantu menciptakan pengalaman menyusui yang baik.
  • Kembali bekerja.Studi menunjukkan, pada saat mama menyusui memutuskan untuk kembali bekerja setelah cuti melahirkan, Anda harus dapat mengatasi kendala-kendala yang ada; mulai dari menghadapi sikap para kolega termasuk juga jam kerja. Dan kondisi ini turut memengaruhi keberhasilan menyusui di Inggris dan Amerika Serikat lho, Mamas. Diketahui, hampir 15% dari ibu menyusui di Amerika Serikat dan di Inggris berhenti menyusui setelah kembali bekerja karena kendala yang dihadapi dalam pekerjaan.
  • Privasi dan kenyamanan.Studi baru-baru ini menemukan bahwa satu dari sepuluh mama menyusui berhenti menyusui karena mereka merasa tidak nyaman menyusui di luar rumah. Survei lain juga menunjukkan bahwa lebih dari 30% merasa nyaman untuk memompa ASI di ruangan tertutup.

Foto 02

“Menyusui memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa baik bagi mama dan bayi untuk jangka pendek dan panjang dalam mewujudkan generasi yang lebih sehat. Philips Avent terus mendukung dan membantu para orangtua baru untuk memberikan awal terbaik bagi sang buah hati. Selain menghadirkan produk-produk yang mendukung mama dalam pemberian ASI, penyelenggaran “Philips Avent New Parents Class” juga menjadi contoh nyata dari kami untuk membantu para orangtua baru mewujudukan generasi yang lebih sehat,” ujar Erik van Houten, Marketing Director Philips Personal Health Indonesia.

Perawatan Bayi

Selain menyusui, perawatan bayi juga merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan bagi calon orangtua baru, bukan semata-semata pada perawatan mandi saja tetapi juga mencakup perawatan lain seperti pemijatan tubuh. Dalam suatu studi yang dilaksanakan oleh Field dkk., bayi prematur yang diberi stimulasi pijat menunjukkan kenaikan berat badan per hari 47% lebih tinggi dibandingkan bayi yang tidak diberi stimulasi.

Foto 03

Selain itu, pijat bayi memiliki banyak manfaat lainnya, diantaranya adalah dapat mengusir rasa tidak nyaman saat tumbuh gigi, gangguan pencernaan, stres, melatih respon saraf bayi, meningkatkan kualitas tidur, memperkuat sistem kekebalan tubuh dan dari segi psikologis dapat memberikan rasa nyaman, serta membuat bayi lebih tenang dan tidak mudah rewel.

Lisma Meliana AmKeb Konselor ASI, Sertifikasi Pijat Bayi mengomentari pelatihan ini, ”Pijatan yang dilakukan oleh mama atau papa pada bayinya dapat mempererat ikatan batin orang tua dan anak. Dan orangtua lebih bisa memahami bayinya sehingga mampu memberikan respon cepat terhadap apa saja yang diperlukan bayinya.”

Program “Philips Avent New Parents Class” ini merupakan program yang digelar oleh Philips AVENT bekerja sama dengan sejumlah Rumah Sakit Ibu dan Anak. Diantaranya RS Siloam, RS National, RS Dua-dua, RS Flores, RS Husada, RS Aaliyah, RS Tambak, RS Hermina Jatinegara, RS Hermina Bekasi, RS Hermina Depok, RS Hermina Bogor dan RSIA Bunda. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto,com, Dok. Philips Avent)

Shares