Health
Hidup Lebih Sehat Melalui Gerakan Indonesia Sehat
Kendati sudah terlihat banyaknya masyarakat Indonesia yang mulai sadar akan pentingnya menjaga gaya hidup sehat, namun ternyata data yang tercantum di Riskesda tahun 2013 masih menunjukkan hal yang memprihatinkan. Di sini ditemukan 77,3% masyarakat Indonesia gemar mengonsumsi bumbu penyedap dalam menu makanan sehari-hari. Begitu pun dengan konsumsi makanan manis, yaitu sebesar 53,1%, dan makanan tinggi lemak sebesar 40,7%. Dan kebiasaan ini tidak diimbangi dengan konsumsi sayur dan buah. Hal ini terlihat dari besarnya data, yaitu hanya sebanyak 6,5% saja. Selain itu, ditemukan sebanyak 26,1% masyarakat Indonesia juga masih kurang dalam beraktivitas. Dan DKI Jakarta menempati posisi pertama sebesar 44,2%.
Kurang berolahraga secara teratur, pola makan yang belum memenuhi gizi seimbang, serta kurang minum air yang mengandung mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, mengakibatkan meningkatnya gangguan kesehatan masyarakat Indonesia. “Dampak dari pola hidup yang tak sehat tadi pada tubuh adalah timbulnya berbagai gangguan kesehatan yang kini jumlahnya semakin meningkat. Contohnya stroke, tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah di otak yang dapat disebabkan oleh tingginya tekanan darah, kolesterol, maupun diabetes yang tidak terkontrol,” ujar dr. Ulul Albab, SpOG dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
“Hal inilah yang kemudian melatarbelakangi Le Minerale, mineral berkualitas yang berasal dari mata air pegunungan terpilih, bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menggelar kampanye ‘Gerakan Indonesia Sehat’ sebagai katalisator untuk mengajak sebanyak mungkin masyarakat Indonesia agar mulai menjalankan gaya hidup sehat, termasuk menjaga kecukupan asupan mineral dengan mengonsumsi air mineral yang sehat setiap hari,” papar Bahrun Afriansyah selaku Senior Marketing Manager Coffee and Water, PT Mayora Indah, Tbk.
Kampanye Gerakan Indonesia Sehat sendiri mengedepankan tiga pilar penting, yaitu:
- Move right (bergerak dengan benar), masyarakat diajak untuk banyak bergerak dan berolahraga, sehingga tubuh akan terasa lebih segar dan proses penuaan akan melambat. Aktivitas fisik dapat meningkatkan proses mineralisasi tulang, terutama di region lumbal (pinggang). Aktif secara fisik juga penting untuk mencegah penyakit jantung dan stroke. Asosiasi jantung Amerika menyarankan setidaknya melakukan latihan cukup berat selama 150 menit per minggu atau 75 menit per minggu latihan berat (atau kombinasi dari aktivitas sedang dan kuat). Lebih mudahnya, lakukan olahraga 30 menit sehari, 5 kali seminggu, bisa juga dibagi-bagi menjadi dua atau tiga segmen dari 10 sampai 15 menit per hari. Beberapa contoh latihan yang dapat dilakukan antara lain:
- Berjalan. Penelitian di Harvard School of Public Health menemukan bahwa latihan fisik yang mudah, nyaman, dan efektif ini jika dilakukan 30 menit sehari dapat mengurangi risiko keseluruhan penyakit jantung sebesar 18%.
- Lari. Jika dilakukan dengan benar, latihan ini akan lebih efektif daripada Anda berjalan, Mamas. Studi di Harvard menyebutkan, orang yang berlari setidaknya satu jam per minggu mengurangi risiko penyakit jantung sebesar 42%.
- Yoga. Penelitian di India yang mengawasi orang dengan penyakit jantung selama setahun, mendapati fakta bahwa orang yang berolahraga yoga, dan juga merubah pola makan dan manajemen stres, secara keseluruhan kolesterol mereka turun 23%, penurunan kolesterol LDL sebesar 26%, dan perbaikan kesehatan mereka dari penyakit jantung yang diderita naik antara 43% dan 70%
- Latihan angkat beban. Jika dilakukan lebih dari 30 menit per minggu, studi Harvard menemukan latihan ini dapat menurunkan risiko penyakit jantung sebesar 23%.
- Eat right (makan yang benar), mengajak masyarakat untuk menjalankan pola makan sehat dan seimbang untuk mencukupi kebutuhan nutrisi sehari-hari. Asupan makanan memengaruhi risiko tekanan darah tinggi serta tingkat kolesterol. Pilih makanan rendah lemak jenuh, lemak trans, dan natrium. Pilih juga produk susu rendah lemak dan unggas (tanpa kulit) dan sebagai bagian dari diet yang sehat, makan banyak buah-buahan dan sayuran, gandum utuh kaya serat, ikan (sebaiknya ikan yang berminyak-setidaknya dua kali per minggu), kacang-kacangan, dan biji-bijian serta usahakan makan tanpa daging.
- Drink right (minum yang benar), yang memengaruhi efektivitas dari keseluruhan pilar untuk mendapatkan tubuh yang sehat karena berkaitan dengan asupan mineral sebagai unsur mikronutrien yang sangat vital bagi tubuh. Lebih dari 50% tubuh kita terdiri dari air, sehingga banyak mengonsumsi cairan (terutama air putih) baik untuk pencernaan dan metabolisme tubuh dan untuk membantu penyerapan maksimal dari makanan dan vitamin yang kita makan sehari-hari.
Selain pilar move right dan eat right, drink right merupakan pilar penting yang memengaruhi efektivitas dari keseluruhan pilar yang ada untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Hal ini karena berkaitan dengan asupan mineral sebagai unsur mikronutrien yang sangat vital bagi tubuh. Keseimbangan mineral menjadi salah satu kunci penentu bagi kesehatan dan sangat penting untuk mengoptimalkan proses kerja organ tubuh karena 60-70% tubuh kita terdiri dari air.
Ulul melanjutkan, “Semua organ dalam tubuh manusia bekerja menggunakan mineral, karena ia bekerja sebagai kofaktor dan katalisator dari kerja organ-organ tubuh manusia. Walaupun tubuh kita hanya membutuhkan 5% mineral setiap harinya, tetapi manfaatnya sangat dibutuhkan bagi tubuh. Kekurangan mineral dapat berakibat negatif terhadap sistem dan fungsi tubuh, termasuk diantaranya tubuh menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Apalagi saat ini kandungan mineral pada makanan semakin menurun. Ini dibuktikan dengan membandingkan kandungan mineral dalam sebuah apel di tahun 1914 dengan apel pada tahun 1997, yaitu 1 banding 26 apel. Untuk itu, dibutuhkan sumber asupan mineral lain yang dapat mencukupi kekurangan tersebut, dan salah satunya yang paling mudah adalah melalui asupan air minum dengan kandungan mineral yang tepat.”
“Le Minerale produksi Mayora adalah air minum dalam kemasan yang terbuat dari mata air pegunungan yang mengandung berbagai jenis mineral alami yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti kalsium, sodium, magnesium, potasium, dan lainnya. Air minum Le Minerale tidak berbau, tidak berwarna, mengandung pH yang sesuai, serta tidak mengandung bakteri yang membahayakan tubuh. Teknologi pengemasan Le Minerale menggunakan metode Mineral Protection System untuk memastikan bahwa kandungan mineralnya selalu terjaga dengan baik sejak dari mata air hingga siap untuk dikonsumsi,” lanjut Bahrun.
“Penting sekali untuk menyebarluaskan tiga pilar yang diusung oleh Le Minerale dalam Gerakan Indonesia Sehat agar masyarakat bisa terinspirasi untuk mengubah gaya hidupnya menjadi lebih baik. Saya sendiri telah merasakan bagaimana besar manfaatnya rutin berolahraga, makan yang benar disertai mengonsumsi air minum yang terjamin kandungan mineralnya. Tubuh menjadi lebih ringan, tidak mudah lelah, dan tidak mudah terserang penyakit, terasa segarnya,” urai Sandra Dewi, selebriti yang memilih Le Minerale karena memiliki kandungan mineral yang baik dan dibutuhkan tubuh.
Dalam menyebarluaskan mengenai Gerakan Indonesia Sehat (GIS), Le Minerale dan IDI sudah melakukan serangkaian aktivitas untuk mengajak sebanyak mungkin masyarakat mulai menjalankan gaya hidup sehat ini. Seperti talk show maupun kegiatan olahraga yang diadakan di berbagai kota di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang dan Yogyakarta. Aktivitas ini dilakukan mulai dari bulan Juli hingga puncaknya nanti di bulan Oktober. “Kami berharap dengan serangkaian aktivitas dalam kampanye Gerakan Indonesia, kami mampu menginspirasi masyarakat Indonesia untuk memulai kebiasaan baru yang lebih sehat,” harap Bahrun. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com, dok. Le Minerale)