Relationship

Smart Mama Story: Cara Atasi Perubahan Sikap Pasangan

By  | 

Saat pacaran bisa jadi pasangan kerap memanjakan Anda dengan antar jemput setiap hari. Belum lagi berbagai kejutan manis yang ia berikan mulai dari memberi bunga hingga hadiah yang cukup spektakuler. Tak hanya itu, ia juga kerap melaporkan kegiatannya pada Anda dan komunikasi sehari-hari super lancar. Paska menikah kok berbagai kebiasaan tersebut mulai memudar ya. Kegiatan antar jemput mulai berkurang, jangankan kejutan manis, saat Anda ulang tahun pun ia akan meminta Anda memilih sendiri barang yang disukai lalu ia tinggal membayar. Komunikasi mesra juga menghilang, kadang-kadang malah pesan singkat Anda di read only. Namun jangan sedih dulu ya, Mams, hal tersebut lumrah kok dan biasa terjadi pada kehidupan pernikahan. Simak cara empat mama berikut mengatasinya.

“Awalnya, saya diam saja saat menyadari kok pasangan berubah ya, padahal dulu waktu pacaran ia sangat romantis dan perhatian. Dulu ia kerap membelikan saya bunga di hari-hari spesial, kini sudah tidak pernah lagi. Namun suatu hari saya kesal juga dan mulai protes padanya dan membandingkan kami dengan pasangan lain yang masih romantis. Akhirnya, setelah empat tahun absen memberi bunga, di ulang tahun saya yang lalu ia mengirim bunga favori saya, yakni krisan putih.”

Tasya Sudiro, 32 tahun, mama dari Adrian, 5 tahun, dan Tara, 3 tahun

“Kalau saya terbalik, bukan saya yang protes pada suami namun ia yang terganggu dengan sikap saya yang menurutnya sekarang menjadi kurang perhatian. Maklum saja, kini saya seorang mama dari 3 anak yang semuanya membutuhkan perhatian. Suatu hari, saya malas ikut suami ke acara kantor, disitu ia protes, baginya saya sudah tidak tertarik lagi untuk menghabiskan waktu dengannya. Akhirnya, kami mencari solusi dengan menambah baby sitter sehingga saya bisa fokus juga pada suami. Dan kini kami bahkan menjadwalkan date night satu minggu sekali lho.”

Cindy Amelia, 36 tahun, mama dari Chloe, 8 tahun, Caira, 5 tahun, dan Charlotte, 2 tahun

Holding hands

“Ngambek! Hal tersebut kerap saya lakukan jika mulai merasa ia tidak perhatian pada saya. Pasalnya setelah menikah, lambat laun ia berubah menjadi cuek dan kurang perhatian. Sementara sebagai seorang wanita saya masih ingin dimanja oleh suami dan mengenang masa-masa indah dulu. Nah kalau saya sudah mendiamkannya selama beberapa waku, biasanya ia akan bertanya ada apa. Nah ini kesempatan saya untuk mengutarakan semua komplain saya. Biasanya ia akan berubah menjadi lebih perhatian untuk sementara waktu, setelahnya pasti kumat lagi haha dan saya pun ngambek lagi hehe..”

Maya Abidin, 31 tahun, mama dari Jarden, 5 tahun

“Biasanya saya akan mengutarakan perasaan saya secara langsung, pasalnya jika hanya berupa sindiran atau seraya bercanda, suami saya kurang peka. Jadi lebih baik saya langsung protes jika ada hal-hal yang kurang berkenan. Jujur saja, terkadang ia tidak terima dengan protes saya dan kami pun berargumen cukup sengit. Tetapi saat sudah cooling down biasanya suami saya akan minta maaf dan melakukan hal-hal yang romantis untuk saya.”

Jessica Karina, mama dari Daffa, 6 tahun

Seru ya, Mams? Memang sih berdasarkan beberapa penelitian pola pikir pria dan wanita memang jauh berbeda ya, oleh karena itu ada baiknya Anda berdua saling berkomunikasi secara langsung agar sama-sama mengerti kemauan masing-masing. (Karmenita Ridwan/Photo: Istockphoto.com)

 

Shares