Health
Keluhan Pada Rambut yang Sering Dialami Calon Mama
Saat hamil, perubahan hormon memengaruhi banyak hal di tubuh calon mama. Dan salah satunya terjadi pada rambut. Ya, banyak calon mama mengalami berbagai masalah pada rambutnya selama kehamilan. Seperti rambut rontok, lebih berminyak, dan sebagainya. Lalu bagaimana mengatasinya? Simak di artikel berikut ini!
1. Rambut rontok.
Banyaknya jumlah rambut yang rontok setiap harinya, tentunya membuat Anda jadi seram ya, Mamas? Walau umumnya kondisi ini lebih banyak dialami pada saat menyusui, namun sebagian calon mama justru mengalami hal ini sejak hamil. Kondisi rambut rontok terjadi karena saat itu kadar hormon estrogen dalam tubuh menurun tajam akibat meningkatnya hormon tiroid, atau sebaliknya, justru hormon tiroid dalam tubuh berkurang. Kekurangan vitamin dan zat besi pada tubuh juga menjadi penyebab lainnya. Ada mama yang setelah melahirkan rambutnya akan kembali ke kondisi ketebalan seperti sebelum hamil, namun ada pula yang mengalami kerontokan parah. Hal terburuk yang bisa dialami adalah rambut menjadi tipis, bahkan kebotakan. Namun jangan khawatir mamas to be, rambut Anda akan tumbuh normal begitu kadar hormon di tubuh kembali seimbang, yaitu sekitar 6 sampai 12 bulan setelah Anda melahirkan.
Cara merawat rambut rontok:
- Gunakan sampo jenis mild dan dapat merangsang pertumbuhan rambut Anda, yaitu yang mengandung biotin atau sulfur.
- Sebaiknya potong pendek rambut Anda Mams to be, karena rambut panjang akan lebih berat dan akar rambut tidak cukup kuat untuk menahannya. Akibatnya rambut jadi lebih mudah rontok.
- Perbanyak konsumsi sayur dan buah seperti stroberi dan apel, yang mengandung flafonoid guna melindungi kantung rambut dan merangsang pertumbuhan rambut.
- Sisir rambut dengan perlahan agar tak tertarik dan mudah rontok.
- Hindari menggunakan suhu panas ketika menggunakan hairdryer. Karena suhu panas akan memanasi kantung rambut sehingga akar rambut jadi lemah. Jadi, cukup gunakan suhu dingin saja.
- Apabila Anda mengalami kerontokan hingga lebih dari 100 helai sehari atau bahkan hingga mendekati kebotakan, segera berkonsultasi dengan dokter Anda.
2. Rambut tumbuh lebat.
Bertolak belakang dengan rambut rontok, beberapa calon mama lainnya justru merasa rambutnya menjadi lebih tebal dari sebelumnya. Hanya perasaan saja, atau memang benar rambut calon mama jadi lebih tebal? Jawabannya, memang benar rambut calon mama bisa saja lebih tebal dari sebelumnya. Hal ini dapat terjadi karena selama kehamilan, kadar hormon estrogen dallam tubuh meningkat. Wajarnya, rambut tumbuh dalam putaran masa lima tahun, setelah itu aliran darah dari akar rambut akan berhenti dan tiga minggu kemudian rambut akan rontok –sekitar 80 sampai 100 helai per hari. Nah, selama kehamilan, putaran tumbuh rambut justru akan makin panjang atau lama akibat meningkatnya hormon estrogen yang mengontrol kecepatan tumbuhnya rambut ini, Mamas. Maka, rambut yang seharusnya rontok tadi, malah akan tetap bertahan sementara rambut baru juga bertumbuh. Itulah yang menyebabkan rambut Anda tumbuh lebih cepat, lebat dan berkilau. Ketika Anda mengalami hal ini, kemungkinan Anda juga akan mendapati rambut lain yang tumbuh di tempat-tempat yang mungkin tidak pada tempat biasanya. Yaitu seperti di pipi, bawah hidung, sekitar puting payudara, punggung ataupun perut. Namun kondisi ini tak akan berlangsung lama kok, Mams to be. Enam bulan setelah bayi lahir, kondisi rambut Anda akan dapat kembali seperti semula.
Cara merawat rambut tebal:
- Karena rambut sudah tumbuh lebat, maka Anda tak perlu lagi memakai tonik atau serum penumbuh rambut.
- Gunakan hairdryer pada suhu hangat.
- Perbanyak konsumsi buah dan sayur bernutrisi.
3. Lebih berminyak.
Hormon kehamilan juga bisa menyebabkan produksi minyak di kulit kepala meningkat tajam. Normalnya, rambut memang mengeluarkan sebum untuk membuat rambut tetap lembap. Namun pada masa kehamilan, produksi sebum ini meningkat, apalagi bila semasa kehamilan Anda mengalami stres, mengosumsi makanan berlemak yang berlebihan, atau terlalu sering mencuci rambut dengan menggunakan sampo yang tak tepat. Kondisi ini dapat merangsang produksi minyak jadi lebih banyak.
Cara merawat rambut berminyak:
- Bila Anda sudah terbiasa mencuci rambut setiap hari, maka pilihlah sampo mild yang mengandung silika dan lanolin. Hindari sampo berbahan dasar minyak ya, Mamas.
- Anda juga bisa menggunakan produk rambut berbahan natural yang tak menimbulkan iritasi pada kulit kepala, dan sekaligus tidak merangsang kelenjar minyak.
- Tanpa Anda sadari, menyentuh dan memegang rambut juga dapat merangsang kelenjar sebum dan memindahkan kotoran serta minyak dari tangan Anda ke rambut lho, Mamas to be. Jadi hindari melakukan hal ini.
- Perbanyak konsumsi buah dan sayur, dan kurangi makanan berlemak dan berminyak.
- Perbanyak minum air.
4. Rambut berubah jadi keriting / lurus.
Walau nampaknya mustahil, namun kondisi ini dapat terjadi. Dan penyebabnya lagi-lagi karena adanya perubahan hormonal menyebabkan efek samping yang berbeda pada tiap calon mama. Zat besi adalah mineral penting selama hamil yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah –dan berperan penting pula dalam pertumbuhan rambut. Rambut keriting terbentuk karena ikatan disulfide, zat kimia pada rambut, mengikat serat keratin rambut. Dan ikatan ini dapat diubah oleh mineral yang terdapat dalam makanan. Perubahan ikatan ini lah yang dapat mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk rambut, dari keriting menjadi lurus atau sebaliknya rambut lurus menjadi keriting.
Cara merawat rambut:
- Gunakan conditioner di ujung-ujung rambut Anda yang kering dan keriting pada saat keramas agar lebih mudah ditata.
- Konsumsi makanan dan minuman yang sarat akan vitamin dan mineral.
- Untuk rambut yang menjadi lurus, akan memberi kesan penuh dan tebal.
Do’s and dont’s merawat rambut saat hamil:
- Cuci rambut rutin dengan sampo yang lembut.
- Gunakan sisir bergigi jarang agar rambut tidak kusut dan tercabut saat disisir.
- Sesekali, Anda masih diperbolehkan kok Mams, untuk melakukan creambath tanpa steam, atau hair spa dengan produk perawatan natural untuk menyehatkan akar rambut.
- Bila jumlah rambut yang rontok berlebihan atau terjadi dalam jangka waktu lama, segera konsultasikan pada dokter.
- Bila kulit kepala bereaksi setelah memakai produk perawatan rambut tertentu, segera hentikan pemakaiannya.
- Walau belum ada bukti ilmiah yang resmi bahwa kandungan kimia yang terkandung pada produk perawatan dan kecantikan rambut dapat membahayakan keselamatan janin. Tapi bila produk yang Anda pakai menimbulkan iritasi dan Anda cemas, hindari pemakaiannya setidaknya hingga bayi lahir.
- Hindari melakukan pelurusan atau pengeritingan rambut yang tentunya akan melibatkan bahan kimia yang terkandung dalam produk yang dipakai pada perawatan. Dikhawatirkan, zat kimia tadi dapat membahayakan kesehatan Anda dan janin.
- Setelah melahirkan, rambut Anda sangat mungkin akan kembali lurus. Namun bila ternyata keriting menjadi permanen, Anda dapat melakukan pelurusan setelah menyapih. Namun untuk amannya, konsultasikan dulu dengan ahlinya.
- Melakukan pewarnaan rambut dengan proses bleaching karena bahan kimia dalam bahan pewarna rambut bisa masuk ke dalam pori-pori kulit kepala dan meresap ke seluruh tubuh sehingga berbahaya untuk janin.
- Untuk itu, lakukan pewarnaan rambut dengan dengan bahan alami, seperti henna misalnya.
- Hindari mengeringkan rambut dengan suhu hairdryer panas maksimal, karena suhu tubuh ibu hamil meningkat. Suhu pengering rambut yang panas akan memicu keringat berlebihan yang bisa membuat Anda mengalami dehidrasi.
- Beberapa calon mama juga mengalami perubahan rambut menjadi lebih berkilau ataupun menjadi kering. Bila Anda mendapati rambut menjadi kering, gunakan jenis sampo untuk rambut kering atau gunakan conditioner setelah mencuci rambut (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto
.com)