Mind
Celine Dion: Bagaimana Melepas Duka Bersama Anak-anaknya
Celine Dion, penyanyi yang pernah memenangkan Grammy Award ini, berkisah tentang bagaimana ia dan ketiga anaknya melewati duka setelah meninggalnya Sang Suami, René Angélil, 74 tahun, pada Januari lalu akibat penyakit kanker.
Saat diwawancara oleh Today, ia mengatakan kalau ketiga anaknyalah, René-Charles, 15 tahun, dan Si Kembar Nelson dan Eddy, 5 tahun, yang membantunya untuk bisa tetap kuat. “Anak-anak saya baik-baik saja, jadi saya juga harus bisa baik-baik saja,” ujar penyanyi asal Kanada ini.
“Kami harus merasa kuat dan positif. Mereka tahu apa yang terjadi. Mereka tahu kalau papa mereka tak akan kembali. Mereka juga memahami kalau mereka harus hidup bersama papa mereka dengan cara yang berbeda saat ini,” urai Celine.
Bagi penyanyi berusia 48 tahun tersebut, semua ini adalah tentang bagaimana menghargai kenangan yang pernah dilewati dan belajar untuk mengatasi duka karena kepergian Sang Suami. “Sangatlah sulit melihat bagaimana suami saya kala itu sangat menderita. Dan itulah yang saya lihat di mata anak-anak saya ketika itu. Saya katakan pada mereka, bahwa papa mereka tidak pergi meninggalkan kita. Ia hidup di hati kita,” jelasnya pada anak-anak.
Pelantun lagu hit My Heart Will Go On ini juga sangat terbuka dan komunikatif dengan anak-anaknya. “Papa tidak akan kembali. Saat kalian bangun tidur nanti, tak akan ada ‘boo-boo’. Papa bicara, makan, dan menghabiskan saat-saat bahagianya di dalam hati kita. Ia melihat kita,” jelasnya pada anak-anaknya.
Suatu malam ia mendapati Eddy sedang mencium foto Sang Papa sebelum tidur. Dan ia melakukan ritual itu sampai saat ini sebelum tidur. “Saya merasa sangat kuat karena suami saya telah memberikan kami semua kehidupan yang sangat indah. I lost the man of my life. But I cannot live thinking this way. I have to say, ‘I found the best man in the world,” urainya.
Walau begitu, baginya melewati masa berduka ini tetap terbilang sulit, terlebih mengingat bagaimana Sang Suami tercinta menderita begitu lama sebelum kepergiannya. “Ini menjadi sebuah pejalanan yang tak mudah bagi saya, melihat orang yang saya cintai sangat menderita karena penyakitnya, selama tiga tahun. Ini benar-benar sangat berat bagi saya, namun saya juga tahu kalau jutaan orang lain nantinya akan mengalami hal seperti ini. Dan saya merasa sangat kuat karena saya tahu kalau ia sangat mencintai saya. Ia telah memberi saya 3 anak laki-laki yang sangat hebat, cerdas dan penuh percaya diri,” tutupnya. (Tammy Febriani/KR/Photo: Various)