Career

Kiat Memberi ASI bagi Mama Bekerja

By  | 

Memenuhi kebutuhan ASI Si Kecil demi mendukung tumbuh kembangnya, menjadikan para mama berjuang keras agar tetap dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya. Dan bagi mama bekerja, banyak tantangan yang akan Anda hadapi setelah masa cuti melahirkan usai, dan harus kembali bekerja.

Lalu apa saja tantangan menyusui yang kerap dialami oleh mama bekerja, dan bagaimana kiat menghadapi tantangannya? Simak disini, Mamas!

1. Mobilitas kerja yang tinggi.

Dulu, Anda enjoy saja jika harus seharian di luar kantor untuk urusan pekerjaan. Lembur pun juga tak jadi masalah. Tetapi sekarang, saat memerah ASI harus masuk dalam jadwal harian Anda, tentunya ini jadi hal yang tak mudah. Apalagi Anda harus disiplin memerah ASI setidaknya 2 jam sekali. Dan saat harus lembur, rasanya sedih sekali harus meninggalkan bayi Anda untuk waktu yang lebih lama lagi

Menghadapi problema seperti itu, Smart Mama menyarankan agar Anda tetap disiplin dalam memerah ASI. Melewatkan waktu yang telah dijadwalkan karena kesibukan, dapat membuat payudara bengkak, nyeri, dan produksi ASI yang menurun. Karena, ASI diproduksi berdasarkan kebutuhan, saat Anda menunda-nunda memerah ASI, maka tubuh akan bereaksi dengan menurunkan produksinya.

2. Mendapat dinas luar kota.

Pekerjaan Anda di kantor menuntut Anda harus sering ke luar kota atau ke luar negeri berhari-hari.

Menghadapi hal ini, Anda bisa mendelegasikan tugas dinas kepada junior atau rekan satu tim Anda. Setidaknya sampai bayi Anda sudah lepas ASI eksklusif. Namun bila Anda tak dapat mendelegasikan tugas dinas tersebut ke orang lain, maka tetaplah berangkat. Namun pastikan stok ASI Anda cukup selama Anda tidak ada, dan tetaplah memerah ASI selama dinas.

3. Stres dengan pekerjaan.

Banyak hal di kantor yang dapat menimbulkan stres. Seperti rekan kerja yang tidak kooperatif, atasan atau klien penuntut, target yang belum terpenuhi, hingga lingkungan kerja yang tak mendukung. Apalagi saat menyusui, hormon Anda belum benar-benar pulih, hingga memengaruhi mood, kemudian stres, dan memengaruhi produksi ASI.

Untuk mengatasi hal ini, jadilah orang yang cuek. Jangan terlalu memikirkan hal-hal yang dirasa dapat melibatkan emosi dan membuat Anda stres. Tak usah tanggapi omongan-omongan negatif disekeliling Anda. Cukup fokus bekerja, positive thinking, dan disiplin memerah ASI demi target beberapa bulan kedepan. Walau begitu, tetap jalin hubungan baik dengan rekan kerja dan para kolega ya Mamas.

"Portrait of a beautiful business woman eating vegetable salad, sitting on workplace.Looking at camera. White background."

Sediakan camilan sehat di kantor.

4. Rindu anak.

Smart Mama sangat memahami bagaimana rasanya harus meninggalkan bayi mungil Anda di rumah. Tentunya rasa rindu akan sering menyergap dan membuat Anda jadi tak konsen bekerja.

Atasi hal seperti ini dengan memasang foto Si Kecil di meja Anda. Telepon pengasuhnya untuk berbincang dengan bayi Anda, dan minta pengasuhnya untuk mengirimkan foto bayi Anda. Selain memajang foto Si Kecil, Anda juga bisa merapikan meja Anda agar tampil beda. Menggunakan aromaterapi juga bisa lho, merubah mood dan membuat Anda lebih semangat bekerja. Jangan lupa sertakan camilan sehat di laci meja Anda, agar tak mudah kelaparan dan cukupi kebutuhan cairan Anda agar produksi ASI tetap lancar.

 

5. Tidak tersedia ruang laktasi di kantor.

Di Indonesia, masih jarang sekali tersedia ruang laktasi di kantor-kantor. Yang ada hanya toilet yang tidak higienis, ruang sholat yang tentunya juga dikunjungi oleh karyawan pria, dan pantry pun ala kadarnya saja. Kalau begitu, dimana Anda bisa memerah ASI?

Bila begini kondisi kantor Anda, maka Anda bisa menggunakan ruang rapat (yang sedang kosong) untuk memerah ASI. Alternatif lain, bila Anda ke kantor menggunakan mobil pribadi, maka jadikan mobil Anda sebagai tempat memerah ASI yang nyaman. Nyalakan AC, setel musik, buka sedikit kaca mobil, dan pasang gordyn di mobil Anda.

colorful lunch-bag / cooler

Cooler bag untuk menyimpan ASI perah

6. Jarak kantor – rumah yang jauh.
Ini juga jadi kendala para mama yang sedang menyusui. Jarak perjalanan yang jauh dan lama membuat Anda melewatkan jadwal memerah sehingga payudara nyeri, bengkak, hingga bisa bocor dan membasahi baju. ASI perah tadi siang pun terancam rusak karena perjalanan yang terlalu lama.

Solusinya, biasakan memerah ASI sebelum meninggalkan kantor. Bagi Anda yang mengendarai mobil pribadi, dapat berhenti sebentar ditempat yang memungkinkan bagi Anda untuk memerah ASI. Dan agar ASI perah tetap baik, beli cooler bag yang muat minimal 5 botol ASI dan pastikan kualitas cooler bag dan ice gel-nya sangat baik.

Selain itu, ketika pertama kali Anda kembali bekerja, Smart Mama juga menyarankan Anda untuk menemui atasan dan berdiskusi dengannya mengenai kondisi Anda saat ini. Utarakan padanya bahwa Anda memerlukan waktu setidaknya 20 menit setiap 2 jam untuk memerah ASI. Anda juga tentunya tidak bisa sering lembur atau dinas keluar kota ataupun keluar negeri. Namun dengan keterbatasan Anda saat ini, Anda juga harus bisa meyakinkan atasan Anda bahwa ini tidak akan memengaruhi kualitas kerja Anda. Seperti misalnya, Anda akan datang lebih pagi agar tak harus lembur. Juga membuat manajemen waktu yang lebih baik agar produktivitas kerja tak terganggu walau Anda harus memerah ASI beberapa kali dalam satu hari. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares