Parenting

Bila Si Kecil ‘Galak’

By  | 
Tidak mau menjawab pertanyaan teman lalu melengos pergi, atau sering mengerenyitkan dahi dan tidak ramah saat bertemu dengan lingkungan baru.. Apakah Si Kecil termasuk balita yang dikenal ‘galak’? Memang dibutuhkan waktu dan kesabaran ekstra untuk mengatasi hal ini ya, Mams. But dont worry, there’s still hope.

Menurut tim psikolog Tiga Generasi, temperamen anak terbagi menjadi tiga:
1. Easy Child: Mudah akrab dengan siapa saja.
2. Slow to Warm Up Child: Membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan.
3. Difficult: Membutuhkan waktu paling lama untuk beradaptasi dengan lingkungan dan cenderung bersikap negatif terhadap frustasi.

Nah, yang perlu kita pahami, anak – anak dengan temperamen difficult memang seringkali melakukan hal ini karena berbagai alasan. Misalnya mencotoh kebiasaan dari lingkungan terdekat mereka, termasuk kita. Lalu apa yang bisa kita lakukan?

Group of friends in sunny day

 1. Hindari memaksa anak untuk segera beradaptasi pada makanan, orang, atau situasi yang baru. Memaksakan proses adaptasi cenderung akan membuat anak dengan temperamen difficult ini menolak sebelum mampu beradaptasi.
2. Heart to heart. Setelah bersikap ‘galak’, ajak mereka untuk bicara dari hati ke hati berdua saja. Tanyakan alasan kekesalannya dan biarkan ia mengungkapkan isi hatinya.
3. Anak – anak dengan temperamen difficult cenderung memiliki pola tidur yang tidak teratur. Nah, ada baiknya mamas mencoba untuk mengatasi hal ini terlebih dahulu lalu me review perkembangannya.
4. Ajak Ia bersosialisasi. Merasa sudah sering mengajak Si Kecil bermain dengan lingkungan tetangga? Kini saatnya Anda memperkenalkan mereka pada lingkungan yang lebih luas, misalnya sekolah, tempat bermain atau keluarga besar. Menurut pengalaman, cara ini akan membantu mereka lebih mudah beradaptasi di lingkungan baru secara lebih natural, lho!

Rasanya, kita juga perlu melakukan introspeksi diri ya, Mams. Apakah selama ini perilaku kita sudah mencerminkan ‘positive thoughts’ kepada mereka? Jika belum sepenuhnya, masih ada waktu untuk memulainya sejak saat ini. Seperti sharing mama Vania yang berhasil melewati problem tersebut.

“Waktu usianya 4 tahun, Tya sering banget melengos sambil membusungkan dada saat ditanya siapa namanya. Saya sampai sering malu untuk mengajaknya keluar bertemu dengan teman – teman. Akhirnya saya coba untuk mereview kembali aktivitasnya selama ini. Saya putuskan untuk lebih sering mengajak ia keluar dan bertemu teman – teman baru seusianya dengan cara mengunjungi berbagai playground di lokasi yang berbeda. Yah, butuh waktu adaptasi juga, sih. Saya temani prosesnya sampai saat ini, hingga akhirnya kebiasaan ‘galak’nya mulai berkurang. It works!”Vania, Mama dari Tya (4,5 tahun).  (Nathalie Indry/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares