Mind
Why Breastfeed?
“Breastfeeding isn’t just about milk. It is also about Love.” – Unknown.
Mams, pernahkah Anda mempertanyakan tujuan awal menyusui Si Kecil sejak hari pertama ia dilahirkan? Walaupun pada kenyataannya menyusui bukanlah hal yang mudah, tetapi selalu timbul keinginan dari diri kita untuk memberikan nutrisi yang terbaik bagi mereka. Some says, the first 3 weeks of breastfeeding are the hardest. Tetapi dari survei dan sharing moment yang kami lakukan terhadap 100 mama mengenai topik ini, hasilnya cukup mengejutkan. 90,67% responden merupakan breastfeeding mama yang pantang menyerah untuk tetap melanjutkan aktivitas menyusui walaupun sering dihadapkan pada berbagai hambatan: puting payudara lecet, saluran ASI tersumbat, hingga posisi perlekatan mulut bayi yang tidak sempurna.
Through all of this, then you (probably) keep asking yourself, why breastfeed?
Bonding time
Ikatan batin yang tercipta antara kita dengan Si Kecil dapat terjalin dengan intim melalui aktivitas menyusui. Olivia Wilde, mama dari Otis (2 th) yang saat ini sedang mengandung anak kedua mengungkapkan bahwa menyusui selama ini telah menjadi bagian dari perannya sebagai seorang Mama, “Breast-feeding is the most natural thing; now it feels like they (the kids) should always be on my breast.”
Menurunkan level stress & depresi paska melahirkan
Penelitian yang dilakukan oleh The National Institutes of Health mengungkapkan bahwa breastfeeding mama memiliki kadar stres level lebih rendah daripada yang tidak menyusui bayinya. Hal ini disebabkan oleh pelepasan hormon oksitosin pada tubuh selama aktivitas berlangsung, sehingga secara natural, Anda akan merasa lebih relaks dan nyaman.
Selain hormon oksitosin, secara alami menyusui dapat membangun insting keibuan yang akan semakin terasah seiring berjalannya waktu sejak bayi dilahirkan.
Meskipun demikian, prosentase data survei yang menyebutkan bahwa 9,24% mama tidak (bisa) menyusui tetaplah harus menjadi perhatian. Kami juga pernah mengalaminya, kok. Hambatan yang muncul di awal kelahiran seolah – olah ‘memaksa’ kita untuk sesegera mungkin memberikan ASI bagi Si Kecil sedikit banyak turut memberikan efek negatif pada mindset dan memengaruhi produksi ASI. Satu hal yang perlu Anda pahami, Mams. Untuk sebagian orang, aktivitas menyusui akan berjalan tanpa hambatan. Tetapi tidak semua mama mengalaminya dan hal ini normal terjadi. Breastfeeding is a skill, semakin hari Anda akan terbiasa dan mengerti cara menghadapi 101 problematikanya.
Menyambut World Breastfeeding Week yang jatuh pada tanggal 1 – 7 Agustus 2016 mendatang, kami, tim Smart Mama mengajak Anda untuk ikut memberikan suara/aksi melalui Kampanye #SmartASI dan saling memberikan support terhadap sesama mama, khususnya bagi mereka yang menemui kesulitan dalam menyusui bayinya. Mari ciptakan ruang/komunitas bebas judgement untuk masa depan anak – anak yang lebih baik.