Parenting

Ayo Main!

By  | 

Mams, sejauh ini, berapa lama rata – rata waktu yang Si Kecil habiskan untuk bermain dan bereksplorasi di luar ruangan? Dengan manfaat sosial & perkembangan motorik yang akan berkembang pesat melalui aktivitas ini, yuk kita sediakan kembali waktu luang untuk mereka belajar, tidak hanya melalui medium dalam ruangan.

inside 3

Berawal dari kegelisahan dan keterbatasan ruang/waktu untuk anak – anak bermain inilah, terbentuk gerakan ‘Ayo Main’, sebuah ajakan bermain untuk keluarga Indonesia yang diinisiasi oleh Siti Syarifah, mama dari Agha (4 th) & Aysha (14 bulan). Didirikan pertama kali pada tahun 2014, kini tim inti Ayo Main telah berkembang menjadi 4 orang, termasuk pre kindie teacher Shabrina Amalina, content writer Anindita Rahmatiza, dan literacy education enthusiast/advisor Bambang Winandar. Menyadari bahwa anak – anak di usia dini membutuhkan berbagai stimulasi dan paparan pengalaman yang berbeda diawal tahun perkembangannya, Ayo Main mengembangkan dua kegiatan utama:

1.  Ide kegiatan bermain via sosial media – menyediakan informasi ide DIY permainan yang bisa dibuat sendiri di rumah, misalnya berkreasi memanfaatkan pipe cleaner menjadi permainan hewan.
2. Kegiatan bermain bersama (playdate) yang dilakukan secara rutin setiap bulannya. Aktivitas ini dibuka secara umum untuk para orangtua dengan anak usia 1,5 – 7 tahun, biasanya digelar di taman – taman terbuka pada hari libur setiap bulannya atau event bermain khusus yang diadakan untuk momen tertentu. Melalui playdate, anak – anak akan dibagi dalam kelompok tertentu dan diajak aktif dalam berbagai permainan seperti dongeng, mencari harta karun, bermain puzzle, mewarnai, atau menciptakan kreasi benda dengan tema tertentu.

ayo main 1
Founder Ayo Main, Rifa, yang ditemui pada saat acara playdate di Club Kembang Kemang, Jakarta Selatan (26/4/2016) mengungkapkan bahwa pihaknya pernah bekerjasama dengan kantor KPK untuk menggelar acara main bersama 75 anak di halaman lobi kantornya. “Kami menyadari bahwa pendidikan anti korupsi tidak dapat diajarkan saat mereka sudah berusia dewasa, nilai – nilai seperti ini dapat ditanamkan melalui aktivitas bermain.”, ungkapnya. Dengan mengangkat konsep bermain, berteman, berbagi dan bersenang – senang, gerakan yang pada awalnya hanya mengajak teman/tetangga terdekat untuk main bersama ini telah berkembang menjadi social movement bagi orangtua di era kini untuk ikut aktif menemani putra/putrinya bermain, “Melalui Ayo Main, kami ingin kembali mengingatkan semua pihak bahwa bermain adalah tanggung jawab bersama. Jika anak – anak tidak bisa langsung berpartisipasi melalui playdate kami, maka orangtuanya dapat menginisiasi bentuk permainan bersama dengan teman – teman atau tetangga terdekatnya. Agar manfaat main bersama dan sosialiasinya tetap dapat dirasakan oleh mereka.”

KPK1 copy
Well, Mams, sesungguhnya bermain adalah tentang spontanitas, memenuhi rasa penasaran anak – anak tentang sesuatu serta ajang kreativitas. Yuk, ikut aktif kembali dalam segala bentuk permainan ini guna membantu mereka mempelajari ketrampilan kehidupan! Informasi/update playdate Ayo Main dapat diikuti melalui akun sosial media Instagram @ayomain atau Facebook Fanpage Ayomain. Selamat bermain keluarga Indonesia! (Nathalie Indry/KR/Photo: dok. Ayo Main)

Shares