Mind

Angelina Jolie: “Tak Satu pun dari Anak Saya Ingin Menjadi Aktor”

By  | 

Dalam suatu wawancara dengan radio BBC Radio 4’s Women’s Hour, Angelina Jolie, aktris pemenang Academy Award, yang juga mama dari 6 orang anak, berbagi cerita mengenai kehidupan keluarganya. Istri dari aktor Brad Pitt dan mama dari enam orang anak, Maddox, 14, Pax, 12, Zahara, 11,Shiloh, 10, dan Si Kembar Knox dan Vivienne, 7, berbagi cerita dari pendidikan anak-anak hingga kesadarannya akan penyakit kanker.

Dalam hal pendidikan, Angie membebaskan anak-anaknya untuk belajar sesuai minat, dan membebaskan mereka untuk menjadi apapun yang mereka inginkan nanti. “Semua anak saya belajar bahasa yang berbeda. Sebelumnya saya menanyakan kepada mereka, bahasa apa yang ingin mereka pelajari. Dan Shi memilih untuk belajar Khmai, bahasa Kamboja. Pax nemilih fokus dengan bahasa Vietnam, Mad mengambil kursus bahasa Jerman dan Rusia, Z belajar bahasa Perancis, Vivienne sangat ingin belajar bahasa Arab, dan Knox tertarik untuk mempelajari sign language. Saya rasa, sebagai orang tua kita tak akan pernah tahu akan seperti apa nantinya anak-anak kita, sampai mereka menunjukkannya suatu saat nanti. Bagaimanapun juga, nantinya mereka akan menjadi apapun yang mereka kehendaki,” jelas aktris berusia 41 tahun.

Bahkan Angie mengatakan, kalau tak satu pun dari anak-anaknya ingin mengikuti jejak orang tuanya sebagai aktor. “Tak ada satu pun dari anak-anak saya yang ingin menjadi aktor. Mereka justru lebih tertarik menjadi musisi. Saya rasa mereka lebih tertarik dengan proses pembuatan film dari sudut yang berbeda. Saya lihat, Mad tertarik dengan dunia editing, dan Pax sangat menyukai musik dan DJ,” urai Angie yang menikah dengan Brad Pitt pada 2014 lalu.

Dalam wawancara tersebut, Angie juga bercerita mengenai keputusannya untuk melakukan operasi masektomi dan pengangkatan ovarium beberapa waktu lalu. “Saat Anda melalui sesuatu dan mempelajari apa yang terjadi pada diri Anda dan juga tubuh Anda secara medis, saya rasa keputusan saya tersebut bukanlah keputusan yang sebenarnya saya inginkan. Saya rasa saya harus terus menggali berbagai informasi mengenai penyakit ini dan berupaya untuk mencegahnya. Seandainya saja mama saya juga bisa mendapatkan informasi yang sama seperti saya saat ini, dan bisa memiliki pilihan dan kesempatan untuk melakukan segala cara untuk kesembuhan penyakitnya. Dan seandainya juga ia memiliki kesempatan untuk melakukan operasi, mungkin ia masih bisa hidup lebih lama lagi bersama kami,” harapnya. Pada tahun 2013 lalu, hasil tes genetik yang ia lakukan menunjukkan kalau dirinya berisiko mengidap kanker payudara sebesar 87% dan kanker ovarium sebesar 50%. Sebelumnya, ibu, bibi, paman, nenek dan kakeknya meninggal karena penyakit kanker yang diderita. Dan setelah operasi masektomi yang ia lakukan, risiko penyakit kanker payudara yang mungkin ia alami menurun hingga di bawah lima persen. (Tammy Febriani/KR/Photo: Various)

Shares