Parenting
Bila Si Batita Posesif
By Tammy Febriani |
Memasuki usia 2-3 tahun, merupakan masa-masa dimana Si Batita mulai menyadari kalau ia menjadi pusat perhatian. Hal inilah yang kemudian membuatnya merasa cemburu bila ia tak diperhatikan. Rasa cemburu yang diperlihatkan dengan sikap posesif ini, sebenarnya bukan sesuatu yang buruk kok, Mamas. Karena fase ini merupakan proses pembelajaran baginya tentang arti berbagi. Di sini, peran Anda dan suami sangat penting, karena sebenarnya batita Anda tak menyadari apa yang sedang ia alami ini.
- Cemburu dengan mama dan papa. Saat Anda dan suami sedang asyik berbincang berdua, mungkin ia akan merasa cemburu dan marah karena jadi tak diperhatikan. Bahkan terkadang ia akan marah dengan papanya karena merasa Anda diambil oleh Sang Papa sehingga tak lagi memperhatikan dirinya, atau juga sebaliknya. Untuk menghindari hal ini, ajak ia untuk ikut bergabung dengan Anda dan suami. Saat Anda dan suami sedang berpelukan, ikut sertakan ia di tengah-tengah Anda dan suami. Ini juga bisa sebagai tanda baginya kalau mama dan papanya juga menyayanginya. Namun bila memang yang Anda bicarakan bersama suami cukup penting, maka coba beri pengertian kepadanya, bahwa Anda sebelumnya sudah bermain dengannya, jadi sekarang ini, mama dan papa ingin berbincang dulu.
- Cemburu dengan adik. Kehadiran adik baru bagi Si Batita bisa diibaratkan sebagai saingan baru. Sehingga ia akan merasa tak ada lagi perhatian untuknya karena semua sudah tercurah untuk Si Adik. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya Anda mulai mengenalkan Si Kecil dengan adik barunya semenjak Si Adik masih di dalam kandungan. Dan saat Si Adik lahir, libatkan Si Kecil saat Anda merawat adik bayi. Begitu pula saat bermain, libatkan keduanya dalam permainan. Saat ia berlaku baik, maka jangan lupa mengucapkan terimakasih kepada Sang Kakak. Meluangkan waktu khusus selama beberapa waktu untuk bersama Sang Kakak juga bisa Anda lakukan. Saat itu, ia akan merasa semua perhatian Anda tercurah padanya.
- Cemburu dengan kesibukan Anda. Terkadang saat Anda sedang disibukkan dengan suatu hal, fokus dan perhatian Anda akan tersita. Sehingga perhatian Anda untuk Si Kecil jadi berkurang. Saat seperti inilah yang seringkali jadi membuatnya cranky dan mengganggu Anda. Saat hal ini terjadi, coba jelaskan padanya tentang kesibukan Anda dan gunakan jam sebagai batasan. Misalnya, “Sayang, mama sedang bekerja. Nanti setelah mama selesai, kita main lagi ya. Saat ini jarum jam ada di angka 10, mama akan bekerja hingga jarum jam berada di angka 12. Jadi, kamu jangan ganggu mama dulu sampai jarum jam menunjukkan angka 12 ya.” Bila Si Kecil masih juga tak mau mengerti, maka Anda harus tetap konsisten dengan keputusan Anda tadi. Hingga waktu menunjukkan jam 12, baru Anda mengajaknya bermain. Sikap konsisten Anda akan menunjukkan padanya kalau Anda memang menepati janji, dan tangisannya tadi tak akan membuat Anda luluh dan mau bermain dengannya. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com)
← Previous Story Mengenal Lebih Jauh Seputar Gentle Birth
Next Story → 6 Cara Mengenalkan Abjad Pada Si Kecil