Sex
Mengapa Gairah Seks Menurun?
Fase hidup yang kita alami setelah masa pernikahan memang membawa banyak perubahan ya, Mamas. Termasuk setelah melahirkan dan memiliki anak, seringkali ditemui masalah penurunan gairah seksual, terutama pada wanita. Menurut Dr. Renee Horowitz, pengelola pusat kebugaran seksual di Farmington Hills, Amerika Serikat, menurunnya gairah seksual seringkali disebabkan oleh banyak hal meliputi persoalan fisik hingga psikologis, yang normal terjadi dalam tahun pertama setelah melahirkan. Cari tahu penyebabnya yuk, Mams..
1. Perubahan produksi hormon pada tubuh. Masa menyusui menyebabkan peningkatan produksi kadar prolaktin, tetapi sebaliknya, menurunkan kadar dopamin yang mengakibatkan berkurangnya gairah seksual.
2. Trauma. Secara fisik, wanita mengalami sakit selama proses melahirkan, baik melalui persalinan normal maupun Caesar. Kondisi ini akan menyebabkan trauma psikologis pada wanita sehingga memicu keengganan untuk bercinta.
3. Aktivitas menyusui. Seiring perubahan hormon yang terjadi pada tubuh paska melahirkan, dinding vagina akan menipis. Pada beberapa wanita, hal tersebut dapat menyebabkan penurunan intensitas orgasme.
4. Perubahan prioritas. Tidak dapat dimungkiri, prioritas utama para mama setelah melahirkan seorang bayi adalah kesehatan dan perkembangan fisik diri sendiri, serta Si Kecil. Menurut survei, 60% mama mengalaminya, lho!
5. Lelah fisik. National Sleep Foundation mengatakan, sekitar 30% bayi baru lahir masih belum bisa tidur malam hingga usianya 9 bulan karena kebutuhan konsumsi ASI. Hal ini memicu efek lelah fisik pada Mama, termasuk penurunan gairah seksual.
Well, menurut saran para ahli, hubungan seks dapat dilakukan kembali setelah 4 – 6 minggu paska melahirkan. Untuk mengatasi problem tersebut diatas, ada baiknya proses konsultasi dengan dokter kandungan mulai dilakukan. Ajak pasangan untuk ikut berperan aktif dalam mengurus Si Kecil agar kondisi fisik dan psikologis Mama tetap terjaga. (Nathalie Indry/KR/Photo: Istockphoto.com)