Bila Calon Mama Mengidap Skoliosis
Beberapa wanita dengan skoliosis cenderung khawatir kalau ia tidak bisa hamil atau akan mengalami banyak kesulitan saat hamil. Skoliosis sendiri adalah suatu kondisi di mana tulang belakang melengkung ke samping secara abnormal, dan ini dapat terjadi pada segmen servikal (leher), torakal (dada) maupun lumbal (pinggang).
Karena gangguan skoliosis terjadi pada tulang belakang, maka wanita dengan skoliosis sebenarnya tak mengalami gangguan pada bagian rahim. Baik volume maupun bentuknya tak terpengaruh oleh skoliosis yang diidapnya. Jadi, dari penjelasan tadi, sudah bisa dipastikan bahwa wanita dengan skoliosis, selama tidak ada keluhan lainnya, tetap dapat hamil.
Lagipula, efek yang mungkin terjadi selama kehamilan pada calon mama dengan skoliosis, bukan pada kehamilannya atau pada bayi yang dikandungnya. Tapi lebih kepada Si Calon Mama sendiri. Yaitu, bila calon mama tanpa skoliosis kerap mengalami pegal dan sakit punggung, maka calon mama dengan skoliosis akan lebih mudah mengalami pegal dan sakit punggung dengan derajat rasa sakit yang lebih tinggi.
Sakit dan pegal yang dirasakan oleh calon mama dengan skoliosis levelnya berbeda-beda ya, mamas to be. Tergantung dari seberapa besar derajat kemiringan tulang belakang dan usia kehamilan Si Calon Mama. Semakin parah skoliosis yang dialaminya, semakin sering calon mama akan merasa pegal dan mengalami sakit tulang belakang, dan hal tersebut akan bertambah seiring dengan semakin besarnya perut Si Calon Mama.
Meredakan Rasa Sakit Akibat Skoliosis
Untuk meredakan pegal dan sakit akibat skoliosis ini, maka rutinlah berolahraga selama hamil. Jenis olahraga yang baik bagi calon mama dengan skoliosis adalah olahraga air. Di sini mama bisa berenang atau melakukan aquarobik (senam di air), atau sekedar jalan-jalan di dalam kolam.
Selain itu, senam hamil, yoga, dan menyelipkan stretching di sela-sela kegiatan sehari-hari juga dapat Anda lakukan, Mams to be. Lakukan stretching sebelum Anda merasakan sakit punggung, pegal, atau timbul keluhan di area belakang tubuh Anda. Namun saran Smart Mama, lakukanlah olahraga tadi dengan didampingi oleh ahlinya ya, demi keamanan Anda dan janin di dalam kandungan.
Berbagai jenis olahraga tersebut sebaiknya juga rutin Anda lakukan. Tujuannya untuk menstimulasi otot, khususnya otot bagian punggung supaya lebih kuat dan bisa diandalkan untuk membantu tulang belakang menyokong beban berat badan Anda dan kandungan.
Calon mama dengan skoliosis juga tidak disarankan untuk menggunakan breach selama kehamilan. Breach oleh penderita skoliosis digunakan untuk membantu mengoreksi kondisi skoliosisnya. Setidaknya, skoliosis yang dialami tidak bertambah besar derajatnya. Dan lagi, penggunaan breach ini hanya efektif pada penderita skoliosis yang usianya di bawah 20 tahun, di mana tulangnya masih tumbuh. Jadi, penggunaan breach bagi calon mama dengan rata-rata usia atas 20 tahun, tentunya tidak akan efektif. Bahkan bisa membuat Si Calon Mama mengalami sesak napas. Mengingat pengidap skoliosis diketahui sering merasakan sesak napas, begitu pula dengan calon mama. Sehingga penggunaan breach pada calon mama hanya akan membuatnya semakin sesak napas.
Selain beberapa olahraga tadi, bila rasa sakit timbul dan semakin menjadi, segeralah istirahat. Berbaringlah menghadap ke sisi kanan atau kiri tubuh, atau posisi lain yang dapat membuat Anda merasa nyaman.(Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com)