Education

Ajarkan Si Kecil Berkomunikasi Asertif

By  | 

Mams, mungkin Anda sedikit bertanya apakah itu komunikasi asertif? Ya, komunikasi asertif adalah kemampuan untuk menyatakan apa yang kita inginkan, rasakan dan pikirkan kepada orang lain tanpa menyakiti perasaan dan menghormati hak orang lain.

Sebenarnya tidaklah sulit untuk mengajarkannya pada Si Kecil. Berikut tipnya untuk Anda.

  1. Doronglah Si Kecil untuk mencoba hal-hal baru. Anak asertif tidak akan takut terhadap perubahan. Mereka senang mencoba hal-hal baru atau melakukan hal-hal yang berbeda. Mereka tidak takut gagal atau malu karena mereka tahu bahwa kegagalan adalah kesempatan untuk belajar.
  2. Ajarkan Si Kecil tentang privasi. Ajarkan bagaiman ia bisa menghargai privasi orang lain. Misalnya, betapa pentingnya mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam kamar orang lain, atau tidak sembarangan mengambil makanan orang lain.
  3. Berani mengatakan “Tidak”. Beritahu Si Kecil bahwa ia mempunyai hak untuk mengatakan ‘Tidak’ untuk beberapa hal yang tidak mereka sukai. Dan sebaliknya, Si Kecil  juga harus menghargai hak orang lain untuk mengatakan hal yang sama.
  4. Ajarkan Si Kecil bagaimana cara untuk meminta bantuan. Kunci dari komunikasi asertif adalah tahu kapan dan bagaimana cara untuk meminta bantuan. Anak asertif tidak kuatir untuk terlihat bodoh, bingung atau salah tangkap sehingga mereka akan meminta bantuan ketika mereka tidak yakin akan sesuatu. Anak asertif telah diajarkan untuk berfokus mencari solusi daripada berfokus pada masalah.
  5. Perbolehkan Si Kecil untuk berubah pikiran. Berikan pengertian bahwa mereka mempunyai hak untuk berubah pikiran dan tidak merasa bersalah akan hal tersebut. Contohnya, Tasya dan temannya pergi ke waterpark untuk berenang. Kemudian, temannya tidak jadi berenang karena tiba-tiba ia takut dengan kedalaman kolam. Tasya tidak perlu merasa kesal karena setiap orang mempunyai hak untuk mengubah pikirannya.
  6. Ajarkan anak mengemukakan pendapat. Anak yang dapat berbicara untuk dirinya sendiri dan orang lain dengan sendirinya menyadari bahwa ketegasan dapat menciptakan perubahan yang mereka inginkan.
  7. Ajarkan Si Kecil bagaimana cara membiarkan orang lain memimpin. Anak asertif tidak selalu harus menjadi pemimpin karena mereka mempunyai kepercayaan diri di berbagai aspek. Mereka mengerti bahwa kadangkala situasi akan dapat mendatangkan keuntungan bila mereka bertindak sebagai pemimpin sementara pada situasi lainnya lebih baik bila mereka bertindak sebagai pengikut. (Yosi Avianti/Photo : Istockphoto.com)

Shares