8 Trik Mengejan untuk Melancarkan Persalinan

By  | 

Banyak cara yang dilakukan oleh para calon mama untuk melancarkan proses persalinan. Dan salah satunya adalah menguasai teknik mengejan. Walau nampak sepele, namun menguasai teknik mengejan ini diketahui turut berperan penting dalam melancarkan proses persalinan. Karena, kurangnya menguasai teknik mengejan, dapat menimbulkan beberapa dampak yang tidak diinginkan. Seperti pecahnya pembuluh darah di mata mama hingga kemungkinan kelahiran bayi dibantu dengan alat vakum atau forsep, akibat Sang Mama sudah kehabisan tenaga lantaran teknik mengejan yang salah.

Nah, agar dapat mengejan dengan benar, kuasai beberapa teknik mengejan berikut ini ya, mamas to be.

  1. Mulai mengejan setelah pembukaan lengkap. Mengejan baru boleh Anda lakukan setelah pembukaan lengkap, yakni pembukaan 10. Saat itu, kepala bayi sudah turun sampai ke dasar panggul dan jalan lahir mulai ikut terbuka. Gejala yang akan Anda rasakan pada saat itu adalah seperti ingin buang air besar, tetapi jika dokter memberi obat analgesi (penghilang nyeri) epidural, biasanya perasaan di atas tak terasa lagi, sehingga mama harus memerhatikan komando dari dokter kandungan atau bidan, kapan waktu yang tepat untuk mengejan. Namun pada analgesi yang diberikan lewat vena atau analgesi lokal, rasa keinginan untuk mengejan masih tetap akan ada. Calon mama sendiri baru dibolehkan untuk mengejan pada pembukaan 10, agar terhindar dari pembengkakan atau edema pada mulut rahim. Pembengkakan ini nantinya dapat mempersulit proses persalinan berikutnya.
  2. Pilih posisi yang tepat. Posisi yang umumnya dipilih oleh Si Calon Mama saat mengejan adalah berbaring. Kemudian posisi lutut menekuk, kedua kaki dibuka, peluk paha dengan melingkarkan tangan ke bawah paha sampai siku dan menarik paha ke arah dada. Posisi ini akan memberikan keleluasaan pada calon mama untuk mengejan. Selain posisi berbaring tadi, Anda bisa melakukan bebeberapa posisi lainnya. Seperti berbaring miring ke sisi kiri atau kanan, jongkok, dan sebagainya. Semuanya dapat dilakukan selama calon mama nyaman dan dapat memudahkan persalinan.
  3. Atur napas. Teknik pernapasan pun perlu Anda kuasai mamas to be. Karena teknik pernapasan yang salah juga dapat menghalangi Anda untuk mengejan dengan benar. Biasanya dokter kandungan atau bidan akan turut memandu mama mengatur napas. Teknik pernapasan yang benar juga dapat membantu Anda mengumpulkan tenaga hingga dapat memiliki tenaga yang maksimal untuk mengejan. Lagipula, teknik pernapasan yang baik juga dapat mengurangi rasa sakit lho, mams to be. Anda bisa mengikuti kelas senam hamil di rumah sakit atau di tempat lainnya dengan instruktur yang telah terlatih untuk belajar menguasai teknik pernapasan.
  4. Ikuti aba-aba. Biasanya dokter kandungan atau bidan yang membantu persalinan Anda akan memberikan aba-aba kapan waktu yang tepat bagi Anda untuk  menarik napas, menahan, dan mengeluarkannya sambil mengejan. Ikuti aba-aba tersebut dengan baik supaya proses persalinan dapat berjalan lebih mudah. Jika Anda tak mengikuti aba-aba dengan baik, maka Anda akan mengejan dengan tidak teratur sehingga tenaga jadi terbuang percuma. Efek lainnya, jalan lahir bisa membengkak karena terdapat cairan yang keluar di jalan lahir. Vagina pun akan membengkak sehingga menyulitkan proses penjahitan episiotomi (bila memang diperlukan).
  5. Jangan menahan. Bila pembukaan sudah lengkap, calon mama harus segera mengejan, mengatur napas, dan tidak boleh ditahan saat proses pengejanan berlangsung. Sebagian mama menahan proses mengejannya karena takut fesesnya keluar saat mengejan. Calon mama menahannya hingga mengangkat pantat atau panggul. Tindakan ini dapat membuat robekan pada  perineum (bagian antara vagina dan anus) lebih lebar sehingga mama memerlukan lebih banyak jahitan. Proses mengejan ini juga harus dihentikan saat kontraksi rahim mereda. Pada saat itu, biasanya mamas to be akan diminta istirahat sejenak hingga kontraksi berikutnya muncul lagi.
  6. Kumpulkan tenaga. Jangan membuang tenaga Anda dengan mengeluh atau berteriak karena akan menguras tenaga, mengingat Anda harus mengejan berkali-kali. Berteriak-teriak sebagai ekspresi rasa sakit yang Anda rasakan, akan menyebabkan tenggorokan kering, batuk, dan serak. Mamas to be pun jadi semakin panik, tegang, dan kehabisan tenaga. Akibatnya, jadi tak dapat menangkap instruksi dokter kandungan atau bidan dengan baik.
  7. Pandangan ke arah perut. Mengarahkan pandangan ke perut akan membantu Anda untuk bisa lebih berkonsentrasi terhadap persalinan. Selain itu, hindari mengejan di leher, melainkan perut.

  8. Berhenti mengejan ketika kepala bayi terlihat. Saat crowning, atau momen dimana kepala bayi mulai terlihat, sebaiknya hentikan mengejan. Biasanya akan ditandai dengan rasa panas di vagina yang meregang. Tujuan tindakan ini adalah supaya vagina dan perineum meregang perlahan-lahan, dan untuk mengurangi robekan dan kelahiran yang terlalu cepat. Nantinya dokter kandungan atau bidan akan memberi arahan ketika pengejanan harus dihentikan atau dilanjutkan. Pada saat ini sebaiknya Anda mengatur napas dengan baik.

    Menyimak beberapa trik di atas, tentunya menjadi alasan kenapa teknik mengejan ini sangat penting untuk dikuasai oleh calon mama. Jadi, segera kuasai teknik di atas agar persalinan Anda nanti dapat berjalan dengan lancar ya, Mamas to be. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto)

Shares