Anak Saya Terkena Pneumonia

By  | 
Q: Dear dr. Moniq, Baru-baru ini anak saya, Keenan (13 bulan), divonis dokter kena pneumonia. Ketika vonis tersebut dijatuhkan, saya masih belum mengerti jelas apa itu pneumonia? Apa penyebabnya? Bagaimana mengatasinya? Dan lain sebagainya. Setelah si kecil tidur, barulah saya mulai mencari tahu apa itu pneumonia. Namun tetap saja ada beberapa hal yang saya kurang mengerti. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana ciri-ciri seorang anak terkena pneumonia? Apakah dari ciri-ciri tersebut sudah kelihatan pneumonia anak sudah akut atau masih ringan? Mohon penjelasannya.
Putri Aprilliani, mama dari Keenan, 13 bulan.
A: Dear Mama Putri, Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi yang terjadi pada jaringan parenkim paru. Penyakit ini cukup berbahaya dan menyebabkan kematian pada lima juta anak balita setiap tahunnya di negara berkembang. Berbagai macam mikroorganisma dapat menyebabkan pneumonia, baik bakteri, jamur maupun virus. Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko angka kasus pneumonia, baik dari segi daya tahan tubuh yang kurang baik, kelainan anatomis, anak yang tidak mendapatkan ASI, riwayat imunisasi yang tidak lengkap, adanya kontak yang menularkan, dan lingkungan tempat tinggal yang kurang memadai. Anak yang menderita pneumonia biasanya terdapat gejala yaitu adanya batuk yang awalnya kering lalu berdahak, demam, sesak napas, kesulitan makan atau minum, dan tampak lemah. Kriteria derajat berat pneumonia menurut WHO dibagi berdasarkan usia, yaitu:
Bayi kurang dari 2 bulan: 
– Pneumonia Berat: adanya nafas cepat atau tarikan dinding dada bagian bawah yang berat
– Pneumonia Sangat Berat : tidak mau menyusu/minum, lemah, kejang, demam atau hipotermia, nafas melemah atau tidak teratur.
Bayi usia 2 bulan hingga 5 tahun:
– Pneumonia Ringan: napas cepat
– Pneumonia Sedang: tarikan dinding dada bagian bawah
– Pneumonia Berat: tidak dapat makan/minum, kejang, lemah
Cara menghitung napas dapat dilakukan sendiri oleh Mama di rumah sebagai penilaian awal. Dilakukan selama satu menit. Untuk usia bayi kecepatan napas tidak boleh lebih sama dengan 60 x/menit. Dan usia anak kecepatan napas tidak boleh lebih dari 50 x/menit. Apabila pada anak ditemukan salah satu tanda pneumonia di atas, sebaiknya segera dibawa berobat ke dokter. (dr. Monique/Redaksi/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares